30 C
Medan
Friday, May 10, 2024

3 Mantan Walkot Medan Berebut Kursi Senayan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga mantan wali kota (Walkot) Medan, Abdillah, Rahudman Harahap, Akhyar Nasution, mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut 1 untuk bersaing merebut kursi DPR RI di Senayan

Hal itu diketahui dari pengumuman KPU RI tentang daftar calon sementara (DCS) anggota DPR RI untuk Pileg 2024. Surat keputusan KPU Nomor:1039 Tahun 2023 tertanggal 18 Agustus 2023.

Dapil Sumut 1 sendiri mencakup 4 kabupaten/kota, yakni Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tebing tinggi dengan Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 3.895.322 Jiwa. Bacaleg dari 18 partai politik akan memperebutkan 10 kursi DPR RI dari dapil Sumut 1.

Abdillah dan Rahudman Harahap sama-sama maju dari Partai NasDem. Abdillah mendapat nomor urut 5, sedangkan Rahudman Harahap mendapat nomor urut 4. Sementara Akhyar Nasution maju dari Partai Demokrat dengan nomor urut 7. Selain ketiganya, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan ikut bersaing di dapil Sumut 1 dengan maju dari PKB serta Mikhael B Sinaga (Juru Bicara PKB). Ada juga mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi yang maju melalui Partai Perindo.

Tak hanya itu, ada juga ikut bertarung seorang menteri, yakni Yasonna Laoly (Menkumham). Ada juga Sofyan Tan, Ruhut Poltak Sitompul dari PDIP, Meutya Hafid dari Golkar dengan nomor urut 2. Selanjutnya, Prananda Surya Paloh dari NasDem bersama dengan Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno. Dari Gerindra ada nama Romo H.R Muhammad Syafii yang merupakan petahana, ada juga Ketua HIPMI Sumut Ade Jona Prasetyo.

Kemudian, ada Maruli Siahaan dan artis ibu kota Sultan Pasha Djorghi. Lalu, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah juga dikabarkan akan maju dari Golkar. Namanya disebutkan akan masuk menggantikan H M Ichwan Husein di nomor urut 1.

Seperti diketahui, total DPT Sumut 1 DPR RI 3.895.322 jiwa, dengan perincian Kota Medan 1.853.458 jiwa. Deliserdang 1.431.418 jiwa, Serdangbedagai 482.433 jiwa, Kota Tebing Tinggi 128.013 jiwa.

Ketua DPW Perindo Sumut, Rudi Zulham Hasibuan mengungkapkan, pihaknya sudah mempersiapkan segalanya untuk mengahadapi Pileg 2024 ini, yakni dari rekrutmen Bacaleg hingga ditetapkan sebagai Daftar Caleg Sementara (DCS) oleh KPU.

“Sekarang Bacaleg sudah melakukan turun ke bawah melakukan sosialisasi.Banyak tokoh-tokoh yang masuk dalam Dapil Sumut, 1,2 dan 3. Untuk di DPRD Sumut kita akan meraih kursi di Dapil 7 dan 8,” ucap Rudi saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (22/8).

Menyikapi soal pertarungan kursi di Sewlayan di Dapil Sumut 1, Rudi optimis memberikan kontribusi kursi di Senayan dari Sumut, dengan Bacaleg bertarung seperti Tengku Erry Nuradi, Mayjen TNI (Purn) Victor H Simatupang dan Mayjen TNI (Purn) Karev Marpaung. Ada Riki Pangeran Siregar. “Ada 5 dan 6 pemain di Sumut 1. Di Sumut 1 sangat berpeluang meraih kursi. Targetnya, minimal 1 kursi dari satu dapil. Karena, 2019 kita menyumbang 2 kursi di Dapil 3,” jelas Rudi.

Rudi berpendapat, sosok mantan Gubernur Sumut Erry Nuradi memiliki sosok tepat dicalonkan di Pileg dengan memiliki masa pendukungnya. Dengan itu, optimis memberikan suara ke Perindo untuk dengan urutan kursi kelima dan keenam di DPR RI.

