MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bobby Nasution sudah menentukan sikap politiknya di Pilpres 2024. Melalui Relawan Barisan Pengusaha Pejuang yang dipimpinnya, Bobby mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Meski telah menentukan sikap politiknya namun Wali Kota Medan ini belum juga mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) kepada DPC PDI Perjuangan Kota Medan. Bobby mengaku, dia masih memiliki waktu beberapa hari ke depan, karena DPP PDI Perjuangan memberinya tenggat waktu 7 hari untuk mengembalikan KTA tersebut.
“Saya rasa, mungkin kemarin saya diinformasikan pada saat di dalam, di ruangan, waktunya sebenarnya di kasih waktu 7 hari dari DPP. Jadi, dikasih waktu 7 hari kepada saya,” kata Bobby Nasution kepada wartawan usai membuka pasar murah di Medan Polonia, Kamis (9/11).
Karenanya, Bobby mengaku kaget ketika mendengar, DPC PDI Perjuangan Medan memberinya tenggat waktu tiga hari untuk mengembalikan KTA. “Tapi kalau memang DPC menyampaikan tiga hari, ini saya juga baru tahu. Nanti ini akan kita coba tindaklanjuti,” ujarnya.
Saat ditanya, apakah dirinya akan mengembalikan KTA tersebut? Bobby hanya menjawab, insya Allah. Begitu juga saat ditanya, kapan waktu mengembalikan, Bobby hanya menjawab akan melihat situasi. “Insya Allah. Lihat nanti,” ucapnya.
Bobby menjelaskan, dirinya sudah menyampaikan ke DPP PDI Perjuangan jika dirinya ingin tetap menjadi kader partai banteng tersebut. Namun, untuk persoalan nasib bangsa ke depan, dirinya mengaku mendukung Prabowo-Gibran. “Yang pasti sudah saya sampaikan kemarin. Tidak ada yang saya ubah, tidak ada saya tutup-tutupi. Saya menyampaikan, tentunya secara kader saya masih ingin menjadi kader PDI Perjuangan. Namun dalam menitipkan nasib bangsa kepada calon presiden dan wakil presiden mungkin berbeda, ini yang sudah saya sampaikan ke DPP kemarin,” jelasnya.
DPP PDI Perjuangan kemudian meminta Bobby untuk memilih, tetap di PDI Perjuangan atau mendukung Prabowo-Gibran. Selain itu, Bobby juga mengaku sudah izin ke DPP PDI Perjuangan untuk memimpin deklarasi Barisan Pengusaha Pejuang, mendukung Prabowo-Gibran.
“Memang disampaikan, kita harus bisa memilih. Tapi juga kemarin, Hari Rabu saya juga menyampaikan, saya minta izin ke DPP untuk kegiatan deklarasi,” tutupnya.
Sebelumnya, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Medan, Boydo HK Panjaitan menilai, Bobby sebagai kader yang tidak memiliki etika. Menurutnya, Bobby seharusnya mengembalikan KTA terlebih dahulu dan mundur dari PDIP, kemudian baru deklarasi relawan. “Kalau secara etika harusnya kembalikan dulu lah KTA itu dan buat surat pengunduran yang baik-baik, mempunyai etika. Jangan sibuk deklarasi dulu,” kata Boydo.
Disebutkan Boydo, sikap Bobby tersebut telah melanggar nilai-nilai integritas. Ia pun menilai Bobby tak memiliki etika politik dan tidak menjaga komitmen sebagai kader partai. “Tidak ada etika dalam berpolitik, budaya sopan santun dan integritas dan komitmen tidak dijaga. Ini kan masalah komitmen, kita dulu bersama, kita dulu saling mendukung, ini semuanya di kali nol. Nggak penting komitmen, nggak penting integritas, jadi apa jiwa anak muda, yang seperti apa yang mau kita bangun untuk masa depan bangsa ini kalau seperti itu,” cetusnya.
Apalagi, lanjut Boydo, DPP PDIP telah memanggil dan memberikan waktu tiga hari kepada Bobby untuk berpikir dan mengembalikan KTA. Namun, Bobby tidak mengindahkan hal itu dan malah mendeklarasikan relawan Prabowo-Gibran tanpa mengembalikan KTA. “Kata DPP juga sudah menyampaikan Bobby maunya di PDIP namun tetap mendukung sana (Prabowo), tapi kan gak bisa seperti itu. Itu kan namanya seenaknya aja. Itulah, masa etika dia seperti itu,” ungkapnya.
Diketahui, Bobby memimpin deklarasi Barisan Pengusaha Pejuang dan menggelar deklarasi mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Deklarasi itu digelar di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Rabu (8/11) dan dihadiri oleh Prabowo. (map/adz)