Cerita Lima Personel Noah
Seaneh apa pun kehidupan saya, saya tetap menyukurinya karena kehidupan itu sendiri sebenarnya adalah sebuah keajaiban. Bareskrim, Kebon Waru adalah tempat mempersiapkan diri. Kami akan meneruskan perjalanan. -Ariel
Pernyataan Ariel tersebut tertulis di bagian sampul belakang buku yang berjudul Kisah Lainnya: Catatan 2010–2012 yang ditulis lima personel band Noah, Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David. Buku setebal 228 halaman itu sudah dilempar di pasaran pada 7 Agustus lalu. Namun, buku tersebut baru diluncurkan secara resmi di The Only One Club, FX Lifestyle X’nter, Jakarta, Rabu (8/8) malam lalu.
Buku yang bersampul merah itu berisi apa saja yang selama ini tidak terucap, tentang Ariel dan tentang personel eks Peterpan lainnya selama dua tahun terakhir. Pada bab pertama pembaca disuguhi tulisan Ariel ketika kali pertama mengetahui bahwa file video pribadinya tersebar di internet.
Berdasar tulisan di buku itu, Ariel mengetahui kasus video porno tersebut dari asisten pribadinya, Kindi. Saat itu, dia meeting dengan Musica Studio. Dia menganggap, informasi tersebut hoax. Dia mendadak limbung ketika Kindi menyodorkan ponselnya. “Saya merasakan napas saya tertahan. Lalu, saya merasakan kepala saya seperti hendak meledak,” tulis pria yang bernama asli Nazriel Irham tersebut.
Setelah itu, praktis hidupnya berubah. Hari-harinya tidak lagi tenang. Selanjutnya, dia menuliskan segala yang selama ini tidak diceritakan media. Dia menggambarkan ketakutannya saat menghadapi masalah tersebut, bersembunyi, sampai akhirnya memutuskan untuk menghadapinya. Selain kasus yang dihadapi Ariel, buku itu menceritakan perjalanan Peterpan.
Ketika menulis buku tersebut, apakah Ariel tidak takut jika bagian gelap hidupnya saat menghadapi kasus hukum itu terkuak lagi? Bukankah itu berarti bahwa lukanya akan kembali diungkit? “Saya tidak takut. Alhamdulilah, sejauh ini, saya bisa mengatasinya,” ujarnya.
Tujuan buku itu ditulis, kata Ariel, adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini tidak terjawab. Buku tersebut dibuat supaya orang bisa mengenal lima penulisnya secara lebih dekat di luar konteks band. “Buat fans terutama. Dengan demikian, mereka lebih tahu siapa kami,” terangnya.
Di buku ini, porsi tulisan Ariel memang paling banyak. Hampir semua ditulis untuk membunuh waktu di balik jeruji. Lucunya, tulisan yang dibuat di penjara tidak berupa naskah jadi. Selama jadi tahanan Bareskrim dan Rutan Kebon Waru Bandung, mantan pacar Luna Maya itu lebih banyak menulis puisi. Dari puisi-puisi itulah kemudian tulisannya bisa dibuat. “Saya lebih gampang menulis puisi dan menggambar sketsa,” ungkapnya.
Setelah dibaca banyak orang, lima personel Noah berharap, buku mereka bisa diterima meski tidak semua kisah ditulis. “Kami pilah-pilah. Yang tidak bermanfaat tidak kami masukkan di buku tersebut,” ungkap Lukman.
Apa pun itu, mereka ingin tetap didukung dalam berkarya, seperti keluarga yang senantiasa mendukung apa pun yang terjadi di band mereka. (jan/na/jpnn)