29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Rp5 M dari Australian Government AusAID

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian Kota Tebingtinggi menerima hibah sebesar Rp5 Miliar dari pihak Australian Government AusAID dengan melakukan Perjanjian Penerusan Hibah (PPH) kepada Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan diteruskan kepada PDAM Tirta Bulian melalui Pemerintah Kota Tebingtinggi di Hotel Borobudur Jakarta Pusat pada tanggal 17 Juni 2013 lalu.

PERTEMUAN: Wali kota  bupati sebanyak 66 daerah se-Indonesia,  antaranya Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan  Hotel Borobudur Jakarta.
PERTEMUAN: Wali kota dan bupati sebanyak 66 daerah se-Indonesia, di antaranya Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan di Hotel Borobudur Jakarta.

Penerima hibah dari Australian Government AusAID sebanyak 66 Kabupaten Kota se Indonesia, salah satu diantaranya dan satu-satunya di Sumatera Utara adalah PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi di bawah kepemimpinan Ir Oki Doni Siregar.

Mewakili pihak Australian Government AusAID adalah Mr Mat Kimberley sebagai  Cheif Of Operation yang langsung melakukan perjanjian penerusan hibah dengan 66 Kabupaten Kota se Indonesia di Jakarta.  PPH ditandatangani oleh Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan Direktur Jenderal Perimbangan Kementrian  Keuangan Republik Indonesia Marwanto Harjowiryono.

Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan sangat apresiasi dengan keberhasilan PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi yang telah menerima  hibah Rp5 miliar dari pihak Australian Governmet AusAID. Kemitraan semacam ini diharapkan akan lebih mendorong pemerintah daerah untuk menginvestasikan lebih banyak lagi layanan air bersih bagi warga Kota Tebingtinggi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kita mengucapkan terimah kasih kepada pihak Australian Government AusAID dan Kementrian Keuangan yang telah mempercayakan program ini kepada Pemerintah Kota Tebingtinggi,”sebut Umar Zunaidi.

Untuk memenuhi persyaratan program ini, PDAM Tritra Bulian Kota Tebingtinggi telah lolos audit keuangan dan dinyatakan “sehat” atau telah menerima persetujuan untuk mengikuti program restrukturisasi hutang, memiliki kemampuan produksi air yang cukup dan memiliki perencanaan menejemen air minum yang berkelanjutan.

“Hibah air bersih ini meningkatkan kepercayaan antara pemerintah daerah (yang bertanggung jawab untuk memberikan layanan air) dan PDAM Tirta Bulian (sebagai penyedia air perpiaan),” terangnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi Ir Oki Doni Siregar, Minggu (21/7) menerangkan, penerimaan hibah tersebut berdasarkan di tengah minimnya kemampuan APBD Kota Tebingtinggi dan demikian juga keungan PDAM Tirta Bulian, maka dicari alternatif lain dari lembaga-lembaga donor yang ada baik dari ESP-Usaid IUWASH Amerika maupun dari Australian Government AusAID.

Danah hibah yang diterima ini akan dipergunakan untuk peningkatan cakupan pelayanan disemua level masyarakat termasuk untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Dana hibah ini kita dapatkan melalui proses pembuatan proposal dan survei terhadap masyarakat berpenghasilan rendah,” terang Oki Doni Siregar.
Dalam kaitan ini, lanjutnya, Pemerintah Kota Tebingtinggi bersama  dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebingtinggi memiliki komitmen yang tinggi memberikan akses air bersih kepada masyarakat Kota Tebingtinggi, terutama kepada MBR.  Seiring untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 dimana cakupan pelayanan harus mencapai 68,83 persen. “Banyak hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan meningkatkan kapasitas produksi dengan melakukan pembangunan instalasi pengolahan air dengan kapasitas 200 liter perdetik,” jelas Oki.
Pembangunan instalasi ini direncanakan dilaksanakan pada tahun 2014, meliputi kebutuhan Kota Tebingtinggi dan daerah tetangga yaitu Kabupaten Serdang Bedagai dengan sebuah program disebut SPAM REGIONAL dengan nilai investasi lebih kurang Rp145 miliar.  Tahapan kearah tersebut, sudah menyelesaikan studi kelayakan dan Detail Engeenering  Design (DED) diperkirakan selasai pada bulan Oktober 2013.

Australian Government AusAID melalui Direktur Jenderal Perimbangan Kementrian  Keuangan Republik Indonesia Marwanto Harjowiryono menjelaskan, bahwa program hibah air bersih merupakan program prakasa Pemerintah Indonesia yang di dukung oleh Pemerintah Australia. Program ini mengupayakan penyediaan air bersih perpipaan oleh pemerintah daerah yang ditujukan bagi masyarakat perkotaan berpenghasilan rendah.  “Hibah diberikan dengan memberikan insentif kepada pemerintah daerah pada saat mereka melakukan penyambungan layanan air baru,” jelasnya.

Program hibah air ini tentunya berkontribusi secara langsung kepada tujuan pembangunan milenium serta tujuan lainnya seperti membantu kehidupan masyarakat berpenghasilan rendah, meningkatkan kesejahteraan jender, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, mencegah penyakit yang ditularkan melalui air serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

Siapa yang menerima mamfaat dari program ini yaitu seluruh Indonesia khususnya rumah tangga kawasan perkotaan yang tidak memiliki sambungan air perpipaan dan tidak mempunyai akses akan sumur pribadi dimana mereka harus mendapatkan air bersih dari penjual air keliling atau dari keran air umum.

