29 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Bobby Pilih Aulia, Akhyar Gaet Siapa?

DIUSUNG: Bobby Nasution dan Aulia Rahman setelah menerima rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan untuk diusung pada Pilkada Medan 2020, Selasa (11/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kontestasi politik pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Medan periode 2020-2024, mengerucut kepada dua nama bakal calon (balon) Wali Kota Medan, yakni Muhammad Bobby Afif Nasution versus Akhyar Nasutionn

Bobby telah memilih pasangannya, yakni Aulia Rahman, politikus Partai Gerindra. Bersama Aulia, Bobby telah mengantongi dukungan partai politik lebih dari cukup, untuk memenuhi jumlah minimal dukungan sebagai Balon Wali Kota. Dukungan lebih dari cukup itu datangd ari DPP PDIP dan Gerindra yang masing-masing meraih 10 kursi, ditambah dukungan dari Partai Golkar yang memiliki 4 kursi.

Lawan Bobby, sang petahana yakni Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, juga telah menyatakan diri sebagai lawan Bobby di Pilkada Medan. Mantan kader PDIP ini meraih dukungan dari dua partai politik, yakni Demokrat dan PKS. Tapi hingga kemarin, Akhyar belum mengumumkan siapa bakal pasangannya.

Ditanya soal sosok wakil yang akan mendampingi Akhyar, Ketua DPD PKS Kota Medan, Salman Alfarisi mengaku belum mengetahui siapa. Nama Salman sendiri seringkali disebut-sebut akan menjadi wakil Akhyar di Pilkada Medan 2020.

“Soal wakil, masih kita tunggu. Itu dari DPP. Dalam waktu dekat ini akan diumumkan itu. Intinya dalam pekan ini juga akan diumumkan. Kalaupun mundur, pasti nggak akan jauh, karena waktu pendaftarannya kan tanggal 4 September, sudah dekat sekali. Sekarang tinggal mematangkan saja bersama Demokrat. Komunikasi terus kami lakukan saat ini,” kata Salman kepada Sumut Pos, Minggu (23/8).

Menurutnya, DPD PKS Kota Medan menargetkan akan mendeklarasikan dukungan terhadap Akhyar dalam pekan ini. “InsyaAllah, dalam minggu ini juga akan kita umumkan dukungan kita kepada saudara Akhyar Nasution,” ucapnya.

Dikatakan Salman, selama ini pihaknya telah berencana mengumumkan ataupun mendeklarasikan dukungan kepada Akhyar. Tetapi rencana itu tertunda akibat kondisi Akhyar yang sempat terpapar Covid-19, yang membuatnya harus dirawat di RS dilanjutkan isolasi mandiri di rumah dinasnya.

“Kemarin ‘kan beliau sakit dan belum bisa ditemui ataupun bertemu banyak orang. Jadi (dukungan) ditunda. Infonya mulai besok (hari ini, Red), beliau sudah beraktivitas lagi karena sudah sembuh. Jadi mulai besok akan kita bicarakan lagi, supaya bisa segera dideklarasikan dalam minggu-minggu ini. Pak Akhyar akan dibawa oleh Demokrat, karena beliau ‘kan diusung dari Demokrat,” kata Salman.

Sebelumnya, DPD Demokrat Sumut juga mengatakan, deklarasi dukungan kepada Akhyar menunggu kondisi Akhyar sembuh dari Covid-19.

Kader PDIP Terbelah

Terpisah, Ketua PAC PDIP Medan Johor, Gumana Lubis, berpendapat mayoritas kader PDIP di Kota Medan akan mendukung Akhyar Nasution untuk memenangkan Pilkada Medan 2020. Gumana juga membantah dukungan dari 21 PAC di Kota Medan kepada Bobby Nasution.

“Dukungan untuk Bobby yang dideklarasikan di kantor DPD PDIP Sumut tanggal 20 Agustus, yang mengatasnamakan 21 kecamatan adalah tidak benar. Saya ketua PAC PDIP Kecamatan Medan Johor dan kawan-kawan lainnya, baik dari internal maupun dari kecamatan lainnya, masih solid mendukung Akhyar Nasution,” tegas Gimana kepada Sumut Pos, kemarin.

Menurut Gumana, lebih dari 65 persen anggota dan kader PDIP di Kota Medan akan mendukung Akhyar di Pilkada Medan. Ditanya tentang sikapnya sebagai kader yang tidak taat terhadap keputusan partai, Gumana menjawab, bila partai tidak memperhatikan aspirasi akar rumput secara demokrasi dari tingkat kepengurusan ranting, PAC, sampai ke DPD, maka DPP PDIP melupakan jati dirinya sebagai partai yang berazaskan demokrasi.

