TEBING TINGGI-Masalah penggalakan pohon di Kota Tebing Tinggi mendapat sorotan komunitas pecinta lingkungan. Menurut mereka, Pemerintaha Kota (Pemkot) Tebing Tinggi, kurang agresif.
Setidaknya hal ini diungkapkan Ketua Komunitas Pecinta Sungai Bahilang (Kecambah), Kota Tebing Tinggi, Muhammad Kholik. Kurang agresif yang diungkapkan Kholik terletak pada usaha pemerintah yang terlihat kurang mensosialiskan pengalakan penanaman pohon kepada warga-warga di pekarangan rumah. “Selain itu, pemerintah juga kurang memberikan penyuluhan kepada warga,” ungkapnya.
Terlepas dari itu, Kholik, bersyukur dengan keberadaan penjual bunga dan tanaman yang ada di Tebing Tinggi. Pasalnya, penjual tersebut, secara tak sadar telah membantu penyelamatan bumi. “Mereka saja bisa. Masak pemerintah menunggu uluran dari pihak luar negeri,’’ urainya.
Tambah Kholik, para pedagang tersebut memang tak menydari apa yang mereka lakukan. Bagi mereka, menjual bung dan tanaman sekadar menyambung hidup saja. Padahal, usaha mereka tersebut, secara langsung membuat rumah warga bertambah teduh dan indah.
Kenyataan ini disadari langsung oleh Syahbana (35). Ayah tiga orang anak ini yang tinggal di Jalan Deblod Sundoro, Lingkungan I, Kelurahan Bagelen, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, memang tak menyadari hal itu. ““Ya alhamdulillah kalau kita dianggap sudah berbagi dengan alam. Mungkin, itu tanpa disadari, kami sudah membantu pemerintah dalam mengalakan penanaman pohon,” katanya. (mag-3)