“Kita Perindo juga memiliki mantan kepala daerah untuk mencalonkan sebagai Caleg dari Perindo. Kalau Bupati, juga ada di Tengku Erry. Jadi, lengkap lah, kita harapkan suara Pak Tengku Erry mampu (lolos ke DPR RI) ditambah lagi, ada dua Jendral. Kita ada peluang, di kursi kelima dan keenam,” jelas Rudi.

Rudi mengatakan sudah banyak arahan diberikan Ketua Umum Perindo, Hari Tanoesoedibjo dalam rapat koordinasi dengan Bacaleg untuk memenangkan Perindo di Pileg 2024. “Sesuai dengan rapat kordinasi, kita lakukan di Hotel Santika sama Ketua Umum. Banyak program disampaikan oleh DPP dengan mempunyai kepedulian mengasuransikan anggotanya. Semua menjadi anggota Perindo mendapatkan kartu asuransi jiwa dan kesehatan dengan satu klaim,” ucap Rudi.

Rudi mengungkapkan, bahwa Perindo mengutamakan kesejahteraan masyarakat dalam program yang diusung. Termasuk program UMKM dalam dorong peningkatan ekonomi masyarakat. “Program untuk masyarakat, program UMKM, dan lain-lainnya untuk mensejahterakan masyarakat. Kalau menang lagi, lebih jauh lagi jangkauannya kita,” pungkas Rudi.

PDIP dan Gerindra Kompak Targetkan 3 Kursi

Sejumlah nama-nama Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut I kembali diwarnai dengan tokoh-tokoh ternama, baik incumbent maupun nonincumbent. Tak terkecuali dari dua partai pemenang Pemilu 2019, yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Kepada Sumut Pos, Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto, mengatakan bahwa salah satu bacaleg DPR RI dari partai berlambang banteng tersebut merupakan bacaleg incumbent. “Incumbent dari Dapil Sumut I itu ada Pak Sofyan Tan, Pak Irmadi Lubis tidak maju kembali,” ucap Sutarto kepada Sumut Pos, Selasa (22/8).

Dikatakan Sutarto, sejatinya pada Pemilu 2019 ada dua nama caleg PDIP yang terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Sumut I, yakni Yasonna Laoli dan Sofyan Tan. Namun, posisi Yasonna diganti oleh Irmadi Lubis karena Yasonna ditunjuk sebagai Menteri Hukum dan HAM. Namun pada Pemilu 2024 nanti, nama pengacara ternama sekaligus mantan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul akan turut meramaikan bursa pencalonan dari Dapil Sumut I dari PDIP.

Terkait alasan PDIP memilih nama-nama politisi senior tersebut untuk kembali menjadi Bacaleg di Pemilu 2024, Sutarto mengatakan bahwa partai memiliki pertimbangan sendiri. “Tentunya PDIP punya pertimbangan yang matang terkait bacaleg-bacaleg yang dipilih, yaitu bacaleg-bacaleg yang siap berkompetisi,” ujarnya.

Sutarto pun menjelaskan, pihaknya optimis akan dapat meraih peningkatan jumlah kursi di DPR RI dari Dapil Sumut I. Bila pada Pemilu 2019 meraih 2 kursi, PDIP optimis akan mendapatkan 3 kursi pada Pemilu 2024 mendatang. “Target kita di Pemilu 2024 nanti, PDIP bisa mendapatkan 3 kursi dari Dapil Sumut I atau bertambah 1 kursi dari Pemilu 2019,” ungkap­nya.

Senada dengan PDIP, Partai Gerindra juga mengaku telah menargetkan perolehan 3 kursi pada Pemilu 2024 mendatang. “Partai Gerindra menargetkan 3 kursi di DPR RI dari Dapil Sumut I,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut, Sugiat Santoso kepada Sumut Pos, Selasa (22/8).

