26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Tampilan Sederhana Dipaksa Menor

SUMUTPOS.CO – Sosok istri yang umumnya diidam-idamkan adalah yang sederhana dan enggak neko-neko. Namun sebaliknya, Tongat (37), justru menyukai karakter istri yang dandanannya menor plus boros.

Meskipun hanya punya bisnis berupa toko sepatu sport dan tas branded, Tongat tergabung dalam berbagai komunitas motor gede (moge) dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Karena itu, relasi dan pertemanannya cukup banyak yang sebagian adalah para pengusaha muda. “Sering ajak istri juga, soalnya dia minta diajak kalau saya kumpul-kumpul. Padahal, aku ya sering malu kalau ajak-ajak dia,” ucapnya.

Menurut Tongat, dirinya malu karena istrinya sebut saja Butet (34) terlalu kampungan dalam penampilan. Dandannya terlalu sederhana. Kalau tampil di luar, sang istri lebih suka tampil dengan baju T-shirt santai dan celana jeans. Untuk riasan pun, dia hanya pakai lipstik dan eyeliner untuk mempertajam mata.

“Padahal, saya inginnya dia itu beli gaun yang mahal. Dandannya yang lebih berani. Soalnya saya sudah kasih dia jatah bulanan untuk perawatan dan make up, masak nggak dimanfaatkan untuk ngangkat derajat suami,” keluhnya.

Menurut Tongat, dirinya memberi uang ke Karin khusus untuk perawatan dan make up hingga Rp 2 juta per bulan. Sedangkan untuk uang belanja Rp 3 jutaan.

Jadi total, dia menjatah Karin Rp 5 jutaan per bulan. Namun, ia kecewa karena sang istri tidak menunjukkan kalau dirinya mendapatkan biaya perawatan dan make up yang mahal.

Yang membuat dia malu saat membawa istrinya bergabung dalam pertemuan komunitas atau membantu menjaga gerainya di ITC. Sementara itu, Butet mengaku sudah capek bertengkar dengan suaminya hanya urusan penampilan.

“Aku sebagai wanita benar-benar sakit hati sama perkataan suami yang sering membanding-bandingkan aku dengan istri teman-temannya. Apalagi aku dibilang katrok, kurang seksi, atau penampilannya biasa saja,” kata Butet.

Menurut ibu satu anak itu, sebenarnya dia suka dandan dengan make up tebal yang diinginkan suaminya. Bahkan, dia sempat kursus make up ke salon.

Hampir seluruh make up dari yang kelas biasa hingga premium tidak cocok dengan kulitnya. Jika dia menggoreskan lipstik di bibirnya, maka akan langsung iritasi.

Makanya, dia tidak berani neko-neko dan memilih hanya pakai bedak bayi. Untuk perawatan harian, dia hanya menggunakan masker bengkoang dan sari pati beras yang membekas putih di wajah.

“Sebenarnya juga lebih hemat. Toh, aku ini ya nggak jelek-jelek amat,” kata Butet.

Meski demikian, suaminya tetap tidak bisa menerima kesederhanaan make up dirinya. Karena itu, Butet memilih mengajukan gugatan cerai terlebih dahulu daripada sang suami benar-benar mencari wanita idalam lain (WIL). (jpg)

SUMUTPOS.CO – Sosok istri yang umumnya diidam-idamkan adalah yang sederhana dan enggak neko-neko. Namun sebaliknya, Tongat (37), justru menyukai karakter istri yang dandanannya menor plus boros.

Meskipun hanya punya bisnis berupa toko sepatu sport dan tas branded, Tongat tergabung dalam berbagai komunitas motor gede (moge) dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Karena itu, relasi dan pertemanannya cukup banyak yang sebagian adalah para pengusaha muda. “Sering ajak istri juga, soalnya dia minta diajak kalau saya kumpul-kumpul. Padahal, aku ya sering malu kalau ajak-ajak dia,” ucapnya.

Menurut Tongat, dirinya malu karena istrinya sebut saja Butet (34) terlalu kampungan dalam penampilan. Dandannya terlalu sederhana. Kalau tampil di luar, sang istri lebih suka tampil dengan baju T-shirt santai dan celana jeans. Untuk riasan pun, dia hanya pakai lipstik dan eyeliner untuk mempertajam mata.

“Padahal, saya inginnya dia itu beli gaun yang mahal. Dandannya yang lebih berani. Soalnya saya sudah kasih dia jatah bulanan untuk perawatan dan make up, masak nggak dimanfaatkan untuk ngangkat derajat suami,” keluhnya.

Menurut Tongat, dirinya memberi uang ke Karin khusus untuk perawatan dan make up hingga Rp 2 juta per bulan. Sedangkan untuk uang belanja Rp 3 jutaan.

Jadi total, dia menjatah Karin Rp 5 jutaan per bulan. Namun, ia kecewa karena sang istri tidak menunjukkan kalau dirinya mendapatkan biaya perawatan dan make up yang mahal.

Yang membuat dia malu saat membawa istrinya bergabung dalam pertemuan komunitas atau membantu menjaga gerainya di ITC. Sementara itu, Butet mengaku sudah capek bertengkar dengan suaminya hanya urusan penampilan.

“Aku sebagai wanita benar-benar sakit hati sama perkataan suami yang sering membanding-bandingkan aku dengan istri teman-temannya. Apalagi aku dibilang katrok, kurang seksi, atau penampilannya biasa saja,” kata Butet.

Menurut ibu satu anak itu, sebenarnya dia suka dandan dengan make up tebal yang diinginkan suaminya. Bahkan, dia sempat kursus make up ke salon.

Hampir seluruh make up dari yang kelas biasa hingga premium tidak cocok dengan kulitnya. Jika dia menggoreskan lipstik di bibirnya, maka akan langsung iritasi.

Makanya, dia tidak berani neko-neko dan memilih hanya pakai bedak bayi. Untuk perawatan harian, dia hanya menggunakan masker bengkoang dan sari pati beras yang membekas putih di wajah.

“Sebenarnya juga lebih hemat. Toh, aku ini ya nggak jelek-jelek amat,” kata Butet.

Meski demikian, suaminya tetap tidak bisa menerima kesederhanaan make up dirinya. Karena itu, Butet memilih mengajukan gugatan cerai terlebih dahulu daripada sang suami benar-benar mencari wanita idalam lain (WIL). (jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/