JAKARTA- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan sulit untuk mendongkrak suaranya pada Pemilu April 2014 mendatang.
“Karena PKS kini masih tertahan dengan kasus dugaan korupsi yang membelit mantan presidennya, Lutfi Hasan Ishaq, dan kini masih berlangsung, bisa jadi kasus ini akan lama,” ungkap Pengamat politik Rajawali Foundation Nico Hardjanto di Jakarta, kemarin. Bila kasus tersebut kembali menghangat mendekati 2014, menurut dia, hal ini akan kembali menjadi pukulan bagi PKS.
Untuk itu, menurut dia, PKS sangat sulit untuk mendongkrak suaranya dari tujuh persen seperti pada pemilu 2009 lalu. “PKS kalau bisa bertahan tujuh persen saja sangat baik,” katanya.
Menurut dia, hasil jeblok di 2014 tampaknya membayangi partai itu, mengingat kasus tersebut telah menurunkan mental para kader PKS di lapisan masyarakat terbawah. (fas/jpnn)
JAKARTA- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan sulit untuk mendongkrak suaranya pada Pemilu April 2014 mendatang.
“Karena PKS kini masih tertahan dengan kasus dugaan korupsi yang membelit mantan presidennya, Lutfi Hasan Ishaq, dan kini masih berlangsung, bisa jadi kasus ini akan lama,” ungkap Pengamat politik Rajawali Foundation Nico Hardjanto di Jakarta, kemarin. Bila kasus tersebut kembali menghangat mendekati 2014, menurut dia, hal ini akan kembali menjadi pukulan bagi PKS.
Untuk itu, menurut dia, PKS sangat sulit untuk mendongkrak suaranya dari tujuh persen seperti pada pemilu 2009 lalu. “PKS kalau bisa bertahan tujuh persen saja sangat baik,” katanya.
Menurut dia, hasil jeblok di 2014 tampaknya membayangi partai itu, mengingat kasus tersebut telah menurunkan mental para kader PKS di lapisan masyarakat terbawah. (fas/jpnn)