Dijelaskan Sugiat, pihaknya juga akan kembali menyodorkan kedua nama caleg incumbent Partai Gerindra tersebut untuk memperebutkan kursi di senayan. Adapun kedua nama tersebut, yakni Romo H.R Muhammad Syafii dan Husni Mustafa.

”Pak Husni dan Romo Syafii akan tetap kita majukan. Alhamdulillah, Partai Gerindra juga punya sejumlah nama politisi senior yang siap maju dari Dapil Sumut I untuk memperoleh target 3 kursi yang kita targetkan,” jelasnya.

Partai Buruh Tak Gentar

Ketua Exco Partai Buruh Sumatera Utara (Sumut), Willy Agus Utomo mengaku tak akan gentar dengan nama-nama besar dan incumben yang kembali maju sebagai Caleg DPR RI Sumut. “Ketua Partai Buruh Sumut tidak gentar, nama-nama tersebut sama saja masih calon anggota legislatif saat DCT dan proses kampanye Pileg dimulai.

Semua dimulai dari nol suara, artinya semua caleg mempunyai kesempatan yang sama mendulang suara dari rakyat Sumut,” ujar Willy kepada Sumut Pos di Medan, Selasa (22/8). Dalam hal ini, lanjutnya, Partai Buruh tidak mau kalah dan juga turut memajukan Tokoh Petani Internasional, Henry Saragih yang merupakan Ketua Serikat Petani Indonesia.

 

“Beliau merupakan pembela hak hak kaum petani di Indonesia, baik memperjuangkan tanah petani, kedaulatan pangan dengan menjamin ketersediaan pupuk bagi petani secara murahbahkan gratis. Ini sudah dilakukannya selama lebih dari 25 tahun,” ungkapnya.

Menurutnya, caleg Partai Buruh sudah berbuat untuk rakyat kecil, anggota dewan juga sebenarnya dewan rakyat kecil di parlemen jalanan. “Semoga di Pileg 2024 nanti kami Partai Buruh Sumut targetkan dapat 1 kursi di DPR RI dari Dapil Sumut 1 ini,” harapnya.

Sementara itu, pengamat politik Sumatera Utara, Dr Warjio, menyebutkan berbagai alasan yang menjadi pertimbangan parpol untuk memilih para politisi senior incumbent menjadi bacaleg pada Pemilu 2024.”Pertama, ada track record keberhasilan yang sudah terpilih. Setidaknya, seorang incumbent dinilai mampu mengamankan satu kursi,” kata Warjio.

Selanjutnya, sambung Warjio, para caleg incumbent juga dinilai memiliki kemampuan finansial yang lebih baik sehingga dinilai lebih berpeluang untuk kembali duduk di senayan.

“Meksipun kemampuan finansial bacaleg itu tidak memberikan jaminan keberhasilan sepenuhnya. Tapi setidaknya, peluang yang ada menjadi lebih besar,” sambungnya.

Kemudian yang paling penting, kata Warjio, para caleg incumbent ataupun politisi senior dinilai punya kedekatan yang lebih baik dengan para elit politik. Sementara, para elit politik tersebut merupakan penentu apakah kader tersebut dicalonkan atau tidak. “Kedekatan dengan para elit partai politik ini juga menjadi salah satu kunci penentu apakah tokoh tersebut dicalonkan atau tidak,” terangnya.

