25 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Jika Sandi Tak Jadi Cawapres Ganjar, PPP Bersikap

SUMUTPOS.CO – KETUA Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy menyebut, dengan bergabungnya PAN dan Partai Golkar mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, membuat peluang Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno menjadi bakal calon presiden (Bacapres) bagi Ganjar Pranowo semakin besar. “Komposisi ini memperbesar peluang Ketua Bappilu PPP, Pak Sandi, sebagai cawapres Mas Ganjar,” kata Romy, Minggu (13/8).

Dengan bergabungnya PAN dan Golkar sebagai pendukung Prabowo, saat ini calon presiden semakin mengerucut ke tiga calon, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Kata dia, dukungan yang disampaikan PAN dan Golkar justru semakin memantik semangat partai-partai lain yang mendukung Ganjar saat ini.

Semua partai di pihak Ganjar kata dia, akan all out mendukung kader PDI Perjuangan tersebut dalam Pilpres 2024 mendatang. Bahkan, pihaknya juga akan membentuk relawan ‘Sarung Ganjar’ yang terdiri  dari santri-santri pendukung Ganjar. “Ini bentuk dukungan nyata para santri kepada Mas Ganjar yang adalah keluarga besar santri,” katanya.

Namun begitu, Romy menegaskan, pihaknya baru akan mengambil sikap jika Sandiaga Uno tak terpilih jadi cawapres Ganjar. “Ya disikapinya kalau sudah enggak dipilih. Kalau sekarang, kita masih meyakini bahwa Pak Sandi adalah calon yang terbaik untuk mendampingi Mas Ganjar,” katanya.

Romy tak menyebut secara rinci sikap seperti apa yang bakal diambil. Ia hanya mengatakan, Sandiaga sudah memenuhi syarat sebagai pendamping Ganjar di pemilihan presiden tahun depan. “Tinggal kita berbicara, apalagi hari ini, partai parlemen tinggal PPP dan PDIP. Kalau tidak ada perubahan ya, saya katakan itu konstelasi per hari ini, karena kita tahu persis politik masih sangat cair,” kata dia.

Ia tak menampik kemungkinan perubahan di tubuh koalisi pengusung Ganjar, mengingat situasi politik yang dinamis. Namun, sejauh ini PPP tak punya rencana lain atau plan B jika Sandiaga akhirnya tak terpilih sebagai Cawapres Ganjar. “Karena memang ketika kita mengusung Mas Ganjar itu belum mensyaratkan adanya Pak Sandi,” ujar Romy.

Alasan PPP mendukung Ganjar, kata Romy, karena menganggap Gubernur Jawa Tengah itu bagian dari keluarga besar Partai Ka’bah. Ayah mertua Ganjar, almarhum Ahmad Musadiq Supriyadi, pernah menjabat sebagai ketua DPC PPP Purbalingga selama empat periode.

Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno juga merespons bergabungnya Golkar dan PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dalam mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024. “Kalau memang itu yang telah disepakati, saya mengucapkan selamat,” kata Sandiaga Uno di sela kunjungannya di Desa Wisata Praijing, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (13/8).

Menurut Sandi, menjelang pendaftaran capres yang menyisakan dua bulan lagi, partai politik akan semakin menunjukkan keberpihakannya pada capres tertentu. “Dan memang sekarang tinggal dua bulan lagi menuju pendaftaran, dan memang sudah saatnya bisa berkonsolidasi,” jelasnya.

Untuk itu, Sandi akan berkonsolidasi dengan Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono untuk menentukan langkah selanjutnya. Dia berharap, Mardiono juga bisa berkonsolidasi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Dan saya tentunya akan berkoordinasi dengan pimpinan partai yang warna hijau, untuk berbicara dengan partai yang warna merah,” ujar Sandiaga Uno disambut tawa.

Menurut Sandi, konsolidasi akan digelar dalam waktu dekat mengingat pendaftaran capres-cawapres menyisakan 2 bulan lagi. Dia juga ingin memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menggencarkan kampanye ke daerah. “Mungkin, karena waktunya sangat sempit dibandingkan dengan 2019 kita kampanye delapan bulan lebih, tapi sekarang ini hanya 70 hari, sedangkan wilayah yang harus dikunjungi ini sangat banyak, jadi memang sudah saatnya kita berkonsolidasi,” ungkap Sandiaga Uno.

