25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Yuk, Bikin Sendiri Pupuk Organik

Sudah banyak diketahui umum, bahwa pemakaian pupuk organik pada pertanian lebih sehat dibanding pupuk kimia. Ini karena pupuk organik lebih alami, bahan-bahannya mudah diperoleh, bahkan bisa dengan memanfaatkan limbah baik dari rumah tangga, pasar, mal, dan tempat umum lainnya.

“Dengan mengolah pupuk organik sendiri, petani tidak akan kesulitan mendapatkan pupuk. Ini juga sekaligus akan mengurangi pupuk kimia yang diektahui dapat merusak unsur-unsur tanah,” kata Daud Simamora, anggota Ikatan Mahasiswa Peternakan USU, kepada Sumut Pos, kemarin.

Ada beberapa limbah yang sering ditemukan di rumah dan di pasar. Antara lain jagung, tongkol jagung, sayuran, batang dan daun tanaman lain, serta limbah organik lainnya. “Untuk membuat pupuk organic sendiri, kumpulkan bahan-bahan limbah tadi, dan cincang sampai halus,” ungkapnya.

Setelah dicincang, bahan tersebut disiram dengan bakteri atau permetor, seperti ragi tempe (rhizopus), ragi tape (saccaromyces), yogurt (laktobacilus) dan bakteri lainnya. Dengan skala perbandingan 60 gram ragi dicampur dengan air sungai atau air yang tidak mengandung kaporit sebanyak 10 liter air, dan limbah 100-200 kg.

“Setelah semua dicampur, semua bahan itu diperam menggunakan sabuk kelapa atau penutup yang ada pori-porinya selama 21 hari. Selama itu, cek suhunya setiap hari. Suhu ideal 40-60 derajat Celsius. Kalau suhunya tinggi, aduk semua bahan dan tambahkan air dan dedak. Dedak dimaksudkan untuk merangsang bakteri. Kalau suhunya turun, tambahkan dedak lebih banyak dibanding saat suhu tinggi,” jelasnya.

Setelah 21 hari, Anda sudah memperoleh pupuk organik yang sehat dan alami.
Daud mengatakan, pemakaian pupuk organik untuk tanaman sangat baik untuk kualitas tanah, dan kualitas tanaman dibanding memakai pupuk kimia. “Kita harapkan pemerintah dapat menjelaskan analisis kandungan hara pupuk organik yang dibuat peternak, dan petani lebih mengerti manfaat pupuk organik yang pada akhirnya memaksimalkan produksi tanamannya,” harapnya. (ban)

Sudah banyak diketahui umum, bahwa pemakaian pupuk organik pada pertanian lebih sehat dibanding pupuk kimia. Ini karena pupuk organik lebih alami, bahan-bahannya mudah diperoleh, bahkan bisa dengan memanfaatkan limbah baik dari rumah tangga, pasar, mal, dan tempat umum lainnya.

“Dengan mengolah pupuk organik sendiri, petani tidak akan kesulitan mendapatkan pupuk. Ini juga sekaligus akan mengurangi pupuk kimia yang diektahui dapat merusak unsur-unsur tanah,” kata Daud Simamora, anggota Ikatan Mahasiswa Peternakan USU, kepada Sumut Pos, kemarin.

Ada beberapa limbah yang sering ditemukan di rumah dan di pasar. Antara lain jagung, tongkol jagung, sayuran, batang dan daun tanaman lain, serta limbah organik lainnya. “Untuk membuat pupuk organic sendiri, kumpulkan bahan-bahan limbah tadi, dan cincang sampai halus,” ungkapnya.

Setelah dicincang, bahan tersebut disiram dengan bakteri atau permetor, seperti ragi tempe (rhizopus), ragi tape (saccaromyces), yogurt (laktobacilus) dan bakteri lainnya. Dengan skala perbandingan 60 gram ragi dicampur dengan air sungai atau air yang tidak mengandung kaporit sebanyak 10 liter air, dan limbah 100-200 kg.

“Setelah semua dicampur, semua bahan itu diperam menggunakan sabuk kelapa atau penutup yang ada pori-porinya selama 21 hari. Selama itu, cek suhunya setiap hari. Suhu ideal 40-60 derajat Celsius. Kalau suhunya tinggi, aduk semua bahan dan tambahkan air dan dedak. Dedak dimaksudkan untuk merangsang bakteri. Kalau suhunya turun, tambahkan dedak lebih banyak dibanding saat suhu tinggi,” jelasnya.

Setelah 21 hari, Anda sudah memperoleh pupuk organik yang sehat dan alami.
Daud mengatakan, pemakaian pupuk organik untuk tanaman sangat baik untuk kualitas tanah, dan kualitas tanaman dibanding memakai pupuk kimia. “Kita harapkan pemerintah dapat menjelaskan analisis kandungan hara pupuk organik yang dibuat peternak, dan petani lebih mengerti manfaat pupuk organik yang pada akhirnya memaksimalkan produksi tanamannya,” harapnya. (ban)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/