JAKARTA, SUMUTPOS.CO – NAMA Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut masuk dalam 10 bakal calon wakil presiden (Bacawapres) pendamping Capres Ganjar Pranowo. Pengakuan itu disampaikan langsung Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Namun, ketua umum DPP Partai Demokrat itu menanggapi diplomatis.
“Saya pertama berterima kasih kepada siapapun yang menyebutkan bahwa AHY bisa diperhitungkan,” ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu di Kantor DPP Partai Demokrat, kemarin (7/6).
Menurut AHY, pendapat itu sebagai hal yang wajar dalam ruang demokrasi. Pernyataan itu juga menunjukkan berbagai dinamika politik yang terjadi. Meski demikian, dia menegaskan, Demokrat sudah mengambil keputusan. Yakni, mengambil jalan bersama PKS dan Nasdem untuk mengembangkan layar Koalisi Perubahan. “Kami terus memantapkan rancang bangun koalisi perubahan ini,” katanya.
Dia juga menegaskan, pihaknya akan menjunjung etika politik yang ada. AHY menyebut, perbedaan sikap partai sebagai hal yang wajar. Soal kepastian bakal capres-cawapres Koalisi Perubahan, dia menegaskan bahwa saat ini masih dalam tahap pembicaraan. Demokrat menargetkan, deklarasi bisa dilakukan pada bulan ini atau Juni.
Jika pasangan capres-cawapres dideklarasikan Juni, lanjut AHY, diharapkan akan memberi banyak waktu untuk mensosialisasikan ke masyarakat. Sebab, kalau hanya memanfaatkan waktu kampanye 75 hari, dia menilai tidak cukup ideal mengingat wilayah Indonesia teramat luas. Selain itu, dengan dideklarasikan cepat, upaya untuk penjegalan bisa dihindari. “Logikanya dengan semakin cepat bersatu terintegrasi, baik sistem maupun orang-orangnya, harusnya seiring dengan kans kesuksesan lebih baik,” tegasnya.
Dapat Dukungan KIB
Sementara itu, kemarin sejumlah politisi senior “sempalan” Golkar, PPP, dan PAN mendatangi AHY di kantor DPP Partai Demokrat. Mereka memberikan dukungan atas pencapresn Anies Baswedan. Sejumlah tokoh itu antara lain mantan Wasekjen Golkar Sirajuddin Abdul Wahab, politikus senior PPP Habil Marati, dan politikus PAN Sahrin Hamid.
Mereka itu mengaku sudah membentuk sekretariat bersama (Sekber) bernama Kuning Ijo Biru (KIB). Habil mengatakan, Indonesia akan menghadapi tantangan bonus demografi dalam beberapa tahun mendatang. Dia menyebut, salah satu tantangan besar itu adalah lapangan kerja yang saat ini sulit didapat.
Karena itu, Habil menilai, yang dibutuhkan adalah sosok yang mampu membawa perubahan. “KIB mendukung full Anies sebagai capres,” ujarnya di Kantor DPP Partai Demokrat.
Soal pendamping Anies, Habil mengusulkan nama AHY yang berlatar belakang perwira militer. Dia beralasan, pasangan Anies-AHY cocok sebagai kombinasi sipil-militer sebagai perekat persatuan.
Sirajuddin menambahkan, sosok AHY juga sebagai representasi kelompok muda. Ceruk itu perlu digarap mengingat jumlahnya yang besar, yaitu sekitar 60 persen. “Kami meminta Partai Demokrat untuk segera menuntaskan dukungan deklarasi bersama tiga partai,” ujarnya. (far/hud/jpg)