27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Partai Islam Berkoalisi, LIPI Sebut Kuat

JAKARTA- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai Pemilu 2014 mendatang seharusnya menjadi momentum bagi partai Islam untuk ikut berperan aktif menyodorkan nama calon presiden (Capres) kepada masyarakat.

“Ini saatnya, apakah partai Islam bisa berkoalisi bersama lalu bersepakat mencalonkan seorang tokoh. Kalau ini terjadi luar biasa sekali kuatnya,” kata Peniliti LIPI Siti Zuhro di Cikini, Jakarta, Sabtu (31/8).

Saat ini, sejumlah partai berbasis nasionalis telah lebih dulu menetapkan capres maupun cawapresnya seperti yang dilakukan oleh Partai Hanura yang mencalonkan Wiranto dan Hary Tanoe Soedibjo sebagai pasangan capres dan cawapresnya. Selain itu, Partai Golkar juga telah menetapkan Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie sebagai capres. Lalu ada Partai Gerindra dengan mengusung Prabowo Subianto sebagai capresnya dan terakhir adalah Partai Demokrat tengah berproses untuk menentukan capres.

Ketua DPP DPP PKS, Mardani Ali Shera mengatakan, Pilpres 2014 sangat strategis. Kondisi ini selayaknya dimanfaatkan oleh seluruh umat Islam harus memiliki kesiapan yang lebih.

“Kesiapan yang dimaksudkan yakni umat Islam mesti menyatukan langkah. Baik elitenya maupun grassroot nya. Baik parpolnya maupun ormasnya,” katanya.

Dia mengatakan, jika agenda sudah disatukan maka daya tawar akan meningkat. Apalagi jika capres umat juga bisa disatukan. Tetapi jika belum mengerucut pada nama, bisa dibuat kualifikasi capres versi umat.

Keinginan PKS mengajak partai-partai Islam untuk mengusung calon presiden disambut Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Syuhada Bahri.

“Saya setuju dengan keinginan PKS, karena memang harus ada yang tampil. Kita tidak bicara menang atau kalah, tapi untuk menunjukkan eksistensi bahwa kita itu ada dan punya kemampuan untuk itu,” kata Syuhada.

Walaupun DDII setuju, sejumlah partai Islam menolak usul PKS tersebut, salah satunya PAN. Parpol pimpinan Hatta Rajasa beralasan Indonesia adalah negara plural, sehingga pemilihan capres tidak tergantung pada ideologi politik. PPP juga tidak sependapat dengan usul PKS, karena saat ini tidak ada lagi dikotomi partai Islam dan partai nasionalis.

Sedangkan Wakil Ketua PPP Suharso Monoarfa mengatakan, tidak melihat urgensi dari ajakan PKS. Kalau diminta partai-partai Islam bergabung, ada pertanyaan partai Islam yang mana?. “Kalau PKS kan asasnya bukan Islam, cuma konstituennya Islam,” ucapnya.
Dia mengatakan saat ini bukan waktunya bicara dikotomi partai Islam dan partai Nasionalis. “Mari melihat Indonesia yang lebih besar. PPP itu partai Islam, tapi PPP adalah rahmatin lil alamin untuk Indonesia,” ujar Suharso.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak keberatan dengan usulan parpol Islam bergabung mengusung capres di 2014. Tapi, PKB menolak dikotomi parpol berbasis agama ataupun nasionalis. “Kalau mau usul boleh-boleh saja, tapi tidak ada dikotomi parpol Islam atau non Islam. PKB sendiri religius nasionalis, Pancasila jadi dasarnya,” kata Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar. (bbs/jpnn)

JAKARTA- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menilai Pemilu 2014 mendatang seharusnya menjadi momentum bagi partai Islam untuk ikut berperan aktif menyodorkan nama calon presiden (Capres) kepada masyarakat.

“Ini saatnya, apakah partai Islam bisa berkoalisi bersama lalu bersepakat mencalonkan seorang tokoh. Kalau ini terjadi luar biasa sekali kuatnya,” kata Peniliti LIPI Siti Zuhro di Cikini, Jakarta, Sabtu (31/8).

Saat ini, sejumlah partai berbasis nasionalis telah lebih dulu menetapkan capres maupun cawapresnya seperti yang dilakukan oleh Partai Hanura yang mencalonkan Wiranto dan Hary Tanoe Soedibjo sebagai pasangan capres dan cawapresnya. Selain itu, Partai Golkar juga telah menetapkan Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie sebagai capres. Lalu ada Partai Gerindra dengan mengusung Prabowo Subianto sebagai capresnya dan terakhir adalah Partai Demokrat tengah berproses untuk menentukan capres.

Ketua DPP DPP PKS, Mardani Ali Shera mengatakan, Pilpres 2014 sangat strategis. Kondisi ini selayaknya dimanfaatkan oleh seluruh umat Islam harus memiliki kesiapan yang lebih.

“Kesiapan yang dimaksudkan yakni umat Islam mesti menyatukan langkah. Baik elitenya maupun grassroot nya. Baik parpolnya maupun ormasnya,” katanya.

Dia mengatakan, jika agenda sudah disatukan maka daya tawar akan meningkat. Apalagi jika capres umat juga bisa disatukan. Tetapi jika belum mengerucut pada nama, bisa dibuat kualifikasi capres versi umat.

Keinginan PKS mengajak partai-partai Islam untuk mengusung calon presiden disambut Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Syuhada Bahri.

“Saya setuju dengan keinginan PKS, karena memang harus ada yang tampil. Kita tidak bicara menang atau kalah, tapi untuk menunjukkan eksistensi bahwa kita itu ada dan punya kemampuan untuk itu,” kata Syuhada.

Walaupun DDII setuju, sejumlah partai Islam menolak usul PKS tersebut, salah satunya PAN. Parpol pimpinan Hatta Rajasa beralasan Indonesia adalah negara plural, sehingga pemilihan capres tidak tergantung pada ideologi politik. PPP juga tidak sependapat dengan usul PKS, karena saat ini tidak ada lagi dikotomi partai Islam dan partai nasionalis.

Sedangkan Wakil Ketua PPP Suharso Monoarfa mengatakan, tidak melihat urgensi dari ajakan PKS. Kalau diminta partai-partai Islam bergabung, ada pertanyaan partai Islam yang mana?. “Kalau PKS kan asasnya bukan Islam, cuma konstituennya Islam,” ucapnya.
Dia mengatakan saat ini bukan waktunya bicara dikotomi partai Islam dan partai Nasionalis. “Mari melihat Indonesia yang lebih besar. PPP itu partai Islam, tapi PPP adalah rahmatin lil alamin untuk Indonesia,” ujar Suharso.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak keberatan dengan usulan parpol Islam bergabung mengusung capres di 2014. Tapi, PKB menolak dikotomi parpol berbasis agama ataupun nasionalis. “Kalau mau usul boleh-boleh saja, tapi tidak ada dikotomi parpol Islam atau non Islam. PKB sendiri religius nasionalis, Pancasila jadi dasarnya,” kata Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/