26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Danau Toba Butuh 40 Juta Pohon

MEDAN- Seluas 380.000 hektar kawasan di sekitar Danau Toba perlu dihijaukan. Hal itu sebagai bagian untuk meredam suhu udara, yang semakin hari kian meningkat suhunya.

Untuk mengantisipasi pemanasa global, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengajak semua pihak bisa merubah tatanan dunia dengan cara melakukan penghijauan. Karena pentingnya penghijauan, maka Kodam I/BB sejak 5 Oktober lalu mencanangkan program Danau Toba Go Green .

“Tujuan program tersebut untuk menghijaukan seputaran Danau Toba,” ucapnya, Jumat (21/10) ketika menggelar Medan Go Green.

Dia memaparkan derdasarkan pengamatan, ada sekitar 380.000 hektar di kawasan seputaran Danau Toba yang harus dihijaukan. Untuk menghijaukan 1 hektar lahan, dibutuhkan sekitar 100 batang pohon. Jadi, dibutuhkan sekitar 40 juta batang pohon untuk menghijaukan seputaran Danau Toba.

Dijelaskannya, program Danau Toba Go Green diikuti dengan melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Artinya, masyarakat dilibatkan dalam program ini. Kemudian, peningkatan  ekonomi masyarakat serta merubah pola pikir masyarakat setempat selama ini. “Jika dahulu menebang pohon mendapatkan uang, kalau sekarang dirubah menjadi menanam pohon mendapatkan uang,” ucapnya.

Alasan dipilihnya Danau Toba sebagai lokasi penghijauan, dia memaparkan kawasan itu dahulunya merupakan pangkal pertahanan. Begitu melihat seputaran Danau Toba kini  gersang dan kritis, langsung timbul keinginan untuk menghijaukan danau yang menjadi kebanggaan seluruh warga Sumut, Indonesia dan dunia.

Lodewijk menyebutkan, program Medan Go Green yang merupakan hasil kerjasama Dandim 0201/BS dengan Pemko Medan, perlu diapresiasi dan diikuti daerah lainnya. “Saya berharap dengan pencanangan Danau Toba Go Green hadir, seperti yang telah dilakukan Kota Medan dengan program Medan Go Green,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Pangdam mengungkapkan alam bisa  mengimbangi teknologi. Sebagai ilustrasinya, ketika melihat rumah dinas menggunakan internet. Dalam monitor, rumah dinasnya terlihat jelas tanpa ada yang menghalangi sedikit pun. Berbeda ketika dirinya melihat rumah dinas Wali Kota Medan, rumah dinas itu tidak kelihatan sama sekali. Hal itu, lantaran di halaman rumah itu tumbuh pohon trambesi, yang usianya sudah ratusan tahun.
“Jadi kerindangan pohon ternyata mampu menghalangi semua yang ada dibawahnya. Ini  membuktikan alam mampu mengimbangi teknologi.

Tentunya ini sangat penting sekali dalam sistem pertahanan, sebab kerindangan pohon dapat menghalangi pandangan musuh. Itu sebabnya penghijauan sangat penting dilakukan,” paparnya. (adl)

MEDAN- Seluas 380.000 hektar kawasan di sekitar Danau Toba perlu dihijaukan. Hal itu sebagai bagian untuk meredam suhu udara, yang semakin hari kian meningkat suhunya.

Untuk mengantisipasi pemanasa global, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus mengajak semua pihak bisa merubah tatanan dunia dengan cara melakukan penghijauan. Karena pentingnya penghijauan, maka Kodam I/BB sejak 5 Oktober lalu mencanangkan program Danau Toba Go Green .

“Tujuan program tersebut untuk menghijaukan seputaran Danau Toba,” ucapnya, Jumat (21/10) ketika menggelar Medan Go Green.

Dia memaparkan derdasarkan pengamatan, ada sekitar 380.000 hektar di kawasan seputaran Danau Toba yang harus dihijaukan. Untuk menghijaukan 1 hektar lahan, dibutuhkan sekitar 100 batang pohon. Jadi, dibutuhkan sekitar 40 juta batang pohon untuk menghijaukan seputaran Danau Toba.

Dijelaskannya, program Danau Toba Go Green diikuti dengan melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. Artinya, masyarakat dilibatkan dalam program ini. Kemudian, peningkatan  ekonomi masyarakat serta merubah pola pikir masyarakat setempat selama ini. “Jika dahulu menebang pohon mendapatkan uang, kalau sekarang dirubah menjadi menanam pohon mendapatkan uang,” ucapnya.

Alasan dipilihnya Danau Toba sebagai lokasi penghijauan, dia memaparkan kawasan itu dahulunya merupakan pangkal pertahanan. Begitu melihat seputaran Danau Toba kini  gersang dan kritis, langsung timbul keinginan untuk menghijaukan danau yang menjadi kebanggaan seluruh warga Sumut, Indonesia dan dunia.

Lodewijk menyebutkan, program Medan Go Green yang merupakan hasil kerjasama Dandim 0201/BS dengan Pemko Medan, perlu diapresiasi dan diikuti daerah lainnya. “Saya berharap dengan pencanangan Danau Toba Go Green hadir, seperti yang telah dilakukan Kota Medan dengan program Medan Go Green,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Pangdam mengungkapkan alam bisa  mengimbangi teknologi. Sebagai ilustrasinya, ketika melihat rumah dinas menggunakan internet. Dalam monitor, rumah dinasnya terlihat jelas tanpa ada yang menghalangi sedikit pun. Berbeda ketika dirinya melihat rumah dinas Wali Kota Medan, rumah dinas itu tidak kelihatan sama sekali. Hal itu, lantaran di halaman rumah itu tumbuh pohon trambesi, yang usianya sudah ratusan tahun.
“Jadi kerindangan pohon ternyata mampu menghalangi semua yang ada dibawahnya. Ini  membuktikan alam mampu mengimbangi teknologi.

Tentunya ini sangat penting sekali dalam sistem pertahanan, sebab kerindangan pohon dapat menghalangi pandangan musuh. Itu sebabnya penghijauan sangat penting dilakukan,” paparnya. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/