Akan tetapi, lanjut Warjio, pemilihan pata caleg incumbent juga dinilai memiliki resiko tersendiri, yakni mengurangi regenerasi kader yang ada di tubuh partai. “Incumbent dan politisi senior punya peluang besar, namun para politisi muda juga harus diberi kesempatan, sebab harus ada regenerasi. Bila tidak ada regenerasi, akan berdampak pada pindahnya para politisi muda ke partai lain karena mereka merasa tidak diberi kesempatan,” pungkasnya. (gus/map/dwi/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga mantan wali kota (Walkot) Medan, Abdillah, Rahudman Harahap, Akhyar Nasution, mencalonkan diri sebagai calon legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut 1 untuk bersaing merebut kursi DPR RI di Senayan

Hal itu diketahui dari pengumuman KPU RI tentang daftar calon sementara (DCS) anggota DPR RI untuk Pileg 2024. Surat keputusan KPU Nomor:1039 Tahun 2023 tertanggal 18 Agustus 2023.

Dapil Sumut 1 sendiri mencakup 4 kabupaten/kota, yakni Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tebing tinggi dengan Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 3.895.322 Jiwa. Bacaleg dari 18 partai politik akan memperebutkan 10 kursi DPR RI dari dapil Sumut 1.

Abdillah dan Rahudman Harahap sama-sama maju dari Partai NasDem. Abdillah mendapat nomor urut 5, sedangkan Rahudman Harahap mendapat nomor urut 4. Sementara Akhyar Nasution maju dari Partai Demokrat dengan nomor urut 7. Selain ketiganya, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan ikut bersaing di dapil Sumut 1 dengan maju dari PKB serta Mikhael B Sinaga (Juru Bicara PKB). Ada juga mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi yang maju melalui Partai Perindo.

Tak hanya itu, ada juga ikut bertarung seorang menteri, yakni Yasonna Laoly (Menkumham). Ada juga Sofyan Tan, Ruhut Poltak Sitompul dari PDIP, Meutya Hafid dari Golkar dengan nomor urut 2. Selanjutnya, Prananda Surya Paloh dari NasDem bersama dengan Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno. Dari Gerindra ada nama Romo H.R Muhammad Syafii yang merupakan petahana, ada juga Ketua HIPMI Sumut Ade Jona Prasetyo.

Kemudian, ada Maruli Siahaan dan artis ibu kota Sultan Pasha Djorghi. Lalu, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah juga dikabarkan akan maju dari Golkar. Namanya disebutkan akan masuk menggantikan H M Ichwan Husein di nomor urut 1.

Seperti diketahui, total DPT Sumut 1 DPR RI 3.895.322 jiwa, dengan perincian Kota Medan 1.853.458 jiwa. Deliserdang 1.431.418 jiwa, Serdangbedagai 482.433 jiwa, Kota Tebing Tinggi 128.013 jiwa.

Ketua DPW Perindo Sumut, Rudi Zulham Hasibuan mengungkapkan, pihaknya sudah mempersiapkan segalanya untuk mengahadapi Pileg 2024 ini, yakni dari rekrutmen Bacaleg hingga ditetapkan sebagai Daftar Caleg Sementara (DCS) oleh KPU.

“Sekarang Bacaleg sudah melakukan turun ke bawah melakukan sosialisasi.Banyak tokoh-tokoh yang masuk dalam Dapil Sumut, 1,2 dan 3. Untuk di DPRD Sumut kita akan meraih kursi di Dapil 7 dan 8,” ucap Rudi saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (22/8).

Menyikapi soal pertarungan kursi di Sewlayan di Dapil Sumut 1, Rudi optimis memberikan kontribusi kursi di Senayan dari Sumut, dengan Bacaleg bertarung seperti Tengku Erry Nuradi, Mayjen TNI (Purn) Victor H Simatupang dan Mayjen TNI (Purn) Karev Marpaung. Ada Riki Pangeran Siregar. “Ada 5 dan 6 pemain di Sumut 1. Di Sumut 1 sangat berpeluang meraih kursi. Targetnya, minimal 1 kursi dari satu dapil. Karena, 2019 kita menyumbang 2 kursi di Dapil 3,” jelas Rudi.

Rudi berpendapat, sosok mantan Gubernur Sumut Erry Nuradi memiliki sosok tepat dicalonkan di Pileg dengan memiliki masa pendukungnya. Dengan itu, optimis memberikan suara ke Perindo untuk dengan urutan kursi kelima dan keenam di DPR RI.

