Menurut dia,hari ini akan menjadi sebuah tonggak sejarah untuk menyongsong tatanan Indonesia yang lebih adil. Dibutuhkan pemimpin yang mendengarkan langsung suara rakyat, pemimpin yang mau berkeringat bersama rakyat, pemimpin yang betul-betul merasakan penderitaan rakyat.
Ganjar mengajak semua pihak untuk bergerak bersama mewujudkan mimpi seluruh anak bangsa di manapun berada tanpa terkecuali. “Dengan segala kerendahan hati, kami mohon doa restu, kami mohon dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk melangkah maju,” pungkasnya.
Mahfud mengatakan, dirinya menerima dan bersedia menjadi cawapres yang akan mendampingi Ganjar. Sebuah kehormatan dan kebanggaan baginya diberi amanah dan tanggung jawab yang besar serta mulai bersama Ganjar untuk meneruskan cita-cita Bung Karno dan para pendiri negara lainnya, untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
Dia dan Ganjar bersama-sama seluruh rakyat indonesia akan melanjutkan upaya mewujudkan cita-cita menuju Indonesia emas 2045. Menurutnya, cita-cita Indonesia menjadi bangsa yang maju, adil, dan beradab dalam rangka menyongsong Indonesia emas akan terwujud, jika memenuhi sejumlah syarat, yakni ideologi bangsa yang kokoh, ekonominya baik, hukum dan keadilannya ditegakkan, politiknya demokratis, budaya gotong royongnya hidup serta mengendapkan persaudaraan.
Mahfud yakin, jika penegakan hukum dilakukan dengan benar, maka setengah masalah dari bangsa ini tuntas. “Kalau hukumnya bagus, maka segala aspek kehidupan masyarakat akan bagus juga misalnya di bidang sosial politik budaya pertahanan keamanan dan ekonominya,” bebernya.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, pemberantasan korupsi, kepastian hukum, dan konsistensi dalam implementasi penegakannya, akan memberi jaminan bagi investasi dan pembangunan ekonomi serta memberi perlindungan kepada masyarakat.
Mahfud menambahkan, saat ini dia masih mengemban amanat sebagai Menko Polhukam, yang tugasnya antara lain memastikan pemilu berjalan lancar dengan aman. Karena tugas itu, maka selama ini dia tidak pernah sekalipun menyatakan akan ikut dalam kontestasi pemilu.
Dia juga tidak pernah berkampanye, memasang spanduk dan lain-lain. Baru kali ini dan yang pertama kali dirinya menyatakan bersedia menjadi cawapres. “Bagi yang selama ini menunda untuk menentukan pilihan, karena menunggu kepastian dari saya, maka saat ini saya menyatakan, saya bersedia untuk ikut kontestasi,” tegas Mahfud.
Bersama Ganjar, dia akan mendedikasikan diri, semua kemampuannya, ilmu, pengalaman, ketegasan dan keteguhan sikap, serta keberanian-keberanian yang selama ini dia usahakan untuk selalu ditunjukkan kepada bangsa dan negara Indonesia.
Usai hadir dalam deklarasi cawapres, Mahfud kembali bekerja di kantor Kemenko Polhukam. Kepada awak media dia menyampaikan, dirinya sudah bersurat kepada Presiden Jokowi terkait dengan keputusan politik yang sudah dia ambil. Namun, dia memastikan bakal menemui presiden. “Saya minta menghadap dalam kesempatan pertama presiden tiba di Indonesia. Nanti tergantung beliau,” ungkap dia.
Selain kepada presiden, Mahfud sudah menemui Wapres Ma’ruf Amin. Pertemuan itu terjadi kemarin pagi. Mahfud menyebut, dia sowan kepada Ma’ruf sebagai sesama Nahdlatul Ulama (NU) dan meminta doa untuk melanjutkan perjuangan Ahlussunnah wal Jama’ah di bidang ketatanegaraan dan fikih politik yang beberapa tahun belakangan ini dilakukan oleh Ma’ruf. “Dia mendoakan sebagai sesama warga NU, kata Kiai Ma’ruf Amin, jaga marwah itu,” ujarnya.
Mahfud mengungkapkan, selama ini dirinya tidak pernah meminta dan cenderung menghindar dari urusan pemilihan capres dan cawapres. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan, dalam proses yang dia lalui sampai deklarasi terjadi, dirinya tidak keluar uang. “Saya masuk kesitu menjadi cawapres disetujui oleh partai koalisi, tidak mengeluarkan uang sepeserpun,” tambahnya.
Dia menepis anggapan dan isu yang menyebut untuk menjadi cawapres harus punya uang dan setor kepada partai. “Ini sepeserpun sungguh tidak,” kata dia. Menurut dia, pilihan PDIP dan partai koalisi lainnya benar-benar berdasar pada kualitas, pemenuhan kebutuhan negara, serta hasil survei. Karena itu, dia pun sempat merasa terkejut dan tidak mengira. Sebab, dia tidak pernah meminta meski sering disebut masuk bursa.