“Kita ketahui bersama, PDIP berideologi Pancasila dan UUD 45. Dan pengurus PDIP selalu mengumandangkan JAS MERAH (jangan sesekali melupakan sejarah). Bila kita kaji, sejarah yang sudah dilalui kader cukup banyak. Apakah gampang saja untuk dilupakan dan dicampakkan? Begitu gampangkah tamu yang datang lalu dianggap keluarga, dan sepertinya lebih berjasa?” katanya.

Sebagai kader, Gumana mempertanyakan rasa persaudaraan sesama anggota dan kader di tubuh PDIP. “Kader-kader PDIP se-Kota Medan akan mengutamakan persahabatan dan rasa persaudaraan,” lanjutnya.

Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim SE, yang ikut hadir di Kantor DPD Gerindra Sumut saat acara penyerahan surat rekomendasi dari DPP Gerindra kepada pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman untuk maju di Pilkada Medan 2020, Sabtu (22/8), dalam sambutannya mengatakan, kolaborasi PDIP dengan Gerindra dalam mengusung pasangan ini merupakan kekuatan politik yang sangat dahsyat. Sebab, dua partai tersebut merupakan peraih suara terbesar pada pemilu legislatif 2019 lalu, dengan jumlah raihan masing-masing 10 kursi di DPRD Medan.

Namun Hasyim mengakui, masih ada suara yang menyebutkan jika tidak seluruh kader PDIP mendukung pasangan Bobby-Aulia. “Terus terang untuk seluruh hadirin, kami di PDIP sudah satu kebulatan tekad. Memang ada sedikit suara-suara sumbang bahwasanya ada kader yang tidak mendukung Bobby dan Aulia. Itu hanya segelintir saja, bisa dihitung dengan jari,” ujarnya.

Sebagai bukti, kata Hasyim, jajaran pengurus PAC PDIP Kota Medan beberapa hari sebelumnya telah menyampaikan kebulatan tekad untuk mendukung penuh dan siap memenangkan pasangan ini. “Dua hari lalu, PAC PDIP se-Kota Medan sudah sampaikan tekad bahwa akan mendukung penuh dan siap memenangkan pasangan calon walikota dan calon wakil walikota kita,” tandasnya. (map)

DIUSUNG: Bobby Nasution dan Aulia Rahman setelah menerima rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan untuk diusung pada Pilkada Medan 2020, Selasa (11/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kontestasi politik pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Medan periode 2020-2024, mengerucut kepada dua nama bakal calon (balon) Wali Kota Medan, yakni Muhammad Bobby Afif Nasution versus Akhyar Nasutionn

Bobby telah memilih pasangannya, yakni Aulia Rahman, politikus Partai Gerindra. Bersama Aulia, Bobby telah mengantongi dukungan partai politik lebih dari cukup, untuk memenuhi jumlah minimal dukungan sebagai Balon Wali Kota. Dukungan lebih dari cukup itu datangd ari DPP PDIP dan Gerindra yang masing-masing meraih 10 kursi, ditambah dukungan dari Partai Golkar yang memiliki 4 kursi.

Lawan Bobby, sang petahana yakni Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, juga telah menyatakan diri sebagai lawan Bobby di Pilkada Medan. Mantan kader PDIP ini meraih dukungan dari dua partai politik, yakni Demokrat dan PKS. Tapi hingga kemarin, Akhyar belum mengumumkan siapa bakal pasangannya.

Ditanya soal sosok wakil yang akan mendampingi Akhyar, Ketua DPD PKS Kota Medan, Salman Alfarisi mengaku belum mengetahui siapa. Nama Salman sendiri seringkali disebut-sebut akan menjadi wakil Akhyar di Pilkada Medan 2020.

“Soal wakil, masih kita tunggu. Itu dari DPP. Dalam waktu dekat ini akan diumumkan itu. Intinya dalam pekan ini juga akan diumumkan. Kalaupun mundur, pasti nggak akan jauh, karena waktu pendaftarannya kan tanggal 4 September, sudah dekat sekali. Sekarang tinggal mematangkan saja bersama Demokrat. Komunikasi terus kami lakukan saat ini,” kata Salman kepada Sumut Pos, Minggu (23/8).

Menurutnya, DPD PKS Kota Medan menargetkan akan mendeklarasikan dukungan terhadap Akhyar dalam pekan ini. “InsyaAllah, dalam minggu ini juga akan kita umumkan dukungan kita kepada saudara Akhyar Nasution,” ucapnya.

