Usai terpilih, Romy menyebut jika Muktamar ini adalah Khittah PPP. Sebab, setelah Muktamar 1984 silam, inilah kali pertama Muktamar parpol berlambang Kakbah ini kembali menggunakan sistem aklamasi untuk menentukan pimpinannya. “Saya bukan apa-apa. Saya hanyalah bagian dari sejarah besar PPP,” katanya.
Dia juga kembali menegaskan jika Muktamar yang digelar kubunya merupakan Muktamar Islah dan yang sah. Sebab, forum ini juga lebih dari 2/3 pengurus PPP se-Indonesia, serta sudah sesuai dengan aturan partai maupun UU Parpol.
Di hadapan para Muktamirin, Romy menegaskan bakal ada sejumlah revolusi di tubuh PPP. “Jangan sampai PPP kembali menjadi partai yang mirip perusahaan,” katanya.
Tak hanya itu, Romy mengibaratkan jika terpilihnya dia sebagai ketua sebagai era kelahiran PPP baru yang selama ini dikenal sebagai partai tua. “Life begin fourty. Saya terinspirasi dengan usia saya yang juga baru memasuki 40. Karena itu mari kita sambut bersama era PPP baru, partai yang siap dengan era facebook dan dunia maya yang makin berkembang,” katanya.
Termasuk, Romy juga menargetkan PPP juga bakal memasuki era transparansi berbasis IT. “Untuk transparansi, semua laporan akan kita masukkan dalam web sehingga bisa diakses masyarakat,” katanya.  (ris/jpnn/rbb)