26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Pasangan Calon Janji Siap Kalah

FOTO: MUHAMAD ALI/JAWAPOS Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla bergandeng tangan pada deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Bidakara Jakarta, Selasa (3/6/2014).
FOTO: MUHAMAD ALI/JAWAPOS
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla bergandeng tangan pada deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Bidakara Jakarta, Selasa (3/6/2014).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menyatakan komitmennya terkait penyelenggaraan pemilu yang damai dan berintegritas. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, menyatakan siap menerima apapun keputusan rakyat Indonesia, saat menentukan pilihan capres dan cawapres 9 Juli nanti.

“Komitmen itu disampaikan dua pasangan calon dalam deklarasi kampanye pilpres yang berintegritas dan damai di hotel Bidakara, Jakarta, kemarin (3/6). Pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK berjanji bahwa keduanya, termasuk seluruh tim kampanye siap melaksanakan pemilu berintegritas dan damai. Komitmen dua pasangan calon itu juga diwujudkan dalam prasasti yang ditandatangani baik capres dan cawapres, serta ketua dan sekretaris tim kampanye.

“Inilah yang kami harapkan, pemilu yang adil, jujur, dan bermartabat,” ujar Prabowo dalam pidato usai penyampaian deklarasi.

Menurut Prabowo, politik demokrasi yang dibangun Indonesia sudah berlangsung lama. Pengakuan bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga oleh dunia adalah bukti.

“Kita meyakini ini sistem terbaik. Demokrasi wujudnya adalah pemilu. Pemilu adalah kesempatan rakyat memilih pemimpinnya,” ujar Prabowo.

Prabowo menyatakan, dirinya memiliki tekad untuk melaksanakan pemilu yang bersih, jujur, adil dan bermatabat. “Saya meminta pendukung saya untuk patuh. Saya dan pak Hatta, bersama seluruh tim kampanye, kami akan terima apapun keputusan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Dia menambahkan, apapun yang terjadi, Prabowo-Hatta menyatakan akan tetap menjadi warga negara Indonesia yang setia. Termasuk jika hasil pilpres tidak berpihak pada dirinya.

“Apabila mandat itu diberikan kepada saudara Joko Widodo dan Jusuf Kalla kami akan hormati, Mari kita bertanding dengan baik, timbulkan iklim yang sejuk,” tandasnya.

Jokowi tidak kalah menyambut pernyataan Prabowo. Dengan pidato yang lebih singkat, Jokowi menegaskan bahwa yang memiliki kedaulatan tertinggi adalah rakyat. “Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan menghargai apa yang dikehendaki rakyat,” ujarnya.

Jokowi juga meminta agar proses kampanye dan tahapan pilpres berjalan tanpa ada kekerasan, tanpa adanya intimidasi. “Pilpres bukan ajang penuh kekerasan, Pilpres harusnya menjadi kegembiraan,” ujarnya.

Tidak hanya pasangan calon, penyelenggara pemilu kemarin juga memberikan komitmen untuk menyelenggarakan pemilu yang berintegritas. Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu menyatakan komitmen juga melalui prasasti, diwakilkan oleh masing-masing Ketua.

Deklarasi pemilu presiden kemarin dihadiri sedikitnya 150 pendukung dari masing-masing pasangan calon. Jumlah itu dibagi dalam 50 pendukung berstatus VIP, ditambah 100 pendukung pasangan calon lainnya. KPU melakukan seleksi ketat terhadap setiap pendukung. Pendukung yang masuk harus memiliki tanda pengenal yang dikeluarkan oleh KPU.

