26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PP Muhammadiyah, Walikota dan Rektor UMSU Hadiri Pengukuhan PDM- PDA Kota Medan

SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution MM dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof Dr Agussani MAP menghadiri pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan periode 2022-2027 di Auditorium UMSU Jalan Kapt Mukhtar Basri Medan, Ahad (3/9).

Pada acara itu, Prof Mu’ti, wali Kota Medan dan rektor UMSU menyampaikan ucapan selamat dan motivasi kepada PDM dan PDA yang dilantik agar menjaga amanah dan berkolaborasi untuk mencetak generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

Acara yang dihadiri seribuan undangan, turut hadir Gubsu ke-15 Dato Seri Lelawangsa H Syamsul Arifin, pimpinan dan anggota DPRD Sumut dan Medan, OPD Pemko Medan, pimpinan Muhammadiyah Sumut dan Medan, pimpinan Aisyiyah Sumut dan Asyiyah Medan, Ormas Islam, MUI, Kapolrestabes Medan, Dandim, Baznas, wakil rektor serta sivitas akademika UMSU.

Pada ceramah pengukuhan, Prof Mu’ti menyampaikan kunci menjalankan amanah yang baik dalam persyarikatan Muhammadiyah yaitu harus ikhlas, taat dan istiqomah sehingga Muhammadiyah menjadi lebih besar, bermutu dan mampu menjawab zaman yang mengalami disrupsi dengan tetap berorientasi pada Al-Quran dan sunnah.

Prof Mu’ti mengajak PDM dan PDA tidak melupakan identitas Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan amal ma’ruf nahi munkar. ”Identitas organisasi menghendaki Muhammadiyah tidak boleh biasa-biasa saja melainkan harus bermutu kalau tidak mati pada zaman distrupsi sekarang ini. Tuntutan agar kita harus menjadi yang terbaik adalah orientasi agama dan termaktub dalam Alquran,” katanya.

Prof Mu’ti berpesan agar PDM dan PDA yang dilantik patuh menjalankan amanah yang diberikan. Meski amanah adalah beban yang berat tetapi mengandung kemuliaan sehingga amanah juga berarti kompetensi. Ia yakin bahwa PDM dan PDA yang dikukuhkan adalah orang yang ahli dibidangnya. Untuk itu wajar menjadi pengurus Muhammadiyah tidak mudah melainkan sangat selektif.

Poin penting lain, lanjut Prof Mu’ti, dalam Muhammadiyah orang diberi amanah jabatan adalah hal biasa saja, karena suatu ketika imam (pemimpin) juga harus menjadi ma’mum (follower) sehingga pergantian pemimpin hal yang lumrah di Muhammadiyah. Untuk itu, lanjutnya, tidak perlu menghalalkan segala cara ketika terjadi pergantian pimpinan.

Prof Mu’ti mengingatkan dalam Muhammadiyah tidak dikenal jadi pimpinan untuk mendapatkan kekayaan diri.
”Jagalah kesolidan, jangan bercerai berai, rukun, hindari perselisihan dan tempuh cara musyawarah,” katanya.

Di ujung pidatonya, Prof Mu’ti menawarkan perhelatan Muktamar ke-49 Muhammadiyah dilaksanakan di Sumut. Tawaran itu disambut antusias warga Muhammadiyah dan undangan yang hadir. ”Jika tawaran ini disanggupi oleh Muhammadiyah Medan, Sumut dan UMSU maka akan menjadi catatan sejarah yang luar biasa,” katanya.

Sementara itu Wali Kota Medan M Bobby mengaku bangga hadir di tengah keluarga Muhammadiyah. Wali kota mengaku siap membantu secara moril dan materil apa yang menjadi kebutuhan organisasi dan cita-cita Muhammadiyah- Aisyiah di Kota Medan.

”Saya perintahkan staf yang turut hadir dalam acara pengukuhan PDM dan PDA untuk mencatat apa yang menjadi kebutuhan Ibu Aisyiah dan Muhammadiyah, demi kemaslahatan umat dan bangsa,” katanya.

Wali kota bangga punya PDM, PDA dan UMSU yang bisa diajak berkolaborasi dan mampu mencetak generasi muda calon pemimpin bangsa mampu berkompetisi di ajang nasional dan internasional. Untuk itu, lanjutnya, Pemko Medan akan terus mendukung program Muhammadiyah, Aisyiyah dan UMSU dalam mewujudkan generasi emas 2045.

Wali kota juga, bangga dengan prestasi mahasiswa UMSU sampai ke kancah internasional. Selain itu, Walikota menyinggung keberhasilan kolaborasi UMSU dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Aisyiyah dan Muhammadiyah menyelenggarakan Muktamar dan berjalan sukses dihadiri Presiden RI Jokowi. ”Saya senang acara generasi muda itu berjalan sukses,” ujarnya.

Sebelumnya, Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP menyampaikan persyarikatan Muhammadiyah tidak bisa dipisah dengan amal usaha. Untuk itu, lanjutnya, UMSU selalu siap melaksanakan kegiatan dan siar Muhammadiyah termasuk acara pengukuhan PDM dan PDA.

Prof Dr Agussani MAP memaparkan prestasi mahasiswa UMSU hingga ke kancah internasional adalah bagian dari cita-cita dan misi Muhammadiyah di bidang pendidikan sekaligus untuk mewujudkan generasi emas 2045 yang unggul dan kompetitif.

