30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Hutan Negara Jadi Kebun Sawit

Warga Karya Maju, Tanjungpura, Resah

LANGKAT-Puluhan hektar kawasan hutan negara yang terdapat di Desa Karya Maju, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat, beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Kawasan yang sebelumnya dipenuhi tanaman bakau ini, kini sudah rata dengan tanah dan ditumbuhi bibit tanaman kelapa sawit.

Menurut keterangan Abdul Rajak (43) warga sekitar, Minggu (27/3) menyebutkan, kawasan yang berada di Desa Karya Maju merupakan kawasan hutan negara. Namun saat ini, kawasan tersebut, sudah mulai punah dan beralih fungsi menjadi kawasan perkebunan.

“Memang dulunya disini di penuhi hutan bakau dan masuk dalam kawasan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam,Red) dan selanjutnya berganti nama menjadi hutan negara, tapi entah mengapa, kawasan ini bisa dialihfungsikan untuk kawasan perkebunan,” bebar Rajak.

Akibat alih fungsi lahan ini, kata dia, puluhan kepala keluarga yang bekerja sebagai nelayan, kini mulai kehabisan mata pencarian. Pasalnya, hampir seluruh paluh yang ada di kawasan hutan negara itu, ditutup oleh pengusaha perkebunan.

Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah, baik Pemkab Langkat, Provinsi maupun Pusat, agar lebih memperhatikan kehidupan rakyat kecil di pesisir. “Jangan sampai semua kawasan hutan di daerah kami ini musnah, mau kemana lagi kami mencari nafkah?” keluhnya.

Sebelumnya, puluhan warga di Desa Karya melakukan aksi protes terhadap dua buah excavator milik pengusaha perkebunan yang mencoba menutup paluh di kawasan tersebut. Pasalnya, paluh itu merupakan akses satu-satunya bagi masyarakat setempat untuk melaut. “Jika 2 unit excavator itu menutup paluh, kami akan bakar keduanya, karena paluh itu merupakan jalan akses kami ke laut,”ancam warga saat melakukan aksi protes terhadap penutupan paluh dan pengalihfungsian lahan kawasan,  Kamis (24/3) lalu.

Camat Tanjung Pura, Nuryansyah Putra ketika dihubungi melalui telepon mengenai keberadaan aktivitas pengalihfungsian lahan dengan menggunakan alat berat tersebut mengatakan, belum mengetahui pasti kegiatan dimaksud karena belum mendapat laporan pihak desa. (ndi)

Warga Karya Maju, Tanjungpura, Resah

LANGKAT-Puluhan hektar kawasan hutan negara yang terdapat di Desa Karya Maju, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat, beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Kawasan yang sebelumnya dipenuhi tanaman bakau ini, kini sudah rata dengan tanah dan ditumbuhi bibit tanaman kelapa sawit.

Menurut keterangan Abdul Rajak (43) warga sekitar, Minggu (27/3) menyebutkan, kawasan yang berada di Desa Karya Maju merupakan kawasan hutan negara. Namun saat ini, kawasan tersebut, sudah mulai punah dan beralih fungsi menjadi kawasan perkebunan.

“Memang dulunya disini di penuhi hutan bakau dan masuk dalam kawasan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam,Red) dan selanjutnya berganti nama menjadi hutan negara, tapi entah mengapa, kawasan ini bisa dialihfungsikan untuk kawasan perkebunan,” bebar Rajak.

Akibat alih fungsi lahan ini, kata dia, puluhan kepala keluarga yang bekerja sebagai nelayan, kini mulai kehabisan mata pencarian. Pasalnya, hampir seluruh paluh yang ada di kawasan hutan negara itu, ditutup oleh pengusaha perkebunan.

Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah, baik Pemkab Langkat, Provinsi maupun Pusat, agar lebih memperhatikan kehidupan rakyat kecil di pesisir. “Jangan sampai semua kawasan hutan di daerah kami ini musnah, mau kemana lagi kami mencari nafkah?” keluhnya.

Sebelumnya, puluhan warga di Desa Karya melakukan aksi protes terhadap dua buah excavator milik pengusaha perkebunan yang mencoba menutup paluh di kawasan tersebut. Pasalnya, paluh itu merupakan akses satu-satunya bagi masyarakat setempat untuk melaut. “Jika 2 unit excavator itu menutup paluh, kami akan bakar keduanya, karena paluh itu merupakan jalan akses kami ke laut,”ancam warga saat melakukan aksi protes terhadap penutupan paluh dan pengalihfungsian lahan kawasan,  Kamis (24/3) lalu.

Camat Tanjung Pura, Nuryansyah Putra ketika dihubungi melalui telepon mengenai keberadaan aktivitas pengalihfungsian lahan dengan menggunakan alat berat tersebut mengatakan, belum mengetahui pasti kegiatan dimaksud karena belum mendapat laporan pihak desa. (ndi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru