29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PKS Umumkan Dua Bakal Calon Wali Kota, Salman untuk Medan, Usman untuk Binjai

UMUMKAN: Ketua DPP PKS Wilda Sumbagut, Tifatul Sembiring didampingi Ketua DPW PKS Sumut Hariyanto, Balon Wali Kota Medan Salman Alfarisi dan Balon Wali Kota Binjai Usman Jafar, Kamis (12/3).  prans/sumut pos
UMUMKAN: Ketua DPP PKS Wilda Sumbagut, Tifatul Sembiring didampingi Ketua DPW PKS Sumut Hariyanto, Balon Wali Kota Medan Salman Alfarisi dan Balon Wali Kota Binjai Usman Jafar, Kamis (12/3).
Prans/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selangkah lebih maju dari partai lain di Pilkada Kota Medan dan Kota Binjai. Di saat parpol lain masih mempertimbangkan sosok yang akan diusung, PKS sudah lebih dulu mengumumkan jagoannya. Adalah Salman Alfarisi untuk Pilkada Medan dan Usman Jafar untuk Pilkada Binjai.

Ketua DPP PKS Wilayah Sumatera Bagian Utara, Tifatul Sembiring mengatakan, pengumuman calon wali Kota Medan dan Binjai ini sebagai bukti dan komitmen PKS yang menargetkan menjadi pemenang di Pilkada serentak 2020.

“Untuk Kota Medan dan Binjai, PKS berkomitmen mengusung kader sendiri dan menargetkan menjadi pemenang di Pilkada dua kota tersebut,” kata Tifatul, didampingi Ketum DPW PKS Sumut, Hariyanto, Sekretaris DPP PKS Wilda Sumbagut, bacalon kada Medan dan Binjai, Salman Alfarisi dan Usman Jafar di Kantor DPW PKS Sumut, Jalan Kenanga Raya Medan, Kamis (12/3).

Disebut Tifatul, sebelumnya ada tiga nama yang diusulkan ke DPP yakni Salman Alfarisi, Hidayatullah dan dirinya. “Ketiga nama itu dikirim ke DPP, dan hari ini DPP menugaskan Salman Alfarisi sebagai calon Wali Kota Medan. Sementara Kota Binjai, PKS menunjuk Usman Jafar,” ungkap mantan Presiden DPP PKS ini.

Saat ini, lanjut Tifatul, PKS sangat prihatin dengan kondisi Kota Medan yang selalu tersangkut kasus korupsi pada 3 periode terakhir yang berkelanjutan pada wali kotanya. Karenanya, PKS pun berkomitmen untuk memberikan calon yang merupakan kader-kader terbaiknya maju di Pilkada dengan harapan hal-hal serupa tidak terulang kembali.

Menurutnya, PKS berkomitmen membangun Kota Medan yang lebih terencana agar Kota Medan tidak lagi mengalami banjir di saat musim penghujan datang. Selain itu, secara ekonomi, PKS juga ingin menghadirkan Kota Medan sebagai pusat bisnis di Sumut yang lebih manusiawi.

Kemudian secara sosial, PKS akan meningkatkan daya kohesif (perekat) antar suku dan anak bangsa. Dijekaskannya, Kota Medan adalah kota majemuk, dimana berbagai suku, agama dan kebudayaan tinggal bersama dalam kerukunan. “Kota Medan ini majemuk, tidak ada yang dominan di Kota Medan. Berbagai suku seperti Batak, Karo, Simalungun, Mandailing, bahkan Jawa pun cukup banyak di Kota Medan dan masih banyak suku-suku lainnya, tapi semua berdampingan dengan damai, itulah yang Islam ajarkan,” terangnya.

Pilihan DPP PKS yang jatuh kepada Salman untuk menjadi Wali Kota Medan, kata Tifatul, adalah bentuk kepedulian PKS terhadap nilai-nilai demokrasi yang ada di Kota Medan. Menurutnya, munculnya hanya 1 nama di Pilkada Kota Medan, yakni Bobby Nasution merupakan tanda-tanda politik yang tidak sehat. “Masyarakat harus punya pilihan, dan PKS memberikan pilihan kepada masyarakat. Ini demokrasi, tidak ada yang boleh didikte dan masyarakat Kota Medan tidak bisa di dikte, masyarakat harus diberikan pilihan-pilihan yang berkualitas agar nilai demokrasi itu tetap terjaga,” tegasnya.