Terakhir, Sandi mengingatkan, koalisi jangan sampai menimbulkan perpecahan. Menurutnya, semua partai politik adalah bersaudara. “Dan ini akan menjadi inspirasi agar bangsa kita bisa fokus melihat gagasan terbaik membangun (bangsa), karena kita semua bersaudara, kita memang sedikit berbeda pilihan, tapi nanti setelah 14 Februari (2024), kita membangun bangsa bersama,” ujarnya bersemangat. (bbs/adz)

SUMUTPOS.CO – KETUA Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy menyebut, dengan bergabungnya PAN dan Partai Golkar mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, membuat peluang Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno menjadi bakal calon presiden (Bacapres) bagi Ganjar Pranowo semakin besar. “Komposisi ini memperbesar peluang Ketua Bappilu PPP, Pak Sandi, sebagai cawapres Mas Ganjar,” kata Romy, Minggu (13/8).

Dengan bergabungnya PAN dan Golkar sebagai pendukung Prabowo, saat ini calon presiden semakin mengerucut ke tiga calon, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Kata dia, dukungan yang disampaikan PAN dan Golkar justru semakin memantik semangat partai-partai lain yang mendukung Ganjar saat ini.

Semua partai di pihak Ganjar kata dia, akan all out mendukung kader PDI Perjuangan tersebut dalam Pilpres 2024 mendatang. Bahkan, pihaknya juga akan membentuk relawan ‘Sarung Ganjar’ yang terdiri  dari santri-santri pendukung Ganjar. “Ini bentuk dukungan nyata para santri kepada Mas Ganjar yang adalah keluarga besar santri,” katanya.

Namun begitu, Romy menegaskan, pihaknya baru akan mengambil sikap jika Sandiaga Uno tak terpilih jadi cawapres Ganjar. “Ya disikapinya kalau sudah enggak dipilih. Kalau sekarang, kita masih meyakini bahwa Pak Sandi adalah calon yang terbaik untuk mendampingi Mas Ganjar,” katanya.

Romy tak menyebut secara rinci sikap seperti apa yang bakal diambil. Ia hanya mengatakan, Sandiaga sudah memenuhi syarat sebagai pendamping Ganjar di pemilihan presiden tahun depan. “Tinggal kita berbicara, apalagi hari ini, partai parlemen tinggal PPP dan PDIP. Kalau tidak ada perubahan ya, saya katakan itu konstelasi per hari ini, karena kita tahu persis politik masih sangat cair,” kata dia.

Ia tak menampik kemungkinan perubahan di tubuh koalisi pengusung Ganjar, mengingat situasi politik yang dinamis. Namun, sejauh ini PPP tak punya rencana lain atau plan B jika Sandiaga akhirnya tak terpilih sebagai Cawapres Ganjar. “Karena memang ketika kita mengusung Mas Ganjar itu belum mensyaratkan adanya Pak Sandi,” ujar Romy.

Alasan PPP mendukung Ganjar, kata Romy, karena menganggap Gubernur Jawa Tengah itu bagian dari keluarga besar Partai Ka’bah. Ayah mertua Ganjar, almarhum Ahmad Musadiq Supriyadi, pernah menjabat sebagai ketua DPC PPP Purbalingga selama empat periode.

Terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno juga merespons bergabungnya Golkar dan PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dalam mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024. “Kalau memang itu yang telah disepakati, saya mengucapkan selamat,” kata Sandiaga Uno di sela kunjungannya di Desa Wisata Praijing, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Minggu (13/8).

Menurut Sandi, menjelang pendaftaran capres yang menyisakan dua bulan lagi, partai politik akan semakin menunjukkan keberpihakannya pada capres tertentu. “Dan memang sekarang tinggal dua bulan lagi menuju pendaftaran, dan memang sudah saatnya bisa berkonsolidasi,” jelasnya.

Untuk itu, Sandi akan berkonsolidasi dengan Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono untuk menentukan langkah selanjutnya. Dia berharap, Mardiono juga bisa berkonsolidasi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Dan saya tentunya akan berkoordinasi dengan pimpinan partai yang warna hijau, untuk berbicara dengan partai yang warna merah,” ujar Sandiaga Uno disambut tawa.

Menurut Sandi, konsolidasi akan digelar dalam waktu dekat mengingat pendaftaran capres-cawapres menyisakan 2 bulan lagi. Dia juga ingin memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menggencarkan kampanye ke daerah. “Mungkin, karena waktunya sangat sempit dibandingkan dengan 2019 kita kampanye delapan bulan lebih, tapi sekarang ini hanya 70 hari, sedangkan wilayah yang harus dikunjungi ini sangat banyak, jadi memang sudah saatnya kita berkonsolidasi,” ungkap Sandiaga Uno.

Terakhir, Sandi mengingatkan, koalisi jangan sampai menimbulkan perpecahan. Menurutnya, semua partai politik adalah bersaudara. “Dan ini akan menjadi inspirasi agar bangsa kita bisa fokus melihat gagasan terbaik membangun (bangsa), karena kita semua bersaudara, kita memang sedikit berbeda pilihan, tapi nanti setelah 14 Februari (2024), kita membangun bangsa bersama,” ujarnya bersemangat. (bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/