27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Pemikiran si Bungsu

Menurut sebuah cerita lama, suatu kali ada seorang ayah dan ketiga anaknya yang saling mengasihi.

Suatu hari, sang ayah mengalami kecelakaan serius, dan Malaikat Kematian datang untuk menjemput roh sang ayah.

Anak tertua memohon kepada si Malaikat Kematian untuk memungkinkan ayahnya hidup bertahun-tahun lagi. Malaikat Kematian setuju dan mengabulkan permintaan itu.

Setelah 2 tahun, si Malaikat Kematian kembali untuk menjemput roh sang ayah. Kali ini putra kedua yang memohon si Malaikat agar menunggu beberapa waktu lagi. Si Malaikat setuju.

Beberapa tahun kemudian, si Malaikat kembali untuk menjemput sang ayah. Sekarang giliran si putra bungsu untuk memohon agar sang ayah diberi kesempatan hidup. Kali ini, si bungsu berkata: ”Biarkanlah ayahku hidup sampai sumbu lilin di tanganku ini habis.

Si Malaikat Kematian sepakat.

Namun sejak itu, si Malaikat Kematian tidak pernah kembali lagi. Bagaimana bisa?

 

 

 

 

Jawaban:

Setelah si Malaikat pergi, si putra bungsu meniup lilin di tangannya. Si putra bungsu berkata: ‘sampai sumbu lilin habis’, bukan ‘sampai lilin terbakar habis.’ (*)

Menurut sebuah cerita lama, suatu kali ada seorang ayah dan ketiga anaknya yang saling mengasihi.

Suatu hari, sang ayah mengalami kecelakaan serius, dan Malaikat Kematian datang untuk menjemput roh sang ayah.

Anak tertua memohon kepada si Malaikat Kematian untuk memungkinkan ayahnya hidup bertahun-tahun lagi. Malaikat Kematian setuju dan mengabulkan permintaan itu.

Setelah 2 tahun, si Malaikat Kematian kembali untuk menjemput roh sang ayah. Kali ini putra kedua yang memohon si Malaikat agar menunggu beberapa waktu lagi. Si Malaikat setuju.

Beberapa tahun kemudian, si Malaikat kembali untuk menjemput sang ayah. Sekarang giliran si putra bungsu untuk memohon agar sang ayah diberi kesempatan hidup. Kali ini, si bungsu berkata: ”Biarkanlah ayahku hidup sampai sumbu lilin di tanganku ini habis.

Si Malaikat Kematian sepakat.

Namun sejak itu, si Malaikat Kematian tidak pernah kembali lagi. Bagaimana bisa?

 

 

 

 

Jawaban:

Setelah si Malaikat pergi, si putra bungsu meniup lilin di tangannya. Si putra bungsu berkata: ‘sampai sumbu lilin habis’, bukan ‘sampai lilin terbakar habis.’ (*)

Artikel Terkait

Ashari-Yusuf di Sebelah Kiri

Siapa Pembunuh Versace?

Yang Mana Manusia, Mana Monyet?

Teka-teki Sphinx

Terpopuler

Artikel Terbaru

/