Sedangkan mengenai syarat dukungan 20 persen perolehan kursi di DPRD Medan yang belum terpenuhi, karena PKS hanya memiliki 7 kursi, Tifatul mengaku partainya siap membangun komunikasi politik dengan parpol lain. “Kita siap membangun komunikasi dengan siapa saja, tidak ada batasan, termasuk dengan parpol pendukung pemerintah,” tandasnya.

Usai deklarasi, kepada Sumut Pos, Salman Alfarisi mengaku siap mengemban amanah partai untuk maju di Pilkada Medan. Ia juga mengaku tidak berkeberatan apabila nantinya kehilangan kursi pimpinan DPRD Sumut yang saat ini dijabatnya. “Saya ini kader PKS, PKS ini milik masyarakat, maka saya juga adalah milik masyarakat. Kalau partai menugaskan saya untuk maju, maka saya pasti akan maju, saya siap, tidak ada kata ‘sayang’ kehilangan jabatan di DPRD Sumut atau dimanapun itu. Saat saya diberi amanah dan tugas oleh partai, tentu saya terima tugas itu,” tegas Salman.

Ditanya tentang kemungkinannya untuk memenangkan Pilkada Medan, Salman mengaku tidak terlalu memikirkan hal itu. Saat ini, ia dan PKS berfokus untuk memberikan pilihan terbaik kepada masyarakat dan para kader bekerja untuk memenangkan Pilkada Medan. “Soal nanti menang atau tidak, Allah yang menentukan. Kita berjuang, dan kita optimis akan menang,” ujarnya.

Ditanya siapa yang akan mendampinginya di Pilkada Medan nanti, mengingat PKS hanya memiliki 7 kursi di DPRD Medan dan membutuhkan setidaknya 3 kursi tambahan dari partai politik lainnya untuk bisa maju di Pilkada Medan, Salman mengaku optimis PKS akan mendapatkannya. “Kita sudah berkomunikasi dengan beberapa partai, kita yakin akan mendapatkan partai lainnya untuk bisa berkoalisi,” jawabnya.

Sementara mengenai kehadiran Ketua DPC Partai Demokrat , Burhanuddin Sitepu saat itu, Salman tak menampik kalau partainya siap berkoalisi dengan partai besutan SBY tersebut. “Bisa jadi. Hari ini Demokrat hadir di sini, kami ucapkan terima kasih. Kemungkinan berkoalisi dengan Demokrat sangat besar, sejauh ini kita punya visi dan misi yang sama dengan Demokrat, yaitu menciptakan dan memberikan pilihan kepada masyarakat,” sebutnya.

Lantas, sosok wakil seperti apakah yang diharapkan PKS untuk mendampingi Salman di Pilkada Medan? Salman menyebutkan, sosok tersebut harus mempunyai visi dan misi yang tidak berseberangan dengan PKS. Soal Demokrat yang apabila akan menjadi koalisinya, Salman juga mengaku belum melihat adanya sosok yang diajukan Demokrat. “Sejauh ini kita belum ada lihat. Yang kita ketahui bersama, ada 14 nama yang mendaftar ke penjaringan Demokrasi, siapa yang nantinya akan usung olsh Demokrat, ya kita lihat saja nanti,” tandasnya.

Sementara, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepu menyebut kehadirannya ke acara deklarasi calon wali kota PKS karena memenuhi undangan. “Saya dihubungi ketua PKS, diminta hari ini untuk hadir, katanya kedatangan dari DPP,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kantor DPW PKS Sumut, Jalan Kenanga Raya, Medan, Kamis (12/3).

Anggota DPRD Medan itu mengaku sudah memprediksi dari awal bahwa PKS akan mengusung kadernya Salman Alfarisi untuk nyalon wali kota. “Saya sudah terasa dari dulu, jauh dan jauh hari sebelumnya,” jelasnya.

Menurutnya, meski tidak memiliki cukup kursi PKS tetap mengumumkan nama calon wali kota. “Kenapa PKS mengumumkan kadernya jadi calon, itu sinyal, kepada siapa itu tanya ke calon,” jelasnya.

