JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menjelang kongres, suhu di Partai Demokrat terus meningkat. Jumat (13/3) Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat menyatakan sikap menolak pencalonan kembali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum. Menurut mereka, presiden keenam RI itu lebih cocok duduk di posisi ketua dewan pertimbangan partai.
Pernyataan itu dilontarkan Ketua DPP FKPD Ety Manduapessy saat mengadakan keterangan pers di Hotel Sultan Jumat (13/3). Menurut Ety, menjadi orang nomor satu di partai bukan lagi posisi ideal bagi suami Any Yudhoyono tersebut. “Pak SBY dua kali menjabat presiden. Bukan levelnya bertarung menjadi ketua umum,” ujarnya.
Ety mengaku geram dengan ulah sebagian kader Demokrat yang memaksa SBY untuk maju lagi. Menurut dia, pernyataan dari sejumlah anggota itu justru jebakan. Mereka dinilai ingin menjatuhkan SBY. Sebab, saat ini posisi Demokrat terpuruk. Pada Pileg 2014, partai berlambang Mercy tersebut hanya mendapatkan 10,9 persen atau 12.728.913 suara. “Meskipun beliau maju lagi, tidak mungkin bisa seperti tahun 2009 dengan perolehan 20 persen suara,” ucapnya.
Ketua FKPD Ventje Rumangkang mengatakan, masih banyak kader Demokrat yang mempunyai kemampuan untuk menggantikan SBY. Mereka berasal dari tokoh-tokoh muda dan pendiri partai. Dia mencontohkan mantan Ketua Umum Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, anggota DPD Gede Pasek Suardika, Sekjen FKPD Akbar Yahya, dan Bupati Kutai Timur Isran Noor. Ada juga dari kalangan artis, yakni Sys NS. “Masih banyak kader yang mampu gantikan SBY,” ujarnya. (aph/c6/fat/jpnn/rbb)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menjelang kongres, suhu di Partai Demokrat terus meningkat. Jumat (13/3) Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat menyatakan sikap menolak pencalonan kembali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum. Menurut mereka, presiden keenam RI itu lebih cocok duduk di posisi ketua dewan pertimbangan partai.
Pernyataan itu dilontarkan Ketua DPP FKPD Ety Manduapessy saat mengadakan keterangan pers di Hotel Sultan Jumat (13/3). Menurut Ety, menjadi orang nomor satu di partai bukan lagi posisi ideal bagi suami Any Yudhoyono tersebut. “Pak SBY dua kali menjabat presiden. Bukan levelnya bertarung menjadi ketua umum,” ujarnya.
Ety mengaku geram dengan ulah sebagian kader Demokrat yang memaksa SBY untuk maju lagi. Menurut dia, pernyataan dari sejumlah anggota itu justru jebakan. Mereka dinilai ingin menjatuhkan SBY. Sebab, saat ini posisi Demokrat terpuruk. Pada Pileg 2014, partai berlambang Mercy tersebut hanya mendapatkan 10,9 persen atau 12.728.913 suara. “Meskipun beliau maju lagi, tidak mungkin bisa seperti tahun 2009 dengan perolehan 20 persen suara,” ucapnya.
Ketua FKPD Ventje Rumangkang mengatakan, masih banyak kader Demokrat yang mempunyai kemampuan untuk menggantikan SBY. Mereka berasal dari tokoh-tokoh muda dan pendiri partai. Dia mencontohkan mantan Ketua Umum Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, anggota DPD Gede Pasek Suardika, Sekjen FKPD Akbar Yahya, dan Bupati Kutai Timur Isran Noor. Ada juga dari kalangan artis, yakni Sys NS. “Masih banyak kader yang mampu gantikan SBY,” ujarnya. (aph/c6/fat/jpnn/rbb)