25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Polisi Periksa 8 Saksi

Posko Partai NasDem di Jl. Line Exxon Mobil, Aceh Utara diberondong dua pria bertopeng menggunakan senjata laras panjang jenis M 16, Minggu (16/1) sekira pukul 04.20 WIB.
Posko Partai NasDem di Jl. Line Exxon Mobil, Aceh Utara diberondong dua pria bertopeng menggunakan senjata laras panjang jenis M 16, Minggu (16/1) sekira pukul 04.20 WIB.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Hingga kini, Polres Aceh Utara mengaku masih memburu pelaku yang memberondong posko pemenangan Zubir HT, caleg untuk DPRK dari Partai NasDem dengan senjata laras panjang jenis M-16, Minggu (16/2) dinihari. Untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah meminta keterangan 8 orang saksi.

Info dihimpun Metro Aceh (JPNN), Senin (17/2), ternyata pelaku tak hanya memberondong posko pemenangan, tapi rumah Ketua Pemenangan Zubir HT bernama Bukhari yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi juga tak luput dari serangan.  “Saya tidak tau suara dentuman itu dari mana. Tapi saya mendengar dengan jelas, karena saya sudah terbangun waktu itu,” kata istri Bukhari yang enggan menyebut identitasnya.

Satu lobang kecil diduga sebagai hantaman pelor menembus dapur rumah Bukhari yang berkontruksi papan itu. “Kemarin tidak ada yang tau penembakan itu juga diarahkan pelaku ke rumah bang Bukhari. Namun, ketika dilihat ternyata lobang ini juga menembus dapur rumahnya, berarti pelaku juga menembak kemari, walaupun sekali,” kata Saipul Junaidi, anggota pemenangan Zubir HT, yang juga ikut menunjukkan lobang kecil tersebut.

Kapolres Aceh Utara AKBP Gatot Sujono melalui Kasat Reskrim Iptu Mahliadi menyebutkan, pihaknya sudah memintai keterangan sebanyak 8 orang saksi terkait penembakan tersebut. Kasus ini masih dalam pengembangan pihaknya. “Sudah 8 orang saksi kita mintai keterangan untuk mengungkap siapa pelaku penembakan tersebut. Terkait penembakan rumah ketua pemenangan, sejauh ini belum ada laporan ke pihak kita. Mungkin saja, peluru yang menembus dapur rumah tersebut, merupakan peluru nyasar yang ditembak pelaku,” kata Iptu Mahliadi.

Sebab, sambungnya lagi, pelaku awalnya menembak dari jarak jauh, dan hanya mengenai posko bagian atas saja. Bisa jadi, peluru yang tembus ke dinding rumah Bukhari merupakan peluru nyasar yang ditembak pelaku secara tak mengarah.

Diberitakan sebelumnya, posko pemenangan Zubir HT, caleg untuk DPRK dari Partai NasDem, di kawasan Kunyet Mule, Matang Kuli, Aceh Utara, diberondong pria bertopeng, Minggu (16/2) sekira pukul 04.20 WIB. Tak ada korban jiwa dalam aksi penembakan tersebut, haya saja, dua anggota pemenangan dipukuli pelaku.

 

POLDA ACEH RAZIA SENPI

Untuk mengantisipasi aksi kekerasan menggunakan senjata api (senpi) yang kini mulai kerap terjadi di Aceh, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh akan segera melaksanakan razia atau operasi penertiban senpi yang masih ada di tangan masyarakat. Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo saat ditemui di Mapolda Aceh, Senin (17/2).

Menurut perwira melati tiga di pundaknya itu, jelang Pilpres terutama Pemilihan Calon Legislatif (caleg), ekskalasi kekerasan di Aceh terlihat grafiknya meningkat. Beberapa diantaranya menggunakan senpi.

“Dari aksi ini, kita bisa simpulkan bahwa banyak senpi berada di tangan masyarakat. Kita tidak mengetahui, senpi itu bekas konflik atau memang diperdapatkan dari cara ilegal,” tukas Gustav Leo yang saat itu didampingi Kasubbid Penum Humas Polda Aceh Bahktiar. Dijelaskannya, bersama dengan pimpinan teras Polda Aceh telah dirancang untuk kembali melakukan razia penertiban senpi. “Polda Aceh dan Karo Ops saya yakini sudah mengambil langkah-langkah untuk pelaksanaan razia senpi ini,” ungkapnya lagi.

Pada kesempatan tersebut Gustav Leo juga menyampaikan, jelang Pilpres dan Pileg, pihaknya secara maksimal langkah-langkah antisipasi pengamanan. Salah satunya yakni adanya gelaran Operasi Mantap Brata. “Berkoordinasi dengan KIP dan Panwaslu, TNI, kita juga menggelar Deklarasi Damai diikuti Parnas dan Parlok. PNA saat itu tak datang, karena melayat ke tempat anggotanya yang meninggal,” pungkas Gustav.

