25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Euforia untuk GusMan

Kehadiran pasangan Cagubsu-Cawagubsu nomor urut 1, Gus Irawan Pasaribu-Soekirman, di Teluk Dalam, Nias Selatan, Rabu, 20 Februari 2013, cukup memukau. Setidaknya 12.000 massa tumpah di alun-alun terbesar di kota itu untuk menghadiri kampanye perdana pasangan GusMan.

PULUHAN RIBU MASSA: Pasangan GusMan berada  tengah puluhan ribu massa Lapangan Horurusa Teluk , Nias Selatan, Rabu (20/2).
PULUHAN RIBU MASSA: Pasangan GusMan berada di tengah puluhan ribu massa Lapangan Horurusa Teluk Dalam, Nias Selatan, Rabu (20/2).

Warga berduyun mendatangi lapangan terbuka untuk kali pertama dalam sejarah di daerah itu dimana seorang calon pemimpin Sumut non parpol hadir dalam rapat umum. Pasangan yang berdasarkan survey sejumlah lembaga polling disebut sebagai calon paling populer dalam pencalonan Pilgubsu kali ini menyapa warga dari atas beca yang membawa mereka keliling kota.

Konsentrasi massa memadati jalan protokol sejauh belasan kilometer menuju lapangan terbuka tempat dimana pasangan GusMan bertemu simpatisannya.

Pasangan GusMan tiba di Lapangan Horurusa Teluk Dalam sekira pukul 11.00 WIB bersama rombongan. Gus datang didampingi Ny Murni Gus Irawan dan Soekirman didampingi Ny Marliah.

Begitu turun dari mobil yang membawanya dari bandara GusMan langsung disambut tari perang Nias dan tari moyo untuk menyerahkan sekapur sirih sebagai simbol penyambutan tamu yang datang.

Sesaat setelah acara dimulai Gus juga menerima seperangkat pakaian adat dari petinggi budaya setempat. Sebelum orasi, Gus ikut berbaur dalam tari maena alite (tarian suka cita menjemput tamu) yang di zaman Raja Inal Siregar dulu diwajibkan setiap Jumat.
Gus di hadapan ribuan warga menyatakan sudah memiliki konsep tersendiri untuk Nias. “Kalau terpilih kami siap memekarkan Nias untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang lebih baik di daerah ini,” jelasnya.

Pernyataan itu langsung disambut yel-yel warga. GusMan menang, Sumut bangkit, rakyat sejahtera, berkali-kali. Gus lalu menambahkan keinginan untuk pemekaran tersebut diiringi strategi lain.

“Yaitu perimbangan keuangan yang lebih besar dari provinsi. Pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Mengentaskan kemiskinan, memperbaiki sarana pendidikan termasuk kondisi fisik bangunan dan perbaikan sumber daya manusia. Selain itu berupaya meningkatkan kondisi kesehatan warga Nias,” jelasnya.

Gus yakin Sumut Sejahtera tak akan tercapai kalau Nias belum sejahtera. “Di Pemprovsu pun nanti kalau kami terpilih akan mengangkat perwakilan masyarakat Nias dalam struktur pemerintahan,” tuturnya.
Pada malam hari usai rapat umum, GusMan menyapa warga dalam sebuah pertemuan di salahsatu rumah simpatisan yang menaruh perhatian besar kepada konsep Sumut Sejahtera. Dalam pertemuan itu, warga mendapat hiburan dari Gus Irawan yang menyumbangkan beberapa lagu kesenangannya. Demikian juga Soekirman yang turut berbagi suara dengan warga dalam melantunkan lagu demi lagu. Suasana tampak akrab di malam itu. (*)

Kehadiran pasangan Cagubsu-Cawagubsu nomor urut 1, Gus Irawan Pasaribu-Soekirman, di Teluk Dalam, Nias Selatan, Rabu, 20 Februari 2013, cukup memukau. Setidaknya 12.000 massa tumpah di alun-alun terbesar di kota itu untuk menghadiri kampanye perdana pasangan GusMan.

PULUHAN RIBU MASSA: Pasangan GusMan berada  tengah puluhan ribu massa Lapangan Horurusa Teluk , Nias Selatan, Rabu (20/2).
PULUHAN RIBU MASSA: Pasangan GusMan berada di tengah puluhan ribu massa Lapangan Horurusa Teluk Dalam, Nias Selatan, Rabu (20/2).

Warga berduyun mendatangi lapangan terbuka untuk kali pertama dalam sejarah di daerah itu dimana seorang calon pemimpin Sumut non parpol hadir dalam rapat umum. Pasangan yang berdasarkan survey sejumlah lembaga polling disebut sebagai calon paling populer dalam pencalonan Pilgubsu kali ini menyapa warga dari atas beca yang membawa mereka keliling kota.

Konsentrasi massa memadati jalan protokol sejauh belasan kilometer menuju lapangan terbuka tempat dimana pasangan GusMan bertemu simpatisannya.

Pasangan GusMan tiba di Lapangan Horurusa Teluk Dalam sekira pukul 11.00 WIB bersama rombongan. Gus datang didampingi Ny Murni Gus Irawan dan Soekirman didampingi Ny Marliah.

Begitu turun dari mobil yang membawanya dari bandara GusMan langsung disambut tari perang Nias dan tari moyo untuk menyerahkan sekapur sirih sebagai simbol penyambutan tamu yang datang.

Sesaat setelah acara dimulai Gus juga menerima seperangkat pakaian adat dari petinggi budaya setempat. Sebelum orasi, Gus ikut berbaur dalam tari maena alite (tarian suka cita menjemput tamu) yang di zaman Raja Inal Siregar dulu diwajibkan setiap Jumat.
Gus di hadapan ribuan warga menyatakan sudah memiliki konsep tersendiri untuk Nias. “Kalau terpilih kami siap memekarkan Nias untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang lebih baik di daerah ini,” jelasnya.

Pernyataan itu langsung disambut yel-yel warga. GusMan menang, Sumut bangkit, rakyat sejahtera, berkali-kali. Gus lalu menambahkan keinginan untuk pemekaran tersebut diiringi strategi lain.

“Yaitu perimbangan keuangan yang lebih besar dari provinsi. Pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Mengentaskan kemiskinan, memperbaiki sarana pendidikan termasuk kondisi fisik bangunan dan perbaikan sumber daya manusia. Selain itu berupaya meningkatkan kondisi kesehatan warga Nias,” jelasnya.

Gus yakin Sumut Sejahtera tak akan tercapai kalau Nias belum sejahtera. “Di Pemprovsu pun nanti kalau kami terpilih akan mengangkat perwakilan masyarakat Nias dalam struktur pemerintahan,” tuturnya.
Pada malam hari usai rapat umum, GusMan menyapa warga dalam sebuah pertemuan di salahsatu rumah simpatisan yang menaruh perhatian besar kepada konsep Sumut Sejahtera. Dalam pertemuan itu, warga mendapat hiburan dari Gus Irawan yang menyumbangkan beberapa lagu kesenangannya. Demikian juga Soekirman yang turut berbagi suara dengan warga dalam melantunkan lagu demi lagu. Suasana tampak akrab di malam itu. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/