25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Limbah Danau Toba akan Dibersihkan

Tingginya pencemaran air di Sumatera Utara, menimbulkankeprihatinan negara asing. Jepang bahkan telah menyatakan bersedia bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk mengurangi limbah di Danau Toba, Sungai Asahan dan Sungai Deli.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut menjalin kerjasama dengan pemerintah Jepang untuk menurunkan beban limbah domestik. “Kerjasama ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Jepang dengan BLH Sumut dalam April ini,” kata Kepala BLH Sumut Dr Ir Hidayati MSi kemarin (8/4).

MoU itu merupakan hasil pertemuannya dengan pihak Jepang pada Executive Asia Pasifik 4th High Level Seminar Environment City di Hanoi Jumat-Sabtu (22-23/3). Dalam pertemuan itu, BLH Sumut mengajukan beberapa kerja sama dalam bentuk fisik maupun non fisik yang hendak dilakukan di Sumut.

Pertama, kerjasama dalam bentuk penurunan limbah domestik di sekitar Danau Toba, Sungai Asahan dan Sungai Deli. Kedua, penerapan manajemen sampah padat berupa sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerintah. “Kerjasama kita yang pertama berupa pemasangan johkasou (ipal rumah tangga) di sekitar Danau Toba, Sungai Deli dan Sungai Asahan,” ujar Hidayati.

Dengan johkasou diharapkan dapat menurunkan beban limbah domestik di rumah penduduk di tiga kawasan itu. ”Limbah yang keluar dari rumah penduduk memasuki ambien lingkungan telah memenuhi baku mutu ketika dialirkan ke sungai atau danau,” ujarnya sembari.

Hidayati menambahkan, pengadaan johkasou dari pemerintah Jepang itu bersifat hibah. Dan, penggunaan johkasou telah terbukti dapat menurunkan beban limbah domestik rumah tangga.

Jepang sudah menggunakan johkasou sejak 20 tahun lalu. “Sumut berkesempatan pemasangan dan penggunaan johkasou. Semoga bisa segera terealisir. Kita tunggu perkembangan dari pemerintah Jepang,” cetus Hidayati.

Johkasou merupakan IPAL yang dipasang di luar rumah tak ubahnya septi tank. Alat ini dilengkapi teknologi pengolahan, penyaringan dan penuruan konsentrasi limbah domestik. Sehingga ketika limbah cair melalui johkasou telah memenuhi baku mutu. (mag-12)

Tingginya pencemaran air di Sumatera Utara, menimbulkankeprihatinan negara asing. Jepang bahkan telah menyatakan bersedia bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk mengurangi limbah di Danau Toba, Sungai Asahan dan Sungai Deli.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut menjalin kerjasama dengan pemerintah Jepang untuk menurunkan beban limbah domestik. “Kerjasama ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Jepang dengan BLH Sumut dalam April ini,” kata Kepala BLH Sumut Dr Ir Hidayati MSi kemarin (8/4).

MoU itu merupakan hasil pertemuannya dengan pihak Jepang pada Executive Asia Pasifik 4th High Level Seminar Environment City di Hanoi Jumat-Sabtu (22-23/3). Dalam pertemuan itu, BLH Sumut mengajukan beberapa kerja sama dalam bentuk fisik maupun non fisik yang hendak dilakukan di Sumut.

Pertama, kerjasama dalam bentuk penurunan limbah domestik di sekitar Danau Toba, Sungai Asahan dan Sungai Deli. Kedua, penerapan manajemen sampah padat berupa sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan pemerintah. “Kerjasama kita yang pertama berupa pemasangan johkasou (ipal rumah tangga) di sekitar Danau Toba, Sungai Deli dan Sungai Asahan,” ujar Hidayati.

Dengan johkasou diharapkan dapat menurunkan beban limbah domestik di rumah penduduk di tiga kawasan itu. ”Limbah yang keluar dari rumah penduduk memasuki ambien lingkungan telah memenuhi baku mutu ketika dialirkan ke sungai atau danau,” ujarnya sembari.

Hidayati menambahkan, pengadaan johkasou dari pemerintah Jepang itu bersifat hibah. Dan, penggunaan johkasou telah terbukti dapat menurunkan beban limbah domestik rumah tangga.

Jepang sudah menggunakan johkasou sejak 20 tahun lalu. “Sumut berkesempatan pemasangan dan penggunaan johkasou. Semoga bisa segera terealisir. Kita tunggu perkembangan dari pemerintah Jepang,” cetus Hidayati.

Johkasou merupakan IPAL yang dipasang di luar rumah tak ubahnya septi tank. Alat ini dilengkapi teknologi pengolahan, penyaringan dan penuruan konsentrasi limbah domestik. Sehingga ketika limbah cair melalui johkasou telah memenuhi baku mutu. (mag-12)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/