 

SERAMBI MEKAH BELUM AMAN

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menilai aksi penyerangan terhadap posko pemenangan salah saorang calon anggota legislatif dari NasDem di Aceh Utara, menandakan situasi keamanan di bumi Serambi Mekah belum seratus persen kondusif. Hal tersebut terlihat dari proyektil peluru yang digunakan pelaku, berjenis senjata laras panjang M-16. Namun ia meyakini teror sengaja dilakukan untuk tujuan politis.

“Kalau belum ada upaya signifikan yang dilakan aparat untuk mengejar dan menangkap pelaku, pasti upaya teror akan berkelanjutan. Saya percaya aparat kita punya kemampuan menangkap pelakunya dan membawa ke pengadilan,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/2). Meski menduga teror bertujuan politis, Paloh mengaku tidak mengetahui dari kelompok mana pelaku berasal. Namun meski begitu selain meminta aparat segera menyelidiki kasus tersebut, di internal Partai NasDem sendiri, katanya, saat ini telah dilakukan upaya-upaya penelusuran. Apakah mungkin ada tutur bahasa yang salah atau perbuatan kader NasDem yang tidak menyenangkan pihak-pihak tertentu.

“Tapi saya yakin seperti pepatah Melayu mengatakan, jikalau tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah. Ancaman itu bisa terjadi besok, bisa terjadi pada peserta pemilu lainnya dan itu tidak kita inginkan. Bagi NasDem, tak ada kemenangan jika menghasilkan perpecahan Aceh itu sendiri,” katanya. Untuk itu Surya Paloh mengimbau seluruh kader Partai NasDem, merapatkan barisan untuk berjuang bersama-sama seluruh rakyat Aceh, membangun bumi Serambi Mekah yang jauh lebih baik. Ia juga meminta seluruh kader menjaga hubungan yang harmonis dengan tiga partai lokal yang ada di Aceh. Hal ini penting, karena hal yang ingin diutamakan NasDem adalah semangat persaudaraan, bukan perpecahan.

“Kecintaan NasDem pada Aceh melebihi kecintaan NasDem memenangkan pemilu. Karena kami sadar betapa Aceh cukup menderita dari satu konflik ke konflik lain. Konflik kepentingan sangat bisa terjadi, tapi kita punya tanggung jawab untuk meminimalisir hal ini. Berkompetisi secara harmonis bukan menyakiti dan merusak,” katanya. (metro aceh/gir/deo)

Posko Partai NasDem di Jl. Line Exxon Mobil, Aceh Utara diberondong dua pria bertopeng menggunakan senjata laras panjang jenis M 16, Minggu (16/1) sekira pukul 04.20 WIB.
Posko Partai NasDem di Jl. Line Exxon Mobil, Aceh Utara diberondong dua pria bertopeng menggunakan senjata laras panjang jenis M 16, Minggu (16/1) sekira pukul 04.20 WIB.

ACEH, SUMUTPOS.CO – Hingga kini, Polres Aceh Utara mengaku masih memburu pelaku yang memberondong posko pemenangan Zubir HT, caleg untuk DPRK dari Partai NasDem dengan senjata laras panjang jenis M-16, Minggu (16/2) dinihari. Untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah meminta keterangan 8 orang saksi.

Info dihimpun Metro Aceh (JPNN), Senin (17/2), ternyata pelaku tak hanya memberondong posko pemenangan, tapi rumah Ketua Pemenangan Zubir HT bernama Bukhari yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi juga tak luput dari serangan.  “Saya tidak tau suara dentuman itu dari mana. Tapi saya mendengar dengan jelas, karena saya sudah terbangun waktu itu,” kata istri Bukhari yang enggan menyebut identitasnya.

Satu lobang kecil diduga sebagai hantaman pelor menembus dapur rumah Bukhari yang berkontruksi papan itu. “Kemarin tidak ada yang tau penembakan itu juga diarahkan pelaku ke rumah bang Bukhari. Namun, ketika dilihat ternyata lobang ini juga menembus dapur rumahnya, berarti pelaku juga menembak kemari, walaupun sekali,” kata Saipul Junaidi, anggota pemenangan Zubir HT, yang juga ikut menunjukkan lobang kecil tersebut.

Kapolres Aceh Utara AKBP Gatot Sujono melalui Kasat Reskrim Iptu Mahliadi menyebutkan, pihaknya sudah memintai keterangan sebanyak 8 orang saksi terkait penembakan tersebut. Kasus ini masih dalam pengembangan pihaknya. “Sudah 8 orang saksi kita mintai keterangan untuk mengungkap siapa pelaku penembakan tersebut. Terkait penembakan rumah ketua pemenangan, sejauh ini belum ada laporan ke pihak kita. Mungkin saja, peluru yang menembus dapur rumah tersebut, merupakan peluru nyasar yang ditembak pelaku,” kata Iptu Mahliadi.