“Kita Perindo juga memiliki mantan kepala daerah untuk mencalonkan sebagai Caleg dari Perindo. Kalau Bupati, juga ada di Tengku Erry. Jadi, lengkap lah, kita harapkan suara Pak Tengku Erry mampu (lolos ke DPR RI) ditambah lagi, ada dua Jendral. Kita ada peluang, di kursi kelima dan keenam,” jelas Rudi.

Rudi mengatakan sudah banyak arahan diberikan Ketua Umum Perindo, Hari Tanoesoedibjo dalam rapat koordinasi dengan Bacaleg untuk memenangkan Perindo di Pileg 2024. “Sesuai dengan rapat kordinasi, kita lakukan di Hotel Santika sama Ketua Umum. Banyak program disampaikan oleh DPP dengan mempunyai kepedulian mengasuransikan anggotanya. Semua menjadi anggota Perindo mendapatkan kartu asuransi jiwa dan kesehatan dengan satu klaim,” ucap Rudi.

Rudi mengungkapkan, bahwa Perindo mengutamakan kesejahteraan masyarakat dalam program yang diusung. Termasuk program UMKM dalam dorong peningkatan ekonomi masyarakat. “Program untuk masyarakat, program UMKM, dan lain-lainnya untuk mensejahterakan masyarakat. Kalau menang lagi, lebih jauh lagi jangkauannya kita,” pungkas Rudi.

PDIP dan Gerindra Kompak Targetkan 3 Kursi

Sejumlah nama-nama Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut I kembali diwarnai dengan tokoh-tokoh ternama, baik incumbent maupun nonincumbent. Tak terkecuali dari dua partai pemenang Pemilu 2019, yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Kepada Sumut Pos, Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto, mengatakan bahwa salah satu bacaleg DPR RI dari partai berlambang banteng tersebut merupakan bacaleg incumbent. “Incumbent dari Dapil Sumut I itu ada Pak Sofyan Tan, Pak Irmadi Lubis tidak maju kembali,” ucap Sutarto kepada Sumut Pos, Selasa (22/8).

Dikatakan Sutarto, sejatinya pada Pemilu 2019 ada dua nama caleg PDIP yang terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Sumut I, yakni Yasonna Laoli dan Sofyan Tan. Namun, posisi Yasonna diganti oleh Irmadi Lubis karena Yasonna ditunjuk sebagai Menteri Hukum dan HAM. Namun pada Pemilu 2024 nanti, nama pengacara ternama sekaligus mantan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul akan turut meramaikan bursa pencalonan dari Dapil Sumut I dari PDIP.

Terkait alasan PDIP memilih nama-nama politisi senior tersebut untuk kembali menjadi Bacaleg di Pemilu 2024, Sutarto mengatakan bahwa partai memiliki pertimbangan sendiri. “Tentunya PDIP punya pertimbangan yang matang terkait bacaleg-bacaleg yang dipilih, yaitu bacaleg-bacaleg yang siap berkompetisi,” ujarnya.

Sutarto pun menjelaskan, pihaknya optimis akan dapat meraih peningkatan jumlah kursi di DPR RI dari Dapil Sumut I. Bila pada Pemilu 2019 meraih 2 kursi, PDIP optimis akan mendapatkan 3 kursi pada Pemilu 2024 mendatang. “Target kita di Pemilu 2024 nanti, PDIP bisa mendapatkan 3 kursi dari Dapil Sumut I atau bertambah 1 kursi dari Pemilu 2019,” ungkap­nya.

Senada dengan PDIP, Partai Gerindra juga mengaku telah menargetkan perolehan 3 kursi pada Pemilu 2024 mendatang. “Partai Gerindra menargetkan 3 kursi di DPR RI dari Dapil Sumut I,” kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut, Sugiat Santoso kepada Sumut Pos, Selasa (22/8).