Demokrat, lanjut dia, masih berproses dalam tahap penjaringan. Menurutnya, banyak nama yang mendaftar ke DPC Partai Demokrat mulai dari politisi, petahana birokrat, TNI dan penisunan polri. Tapi, diakuinya hingga partainya belum memutuskan siapa yang bakal diusung. (map/prn)

UMUMKAN: Ketua DPP PKS Wilda Sumbagut, Tifatul Sembiring didampingi Ketua DPW PKS Sumut Hariyanto, Balon Wali Kota Medan Salman Alfarisi dan Balon Wali Kota Binjai Usman Jafar, Kamis (12/3).  prans/sumut pos
UMUMKAN: Ketua DPP PKS Wilda Sumbagut, Tifatul Sembiring didampingi Ketua DPW PKS Sumut Hariyanto, Balon Wali Kota Medan Salman Alfarisi dan Balon Wali Kota Binjai Usman Jafar, Kamis (12/3).
Prans/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selangkah lebih maju dari partai lain di Pilkada Kota Medan dan Kota Binjai. Di saat parpol lain masih mempertimbangkan sosok yang akan diusung, PKS sudah lebih dulu mengumumkan jagoannya. Adalah Salman Alfarisi untuk Pilkada Medan dan Usman Jafar untuk Pilkada Binjai.

Ketua DPP PKS Wilayah Sumatera Bagian Utara, Tifatul Sembiring mengatakan, pengumuman calon wali Kota Medan dan Binjai ini sebagai bukti dan komitmen PKS yang menargetkan menjadi pemenang di Pilkada serentak 2020.

“Untuk Kota Medan dan Binjai, PKS berkomitmen mengusung kader sendiri dan menargetkan menjadi pemenang di Pilkada dua kota tersebut,” kata Tifatul, didampingi Ketum DPW PKS Sumut, Hariyanto, Sekretaris DPP PKS Wilda Sumbagut, bacalon kada Medan dan Binjai, Salman Alfarisi dan Usman Jafar di Kantor DPW PKS Sumut, Jalan Kenanga Raya Medan, Kamis (12/3).

Disebut Tifatul, sebelumnya ada tiga nama yang diusulkan ke DPP yakni Salman Alfarisi, Hidayatullah dan dirinya. “Ketiga nama itu dikirim ke DPP, dan hari ini DPP menugaskan Salman Alfarisi sebagai calon Wali Kota Medan. Sementara Kota Binjai, PKS menunjuk Usman Jafar,” ungkap mantan Presiden DPP PKS ini.

Saat ini, lanjut Tifatul, PKS sangat prihatin dengan kondisi Kota Medan yang selalu tersangkut kasus korupsi pada 3 periode terakhir yang berkelanjutan pada wali kotanya. Karenanya, PKS pun berkomitmen untuk memberikan calon yang merupakan kader-kader terbaiknya maju di Pilkada dengan harapan hal-hal serupa tidak terulang kembali.

Menurutnya, PKS berkomitmen membangun Kota Medan yang lebih terencana agar Kota Medan tidak lagi mengalami banjir di saat musim penghujan datang. Selain itu, secara ekonomi, PKS juga ingin menghadirkan Kota Medan sebagai pusat bisnis di Sumut yang lebih manusiawi.

Kemudian secara sosial, PKS akan meningkatkan daya kohesif (perekat) antar suku dan anak bangsa. Dijekaskannya, Kota Medan adalah kota majemuk, dimana berbagai suku, agama dan kebudayaan tinggal bersama dalam kerukunan. “Kota Medan ini majemuk, tidak ada yang dominan di Kota Medan. Berbagai suku seperti Batak, Karo, Simalungun, Mandailing, bahkan Jawa pun cukup banyak di Kota Medan dan masih banyak suku-suku lainnya, tapi semua berdampingan dengan damai, itulah yang Islam ajarkan,” terangnya.

Pilihan DPP PKS yang jatuh kepada Salman untuk menjadi Wali Kota Medan, kata Tifatul, adalah bentuk kepedulian PKS terhadap nilai-nilai demokrasi yang ada di Kota Medan. Menurutnya, munculnya hanya 1 nama di Pilkada Kota Medan, yakni Bobby Nasution merupakan tanda-tanda politik yang tidak sehat. “Masyarakat harus punya pilihan, dan PKS memberikan pilihan kepada masyarakat. Ini demokrasi, tidak ada yang boleh didikte dan masyarakat Kota Medan tidak bisa di dikte, masyarakat harus diberikan pilihan-pilihan yang berkualitas agar nilai demokrasi itu tetap terjaga,” tegasnya.