Sebab, sambungnya lagi, pelaku awalnya menembak dari jarak jauh, dan hanya mengenai posko bagian atas saja. Bisa jadi, peluru yang tembus ke dinding rumah Bukhari merupakan peluru nyasar yang ditembak pelaku secara tak mengarah.

Diberitakan sebelumnya, posko pemenangan Zubir HT, caleg untuk DPRK dari Partai NasDem, di kawasan Kunyet Mule, Matang Kuli, Aceh Utara, diberondong pria bertopeng, Minggu (16/2) sekira pukul 04.20 WIB. Tak ada korban jiwa dalam aksi penembakan tersebut, haya saja, dua anggota pemenangan dipukuli pelaku.

 

POLDA ACEH RAZIA SENPI

Untuk mengantisipasi aksi kekerasan menggunakan senjata api (senpi) yang kini mulai kerap terjadi di Aceh, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh akan segera melaksanakan razia atau operasi penertiban senpi yang masih ada di tangan masyarakat. Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo saat ditemui di Mapolda Aceh, Senin (17/2).

Menurut perwira melati tiga di pundaknya itu, jelang Pilpres terutama Pemilihan Calon Legislatif (caleg), ekskalasi kekerasan di Aceh terlihat grafiknya meningkat. Beberapa diantaranya menggunakan senpi.

“Dari aksi ini, kita bisa simpulkan bahwa banyak senpi berada di tangan masyarakat. Kita tidak mengetahui, senpi itu bekas konflik atau memang diperdapatkan dari cara ilegal,” tukas Gustav Leo yang saat itu didampingi Kasubbid Penum Humas Polda Aceh Bahktiar. Dijelaskannya, bersama dengan pimpinan teras Polda Aceh telah dirancang untuk kembali melakukan razia penertiban senpi. “Polda Aceh dan Karo Ops saya yakini sudah mengambil langkah-langkah untuk pelaksanaan razia senpi ini,” ungkapnya lagi.

Pada kesempatan tersebut Gustav Leo juga menyampaikan, jelang Pilpres dan Pileg, pihaknya secara maksimal langkah-langkah antisipasi pengamanan. Salah satunya yakni adanya gelaran Operasi Mantap Brata. “Berkoordinasi dengan KIP dan Panwaslu, TNI, kita juga menggelar Deklarasi Damai diikuti Parnas dan Parlok. PNA saat itu tak datang, karena melayat ke tempat anggotanya yang meninggal,” pungkas Gustav.

 

SERAMBI MEKAH BELUM AMAN

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menilai aksi penyerangan terhadap posko pemenangan salah saorang calon anggota legislatif dari NasDem di Aceh Utara, menandakan situasi keamanan di bumi Serambi Mekah belum seratus persen kondusif. Hal tersebut terlihat dari proyektil peluru yang digunakan pelaku, berjenis senjata laras panjang M-16. Namun ia meyakini teror sengaja dilakukan untuk tujuan politis.

“Kalau belum ada upaya signifikan yang dilakan aparat untuk mengejar dan menangkap pelaku, pasti upaya teror akan berkelanjutan. Saya percaya aparat kita punya kemampuan menangkap pelakunya dan membawa ke pengadilan,” ujarnya di Jakarta, Senin (17/2). Meski menduga teror bertujuan politis, Paloh mengaku tidak mengetahui dari kelompok mana pelaku berasal. Namun meski begitu selain meminta aparat segera menyelidiki kasus tersebut, di internal Partai NasDem sendiri, katanya, saat ini telah dilakukan upaya-upaya penelusuran. Apakah mungkin ada tutur bahasa yang salah atau perbuatan kader NasDem yang tidak menyenangkan pihak-pihak tertentu.

“Tapi saya yakin seperti pepatah Melayu mengatakan, jikalau tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah. Ancaman itu bisa terjadi besok, bisa terjadi pada peserta pemilu lainnya dan itu tidak kita inginkan. Bagi NasDem, tak ada kemenangan jika menghasilkan perpecahan Aceh itu sendiri,” katanya. Untuk itu Surya Paloh mengimbau seluruh kader Partai NasDem, merapatkan barisan untuk berjuang bersama-sama seluruh rakyat Aceh, membangun bumi Serambi Mekah yang jauh lebih baik. Ia juga meminta seluruh kader menjaga hubungan yang harmonis dengan tiga partai lokal yang ada di Aceh. Hal ini penting, karena hal yang ingin diutamakan NasDem adalah semangat persaudaraan, bukan perpecahan.

“Kecintaan NasDem pada Aceh melebihi kecintaan NasDem memenangkan pemilu. Karena kami sadar betapa Aceh cukup menderita dari satu konflik ke konflik lain. Konflik kepentingan sangat bisa terjadi, tapi kita punya tanggung jawab untuk meminimalisir hal ini. Berkompetisi secara harmonis bukan menyakiti dan merusak,” katanya. (metro aceh/gir/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/