Selain unsur peserta pilpres dan penyelenggara pemilu, deklarasi kemarin juga dihadiri sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara. Perwakilan MPR dihadiri langsung oleh Ketua MPR Sidarto Danusubroto. Sidarto duduk di jajaran kursi pejabat tinggi dan pejabat negara lain. Sementara perwakilan pimpinan DPR duduk terpisah-pisah, hanya Marzuki yang duduk bergabung di jajaran pejabat negara. Sebagai informasi semua pimpinan DPR RI memang masuk dalam bagian tim kampanye Prabowo-Hatta. (bay/jpnn)

FOTO: MUHAMAD ALI/JAWAPOS Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla bergandeng tangan pada deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Bidakara Jakarta, Selasa (3/6/2014).
FOTO: MUHAMAD ALI/JAWAPOS
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto- Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla bergandeng tangan pada deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Bidakara Jakarta, Selasa (3/6/2014).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menyatakan komitmennya terkait penyelenggaraan pemilu yang damai dan berintegritas. Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, menyatakan siap menerima apapun keputusan rakyat Indonesia, saat menentukan pilihan capres dan cawapres 9 Juli nanti.

“Komitmen itu disampaikan dua pasangan calon dalam deklarasi kampanye pilpres yang berintegritas dan damai di hotel Bidakara, Jakarta, kemarin (3/6). Pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK berjanji bahwa keduanya, termasuk seluruh tim kampanye siap melaksanakan pemilu berintegritas dan damai. Komitmen dua pasangan calon itu juga diwujudkan dalam prasasti yang ditandatangani baik capres dan cawapres, serta ketua dan sekretaris tim kampanye.

“Inilah yang kami harapkan, pemilu yang adil, jujur, dan bermartabat,” ujar Prabowo dalam pidato usai penyampaian deklarasi.

Menurut Prabowo, politik demokrasi yang dibangun Indonesia sudah berlangsung lama. Pengakuan bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga oleh dunia adalah bukti.

“Kita meyakini ini sistem terbaik. Demokrasi wujudnya adalah pemilu. Pemilu adalah kesempatan rakyat memilih pemimpinnya,” ujar Prabowo.

Prabowo menyatakan, dirinya memiliki tekad untuk melaksanakan pemilu yang bersih, jujur, adil dan bermatabat. “Saya meminta pendukung saya untuk patuh. Saya dan pak Hatta, bersama seluruh tim kampanye, kami akan terima apapun keputusan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Dia menambahkan, apapun yang terjadi, Prabowo-Hatta menyatakan akan tetap menjadi warga negara Indonesia yang setia. Termasuk jika hasil pilpres tidak berpihak pada dirinya.

“Apabila mandat itu diberikan kepada saudara Joko Widodo dan Jusuf Kalla kami akan hormati, Mari kita bertanding dengan baik, timbulkan iklim yang sejuk,” tandasnya.

Jokowi tidak kalah menyambut pernyataan Prabowo. Dengan pidato yang lebih singkat, Jokowi menegaskan bahwa yang memiliki kedaulatan tertinggi adalah rakyat. “Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan menghargai apa yang dikehendaki rakyat,” ujarnya.

Jokowi juga meminta agar proses kampanye dan tahapan pilpres berjalan tanpa ada kekerasan, tanpa adanya intimidasi. “Pilpres bukan ajang penuh kekerasan, Pilpres harusnya menjadi kegembiraan,” ujarnya.

Tidak hanya pasangan calon, penyelenggara pemilu kemarin juga memberikan komitmen untuk menyelenggarakan pemilu yang berintegritas. Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu menyatakan komitmen juga melalui prasasti, diwakilkan oleh masing-masing Ketua.

Deklarasi pemilu presiden kemarin dihadiri sedikitnya 150 pendukung dari masing-masing pasangan calon. Jumlah itu dibagi dalam 50 pendukung berstatus VIP, ditambah 100 pendukung pasangan calon lainnya. KPU melakukan seleksi ketat terhadap setiap pendukung. Pendukung yang masuk harus memiliki tanda pengenal yang dikeluarkan oleh KPU.

Selain unsur peserta pilpres dan penyelenggara pemilu, deklarasi kemarin juga dihadiri sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara. Perwakilan MPR dihadiri langsung oleh Ketua MPR Sidarto Danusubroto. Sidarto duduk di jajaran kursi pejabat tinggi dan pejabat negara lain. Sementara perwakilan pimpinan DPR duduk terpisah-pisah, hanya Marzuki yang duduk bergabung di jajaran pejabat negara. Sebagai informasi semua pimpinan DPR RI memang masuk dalam bagian tim kampanye Prabowo-Hatta. (bay/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/