26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dahlan Berpeluang Dipinang Parpol Lain

WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.
WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.

MEDAN- Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) sudah memprediksi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan, akan menjadi korban intrik kotor dari elite politik di tengah hiruk-pikuk politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) di pertengahan tahun 2014 ini. Begitupun situasinya Dahlan justru berpeluang dipinang oleh parpol lain. n
“Politik kotor sedang dimainkan kelompok tertentu dalam menjatuhkan Dahlan Iskan. Padahal, masyarakat tidak akan percaya, sehingga meski keluar dari konvensi calon presiden dari Partai Demokrat sekalipun, Dahlan Iskan pasti tetap dipinang oleh partai lain,” ujar Koordinator PMPHI, Gandi Parapat, Jumat (10/1).

Gandi mengatakan, nama Dahlan Iskan semakin populer di tengah masyarakat jika ingin dijatuhkan lewat program kerjanya sebagai Meneg BUMN. Bahkan, masyarakat tidak akan percaya jika Dahlan Iskan mengambil keputusan yang menyengsarakan rakyat. Sebab, Dahlan dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan dekat dengan rakyat.

“Kepemimpinan Dahlan Iskan tidak jauh berbeda dengan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Soalnya, kedua orang ini merupakan pemimpin yang berbaur dengan rakyat. Hanya Dahlan Iskan rival berat Jokowi jika keduanya bertarung dalam bursa Pilpres. Beda dengan Jokowi yang merupakan politisi, Dahlan bukan orang partai,” katanya.

Dahlan dikenal rakyat karena sosoknya sebagai pemimpin yang pekerja keras. Dahlan juga tidak merasa rendah ketika turun langsung mengatur kendaraan di pintu tol maupun di kawasan Bandara Soekarno Hatta. Bahkan, Dahlan dikenal berani dan tegas ketika melakukan pembersihan di lembaga BUMN yang dipimpinnya tersebut.

“Kepribadian Dahlan sebagai pejabat negara yang berpenampilan sederhana dan tidak pintar dalam berpolitik itu, menjadi spirit buat masyarakat. Dahlan dianggap pantas sebagai tokoh pemimpin bangsa. Kepopuleran Dahlan ini mau dilemahkan karena masuk bursa konvensi. Dia dilemahkan lewat politik dengan program yang terkesan diarahkan,” jelasnya.

Terpisah, Koordinator Dahlanis Medan, Ardi Ansari menyampaikan, Dahlan Iskan bukan seorang pemimpin yang haus akan jabatan maupun kekuasaan. Masyarakat banyak mendambakan kepemimpinannya karena bekerja dengan tujuan perubahan. Dahlan mempunyai niat tulus dalam membangun bangsa.

“Dahlan mempunyai komitmen yang jelas. Dia bekerja untuk kemajuan dan bukan untuk kepentingan pribadi. Fitnah yang dihembuskan pihak tertentu untuk menjatuhkan nama baik Dahlan Iskan itu tidak laku. Itu merupakan pekerjaan politisi kotor yang haus akan jabatan dan kekuasaan,” katanya. (bbs/val)

WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.
WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.

MEDAN- Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) sudah memprediksi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan, akan menjadi korban intrik kotor dari elite politik di tengah hiruk-pikuk politik menjelang pemilihan umum (Pemilu) di pertengahan tahun 2014 ini. Begitupun situasinya Dahlan justru berpeluang dipinang oleh parpol lain. n
“Politik kotor sedang dimainkan kelompok tertentu dalam menjatuhkan Dahlan Iskan. Padahal, masyarakat tidak akan percaya, sehingga meski keluar dari konvensi calon presiden dari Partai Demokrat sekalipun, Dahlan Iskan pasti tetap dipinang oleh partai lain,” ujar Koordinator PMPHI, Gandi Parapat, Jumat (10/1).

Gandi mengatakan, nama Dahlan Iskan semakin populer di tengah masyarakat jika ingin dijatuhkan lewat program kerjanya sebagai Meneg BUMN. Bahkan, masyarakat tidak akan percaya jika Dahlan Iskan mengambil keputusan yang menyengsarakan rakyat. Sebab, Dahlan dikenal sebagai pemimpin yang sederhana dan dekat dengan rakyat.

“Kepemimpinan Dahlan Iskan tidak jauh berbeda dengan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Soalnya, kedua orang ini merupakan pemimpin yang berbaur dengan rakyat. Hanya Dahlan Iskan rival berat Jokowi jika keduanya bertarung dalam bursa Pilpres. Beda dengan Jokowi yang merupakan politisi, Dahlan bukan orang partai,” katanya.

Dahlan dikenal rakyat karena sosoknya sebagai pemimpin yang pekerja keras. Dahlan juga tidak merasa rendah ketika turun langsung mengatur kendaraan di pintu tol maupun di kawasan Bandara Soekarno Hatta. Bahkan, Dahlan dikenal berani dan tegas ketika melakukan pembersihan di lembaga BUMN yang dipimpinnya tersebut.

“Kepribadian Dahlan sebagai pejabat negara yang berpenampilan sederhana dan tidak pintar dalam berpolitik itu, menjadi spirit buat masyarakat. Dahlan dianggap pantas sebagai tokoh pemimpin bangsa. Kepopuleran Dahlan ini mau dilemahkan karena masuk bursa konvensi. Dia dilemahkan lewat politik dengan program yang terkesan diarahkan,” jelasnya.

Terpisah, Koordinator Dahlanis Medan, Ardi Ansari menyampaikan, Dahlan Iskan bukan seorang pemimpin yang haus akan jabatan maupun kekuasaan. Masyarakat banyak mendambakan kepemimpinannya karena bekerja dengan tujuan perubahan. Dahlan mempunyai niat tulus dalam membangun bangsa.

“Dahlan mempunyai komitmen yang jelas. Dia bekerja untuk kemajuan dan bukan untuk kepentingan pribadi. Fitnah yang dihembuskan pihak tertentu untuk menjatuhkan nama baik Dahlan Iskan itu tidak laku. Itu merupakan pekerjaan politisi kotor yang haus akan jabatan dan kekuasaan,” katanya. (bbs/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/