Dijelaskan Sugiat, pihaknya juga akan kembali menyodorkan kedua nama caleg incumbent Partai Gerindra tersebut untuk memperebutkan kursi di senayan. Adapun kedua nama tersebut, yakni Romo H.R Muhammad Syafii dan Husni Mustafa.

”Pak Husni dan Romo Syafii akan tetap kita majukan. Alhamdulillah, Partai Gerindra juga punya sejumlah nama politisi senior yang siap maju dari Dapil Sumut I untuk memperoleh target 3 kursi yang kita targetkan,” jelasnya.

Partai Buruh Tak Gentar

Ketua Exco Partai Buruh Sumatera Utara (Sumut), Willy Agus Utomo mengaku tak akan gentar dengan nama-nama besar dan incumben yang kembali maju sebagai Caleg DPR RI Sumut. “Ketua Partai Buruh Sumut tidak gentar, nama-nama tersebut sama saja masih calon anggota legislatif saat DCT dan proses kampanye Pileg dimulai.

Semua dimulai dari nol suara, artinya semua caleg mempunyai kesempatan yang sama mendulang suara dari rakyat Sumut,” ujar Willy kepada Sumut Pos di Medan, Selasa (22/8). Dalam hal ini, lanjutnya, Partai Buruh tidak mau kalah dan juga turut memajukan Tokoh Petani Internasional, Henry Saragih yang merupakan Ketua Serikat Petani Indonesia.

 

“Beliau merupakan pembela hak hak kaum petani di Indonesia, baik memperjuangkan tanah petani, kedaulatan pangan dengan menjamin ketersediaan pupuk bagi petani secara murahbahkan gratis. Ini sudah dilakukannya selama lebih dari 25 tahun,” ungkapnya.

Menurutnya, caleg Partai Buruh sudah berbuat untuk rakyat kecil, anggota dewan juga sebenarnya dewan rakyat kecil di parlemen jalanan. “Semoga di Pileg 2024 nanti kami Partai Buruh Sumut targetkan dapat 1 kursi di DPR RI dari Dapil Sumut 1 ini,” harapnya.

Sementara itu, pengamat politik Sumatera Utara, Dr Warjio, menyebutkan berbagai alasan yang menjadi pertimbangan parpol untuk memilih para politisi senior incumbent menjadi bacaleg pada Pemilu 2024.”Pertama, ada track record keberhasilan yang sudah terpilih. Setidaknya, seorang incumbent dinilai mampu mengamankan satu kursi,” kata Warjio.

Selanjutnya, sambung Warjio, para caleg incumbent juga dinilai memiliki kemampuan finansial yang lebih baik sehingga dinilai lebih berpeluang untuk kembali duduk di senayan.

“Meksipun kemampuan finansial bacaleg itu tidak memberikan jaminan keberhasilan sepenuhnya. Tapi setidaknya, peluang yang ada menjadi lebih besar,” sambungnya.

Kemudian yang paling penting, kata Warjio, para caleg incumbent ataupun politisi senior dinilai punya kedekatan yang lebih baik dengan para elit politik. Sementara, para elit politik tersebut merupakan penentu apakah kader tersebut dicalonkan atau tidak. “Kedekatan dengan para elit partai politik ini juga menjadi salah satu kunci penentu apakah tokoh tersebut dicalonkan atau tidak,” terangnya.

Akan tetapi, lanjut Warjio, pemilihan pata caleg incumbent juga dinilai memiliki resiko tersendiri, yakni mengurangi regenerasi kader yang ada di tubuh partai. “Incumbent dan politisi senior punya peluang besar, namun para politisi muda juga harus diberi kesempatan, sebab harus ada regenerasi. Bila tidak ada regenerasi, akan berdampak pada pindahnya para politisi muda ke partai lain karena mereka merasa tidak diberi kesempatan,” pungkasnya. (gus/map/dwi/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/