Dikatakan Salman, selama ini pihaknya telah berencana mengumumkan ataupun mendeklarasikan dukungan kepada Akhyar. Tetapi rencana itu tertunda akibat kondisi Akhyar yang sempat terpapar Covid-19, yang membuatnya harus dirawat di RS dilanjutkan isolasi mandiri di rumah dinasnya.

“Kemarin ‘kan beliau sakit dan belum bisa ditemui ataupun bertemu banyak orang. Jadi (dukungan) ditunda. Infonya mulai besok (hari ini, Red), beliau sudah beraktivitas lagi karena sudah sembuh. Jadi mulai besok akan kita bicarakan lagi, supaya bisa segera dideklarasikan dalam minggu-minggu ini. Pak Akhyar akan dibawa oleh Demokrat, karena beliau ‘kan diusung dari Demokrat,” kata Salman.

Sebelumnya, DPD Demokrat Sumut juga mengatakan, deklarasi dukungan kepada Akhyar menunggu kondisi Akhyar sembuh dari Covid-19.

Kader PDIP Terbelah

Terpisah, Ketua PAC PDIP Medan Johor, Gumana Lubis, berpendapat mayoritas kader PDIP di Kota Medan akan mendukung Akhyar Nasution untuk memenangkan Pilkada Medan 2020. Gumana juga membantah dukungan dari 21 PAC di Kota Medan kepada Bobby Nasution.

“Dukungan untuk Bobby yang dideklarasikan di kantor DPD PDIP Sumut tanggal 20 Agustus, yang mengatasnamakan 21 kecamatan adalah tidak benar. Saya ketua PAC PDIP Kecamatan Medan Johor dan kawan-kawan lainnya, baik dari internal maupun dari kecamatan lainnya, masih solid mendukung Akhyar Nasution,” tegas Gimana kepada Sumut Pos, kemarin.

Menurut Gumana, lebih dari 65 persen anggota dan kader PDIP di Kota Medan akan mendukung Akhyar di Pilkada Medan. Ditanya tentang sikapnya sebagai kader yang tidak taat terhadap keputusan partai, Gumana menjawab, bila partai tidak memperhatikan aspirasi akar rumput secara demokrasi dari tingkat kepengurusan ranting, PAC, sampai ke DPD, maka DPP PDIP melupakan jati dirinya sebagai partai yang berazaskan demokrasi.

“Kita ketahui bersama, PDIP berideologi Pancasila dan UUD 45. Dan pengurus PDIP selalu mengumandangkan JAS MERAH (jangan sesekali melupakan sejarah). Bila kita kaji, sejarah yang sudah dilalui kader cukup banyak. Apakah gampang saja untuk dilupakan dan dicampakkan? Begitu gampangkah tamu yang datang lalu dianggap keluarga, dan sepertinya lebih berjasa?” katanya.

Sebagai kader, Gumana mempertanyakan rasa persaudaraan sesama anggota dan kader di tubuh PDIP. “Kader-kader PDIP se-Kota Medan akan mengutamakan persahabatan dan rasa persaudaraan,” lanjutnya.

Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim SE, yang ikut hadir di Kantor DPD Gerindra Sumut saat acara penyerahan surat rekomendasi dari DPP Gerindra kepada pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman untuk maju di Pilkada Medan 2020, Sabtu (22/8), dalam sambutannya mengatakan, kolaborasi PDIP dengan Gerindra dalam mengusung pasangan ini merupakan kekuatan politik yang sangat dahsyat. Sebab, dua partai tersebut merupakan peraih suara terbesar pada pemilu legislatif 2019 lalu, dengan jumlah raihan masing-masing 10 kursi di DPRD Medan.

Namun Hasyim mengakui, masih ada suara yang menyebutkan jika tidak seluruh kader PDIP mendukung pasangan Bobby-Aulia. “Terus terang untuk seluruh hadirin, kami di PDIP sudah satu kebulatan tekad. Memang ada sedikit suara-suara sumbang bahwasanya ada kader yang tidak mendukung Bobby dan Aulia. Itu hanya segelintir saja, bisa dihitung dengan jari,” ujarnya.

Sebagai bukti, kata Hasyim, jajaran pengurus PAC PDIP Kota Medan beberapa hari sebelumnya telah menyampaikan kebulatan tekad untuk mendukung penuh dan siap memenangkan pasangan ini. “Dua hari lalu, PAC PDIP se-Kota Medan sudah sampaikan tekad bahwa akan mendukung penuh dan siap memenangkan pasangan calon walikota dan calon wakil walikota kita,” tandasnya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/