Agussani mengucapkan terima kasih kepada Prof Abdul Mu’ti, wali Kota Medan, Gubsu ke-15 H Syamsul Arifin, Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Medan serta para undangan yang telah hadir. (dmp)

SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution MM dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof Dr Agussani MAP menghadiri pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan periode 2022-2027 di Auditorium UMSU Jalan Kapt Mukhtar Basri Medan, Ahad (3/9).

Pada acara itu, Prof Mu’ti, wali Kota Medan dan rektor UMSU menyampaikan ucapan selamat dan motivasi kepada PDM dan PDA yang dilantik agar menjaga amanah dan berkolaborasi untuk mencetak generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

Acara yang dihadiri seribuan undangan, turut hadir Gubsu ke-15 Dato Seri Lelawangsa H Syamsul Arifin, pimpinan dan anggota DPRD Sumut dan Medan, OPD Pemko Medan, pimpinan Muhammadiyah Sumut dan Medan, pimpinan Aisyiyah Sumut dan Asyiyah Medan, Ormas Islam, MUI, Kapolrestabes Medan, Dandim, Baznas, wakil rektor serta sivitas akademika UMSU.

Pada ceramah pengukuhan, Prof Mu’ti menyampaikan kunci menjalankan amanah yang baik dalam persyarikatan Muhammadiyah yaitu harus ikhlas, taat dan istiqomah sehingga Muhammadiyah menjadi lebih besar, bermutu dan mampu menjawab zaman yang mengalami disrupsi dengan tetap berorientasi pada Al-Quran dan sunnah.

Prof Mu’ti mengajak PDM dan PDA tidak melupakan identitas Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid dan amal ma’ruf nahi munkar. ”Identitas organisasi menghendaki Muhammadiyah tidak boleh biasa-biasa saja melainkan harus bermutu kalau tidak mati pada zaman distrupsi sekarang ini. Tuntutan agar kita harus menjadi yang terbaik adalah orientasi agama dan termaktub dalam Alquran,” katanya.

Prof Mu’ti berpesan agar PDM dan PDA yang dilantik patuh menjalankan amanah yang diberikan. Meski amanah adalah beban yang berat tetapi mengandung kemuliaan sehingga amanah juga berarti kompetensi. Ia yakin bahwa PDM dan PDA yang dikukuhkan adalah orang yang ahli dibidangnya. Untuk itu wajar menjadi pengurus Muhammadiyah tidak mudah melainkan sangat selektif.

Poin penting lain, lanjut Prof Mu’ti, dalam Muhammadiyah orang diberi amanah jabatan adalah hal biasa saja, karena suatu ketika imam (pemimpin) juga harus menjadi ma’mum (follower) sehingga pergantian pemimpin hal yang lumrah di Muhammadiyah. Untuk itu, lanjutnya, tidak perlu menghalalkan segala cara ketika terjadi pergantian pimpinan.

Prof Mu’ti mengingatkan dalam Muhammadiyah tidak dikenal jadi pimpinan untuk mendapatkan kekayaan diri.
”Jagalah kesolidan, jangan bercerai berai, rukun, hindari perselisihan dan tempuh cara musyawarah,” katanya.

Di ujung pidatonya, Prof Mu’ti menawarkan perhelatan Muktamar ke-49 Muhammadiyah dilaksanakan di Sumut. Tawaran itu disambut antusias warga Muhammadiyah dan undangan yang hadir. ”Jika tawaran ini disanggupi oleh Muhammadiyah Medan, Sumut dan UMSU maka akan menjadi catatan sejarah yang luar biasa,” katanya.

Sementara itu Wali Kota Medan M Bobby mengaku bangga hadir di tengah keluarga Muhammadiyah. Wali kota mengaku siap membantu secara moril dan materil apa yang menjadi kebutuhan organisasi dan cita-cita Muhammadiyah- Aisyiah di Kota Medan.

”Saya perintahkan staf yang turut hadir dalam acara pengukuhan PDM dan PDA untuk mencatat apa yang menjadi kebutuhan Ibu Aisyiah dan Muhammadiyah, demi kemaslahatan umat dan bangsa,” katanya.

Wali kota bangga punya PDM, PDA dan UMSU yang bisa diajak berkolaborasi dan mampu mencetak generasi muda calon pemimpin bangsa mampu berkompetisi di ajang nasional dan internasional. Untuk itu, lanjutnya, Pemko Medan akan terus mendukung program Muhammadiyah, Aisyiyah dan UMSU dalam mewujudkan generasi emas 2045.

Wali kota juga, bangga dengan prestasi mahasiswa UMSU sampai ke kancah internasional. Selain itu, Walikota menyinggung keberhasilan kolaborasi UMSU dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Aisyiyah dan Muhammadiyah menyelenggarakan Muktamar dan berjalan sukses dihadiri Presiden RI Jokowi. ”Saya senang acara generasi muda itu berjalan sukses,” ujarnya.

Sebelumnya, Rektor UMSU Prof Dr Agussani MAP menyampaikan persyarikatan Muhammadiyah tidak bisa dipisah dengan amal usaha. Untuk itu, lanjutnya, UMSU selalu siap melaksanakan kegiatan dan siar Muhammadiyah termasuk acara pengukuhan PDM dan PDA.

Prof Dr Agussani MAP memaparkan prestasi mahasiswa UMSU hingga ke kancah internasional adalah bagian dari cita-cita dan misi Muhammadiyah di bidang pendidikan sekaligus untuk mewujudkan generasi emas 2045 yang unggul dan kompetitif.

Agussani mengucapkan terima kasih kepada Prof Abdul Mu’ti, wali Kota Medan, Gubsu ke-15 H Syamsul Arifin, Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Medan serta para undangan yang telah hadir. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/