JAKARTA – Elektabilitas Partai Demokrat anjlok dalam berbagai survei, termasuk survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network yang dirilis Minggu (24/11). Jika elektabilitas partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu tak bisa didongkrak, maka pemenang konvensi calon presiden Partai Demokrat tak mempunyai cukup dukungan untuk maju sebagai capres 2014.
Untuk diketahui, syarat suatu partai politik atau gabungan parpol dapat mengajukan capres adalah mengantongi 20 persen suara nasional. Padahal menurut survei terakhir LSI Network itu, elektabilitas Demokrat saat ini terpuruk di bawah 10 persen. Dengan angka itu, mustahil mereka bisa mencalonkan presiden sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Demokrat yang merupakan pemenang Pemilu 2009 pun terancam menjadi partai papan tengah pada Pemilu 2014. Namun Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Ramadhan Pohan tak percaya dengan hasil survei itu. Ia memandang negatif pada lembaga yang menggelar survei tersebut.
“Bagaimana mungkin lembaga survei dengan konsultan politik bisa bercampur jadi satu. Itu tabrakan dengan etika. Itu hasil survei propaganda, kampanye hitam,” kata Ramadhan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/11).
Wakil Ketua Komisi I DPR itu merasa partainya tengah dikeroyok oleh partai-partai lain. Ia menuding ada upaya sistematis untuk terus menurunkan elektabilitas dan popularitas Demokrat. “Kami akan merebut kembali (posisi nomor satu),” kata Ramadhan.
Untuk mengukur elektabilitas partai yang sesungguhnya, Demokrat akan menggelar survei internal pada Desember. “Kalau kami bisa dapat 15 persen, ada harapan untuk mengoreksinya ke 20 persen,” ujar Ramadhan.
Kendati begitu, Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku tak akan menyetir lembaga survei hanya untuk memoles angka popularitas maupun elektabilitas partai. Caleg PAN DPR RI Dapil VI Jawa Barat, Intan Fitriana Fauzi, menegaskan, kenaikan suara PAN didongkrak alami karena hasil kerja keras elemen partai serta figur Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, yang sangat bersih.
“Kalau bicara soal hasil survei, posisi PAN memang masih di angka 5 persen lebih, tetapi trennya terus membaik,” kata Intan dalam keterangan persnya, Selasa (26/11).
Menurut Wakil Sekjen PAN ini, banyak cara dilakukan DPP PAN untuk mendongkrak suara partai. Misalnya, melalui iklan media cetak dan elektronik. Walaupun sejumlah televisi dimiliki pimpinan parpol, iklan PAN yang dikemas dengan jargon “PANPANDelapan” (PANPAN8) segera meramaikan layar televisi nasional. (bbs/jpnn)