Sedangkan mengenai syarat dukungan 20 persen perolehan kursi di DPRD Medan yang belum terpenuhi, karena PKS hanya memiliki 7 kursi, Tifatul mengaku partainya siap membangun komunikasi politik dengan parpol lain. “Kita siap membangun komunikasi dengan siapa saja, tidak ada batasan, termasuk dengan parpol pendukung pemerintah,” tandasnya.

Usai deklarasi, kepada Sumut Pos, Salman Alfarisi mengaku siap mengemban amanah partai untuk maju di Pilkada Medan. Ia juga mengaku tidak berkeberatan apabila nantinya kehilangan kursi pimpinan DPRD Sumut yang saat ini dijabatnya. “Saya ini kader PKS, PKS ini milik masyarakat, maka saya juga adalah milik masyarakat. Kalau partai menugaskan saya untuk maju, maka saya pasti akan maju, saya siap, tidak ada kata ‘sayang’ kehilangan jabatan di DPRD Sumut atau dimanapun itu. Saat saya diberi amanah dan tugas oleh partai, tentu saya terima tugas itu,” tegas Salman.

Ditanya tentang kemungkinannya untuk memenangkan Pilkada Medan, Salman mengaku tidak terlalu memikirkan hal itu. Saat ini, ia dan PKS berfokus untuk memberikan pilihan terbaik kepada masyarakat dan para kader bekerja untuk memenangkan Pilkada Medan. “Soal nanti menang atau tidak, Allah yang menentukan. Kita berjuang, dan kita optimis akan menang,” ujarnya.

Ditanya siapa yang akan mendampinginya di Pilkada Medan nanti, mengingat PKS hanya memiliki 7 kursi di DPRD Medan dan membutuhkan setidaknya 3 kursi tambahan dari partai politik lainnya untuk bisa maju di Pilkada Medan, Salman mengaku optimis PKS akan mendapatkannya. “Kita sudah berkomunikasi dengan beberapa partai, kita yakin akan mendapatkan partai lainnya untuk bisa berkoalisi,” jawabnya.

Sementara mengenai kehadiran Ketua DPC Partai Demokrat , Burhanuddin Sitepu saat itu, Salman tak menampik kalau partainya siap berkoalisi dengan partai besutan SBY tersebut. “Bisa jadi. Hari ini Demokrat hadir di sini, kami ucapkan terima kasih. Kemungkinan berkoalisi dengan Demokrat sangat besar, sejauh ini kita punya visi dan misi yang sama dengan Demokrat, yaitu menciptakan dan memberikan pilihan kepada masyarakat,” sebutnya.

Lantas, sosok wakil seperti apakah yang diharapkan PKS untuk mendampingi Salman di Pilkada Medan? Salman menyebutkan, sosok tersebut harus mempunyai visi dan misi yang tidak berseberangan dengan PKS. Soal Demokrat yang apabila akan menjadi koalisinya, Salman juga mengaku belum melihat adanya sosok yang diajukan Demokrat. “Sejauh ini kita belum ada lihat. Yang kita ketahui bersama, ada 14 nama yang mendaftar ke penjaringan Demokrasi, siapa yang nantinya akan usung olsh Demokrat, ya kita lihat saja nanti,” tandasnya.

Sementara, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepu menyebut kehadirannya ke acara deklarasi calon wali kota PKS karena memenuhi undangan. “Saya dihubungi ketua PKS, diminta hari ini untuk hadir, katanya kedatangan dari DPP,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kantor DPW PKS Sumut, Jalan Kenanga Raya, Medan, Kamis (12/3).

Anggota DPRD Medan itu mengaku sudah memprediksi dari awal bahwa PKS akan mengusung kadernya Salman Alfarisi untuk nyalon wali kota. “Saya sudah terasa dari dulu, jauh dan jauh hari sebelumnya,” jelasnya.

Menurutnya, meski tidak memiliki cukup kursi PKS tetap mengumumkan nama calon wali kota. “Kenapa PKS mengumumkan kadernya jadi calon, itu sinyal, kepada siapa itu tanya ke calon,” jelasnya.

Demokrat, lanjut dia, masih berproses dalam tahap penjaringan. Menurutnya, banyak nama yang mendaftar ke DPC Partai Demokrat mulai dari politisi, petahana birokrat, TNI dan penisunan polri. Tapi, diakuinya hingga partainya belum memutuskan siapa yang bakal diusung. (map/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/