Mutu air dari sumber ini tidak terjamin, pasokan terbatas dan sangat membutuhkan waktu untuk memperolehnya, bahkan biaya untuk membeli air bisa 20-40 kali lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pemasangan pipa. “Setelah mereka tersambung dengan air perpipaan, masyarakat berpenghasilan rendah dapat meningkatan penggunaan air dan tetap berhemat,” jelasnya. (ian)

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian Kota Tebingtinggi menerima hibah sebesar Rp5 Miliar dari pihak Australian Government AusAID dengan melakukan Perjanjian Penerusan Hibah (PPH) kepada Kementrian Keuangan Republik Indonesia dan diteruskan kepada PDAM Tirta Bulian melalui Pemerintah Kota Tebingtinggi di Hotel Borobudur Jakarta Pusat pada tanggal 17 Juni 2013 lalu.

PERTEMUAN: Wali kota  bupati sebanyak 66 daerah se-Indonesia,  antaranya Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan  Hotel Borobudur Jakarta.
PERTEMUAN: Wali kota dan bupati sebanyak 66 daerah se-Indonesia, di antaranya Walikota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan di Hotel Borobudur Jakarta.

Penerima hibah dari Australian Government AusAID sebanyak 66 Kabupaten Kota se Indonesia, salah satu diantaranya dan satu-satunya di Sumatera Utara adalah PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi di bawah kepemimpinan Ir Oki Doni Siregar.

Mewakili pihak Australian Government AusAID adalah Mr Mat Kimberley sebagai  Cheif Of Operation yang langsung melakukan perjanjian penerusan hibah dengan 66 Kabupaten Kota se Indonesia di Jakarta.  PPH ditandatangani oleh Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan Direktur Jenderal Perimbangan Kementrian  Keuangan Republik Indonesia Marwanto Harjowiryono.

Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan sangat apresiasi dengan keberhasilan PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi yang telah menerima  hibah Rp5 miliar dari pihak Australian Governmet AusAID. Kemitraan semacam ini diharapkan akan lebih mendorong pemerintah daerah untuk menginvestasikan lebih banyak lagi layanan air bersih bagi warga Kota Tebingtinggi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kita mengucapkan terimah kasih kepada pihak Australian Government AusAID dan Kementrian Keuangan yang telah mempercayakan program ini kepada Pemerintah Kota Tebingtinggi,”sebut Umar Zunaidi.

Untuk memenuhi persyaratan program ini, PDAM Tritra Bulian Kota Tebingtinggi telah lolos audit keuangan dan dinyatakan “sehat” atau telah menerima persetujuan untuk mengikuti program restrukturisasi hutang, memiliki kemampuan produksi air yang cukup dan memiliki perencanaan menejemen air minum yang berkelanjutan.

“Hibah air bersih ini meningkatkan kepercayaan antara pemerintah daerah (yang bertanggung jawab untuk memberikan layanan air) dan PDAM Tirta Bulian (sebagai penyedia air perpiaan),” terangnya.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Bulian Kota Tebingtinggi Ir Oki Doni Siregar, Minggu (21/7) menerangkan, penerimaan hibah tersebut berdasarkan di tengah minimnya kemampuan APBD Kota Tebingtinggi dan demikian juga keungan PDAM Tirta Bulian, maka dicari alternatif lain dari lembaga-lembaga donor yang ada baik dari ESP-Usaid IUWASH Amerika maupun dari Australian Government AusAID.

Danah hibah yang diterima ini akan dipergunakan untuk peningkatan cakupan pelayanan disemua level masyarakat termasuk untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Dana hibah ini kita dapatkan melalui proses pembuatan proposal dan survei terhadap masyarakat berpenghasilan rendah,” terang Oki Doni Siregar.
Dalam kaitan ini, lanjutnya, Pemerintah Kota Tebingtinggi bersama  dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebingtinggi memiliki komitmen yang tinggi memberikan akses air bersih kepada masyarakat Kota Tebingtinggi, terutama kepada MBR.  Seiring untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 dimana cakupan pelayanan harus mencapai 68,83 persen. “Banyak hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan meningkatkan kapasitas produksi dengan melakukan pembangunan instalasi pengolahan air dengan kapasitas 200 liter perdetik,” jelas Oki.
Pembangunan instalasi ini direncanakan dilaksanakan pada tahun 2014, meliputi kebutuhan Kota Tebingtinggi dan daerah tetangga yaitu Kabupaten Serdang Bedagai dengan sebuah program disebut SPAM REGIONAL dengan nilai investasi lebih kurang Rp145 miliar.  Tahapan kearah tersebut, sudah menyelesaikan studi kelayakan dan Detail Engeenering  Design (DED) diperkirakan selasai pada bulan Oktober 2013.

Australian Government AusAID melalui Direktur Jenderal Perimbangan Kementrian  Keuangan Republik Indonesia Marwanto Harjowiryono menjelaskan, bahwa program hibah air bersih merupakan program prakasa Pemerintah Indonesia yang di dukung oleh Pemerintah Australia. Program ini mengupayakan penyediaan air bersih perpipaan oleh pemerintah daerah yang ditujukan bagi masyarakat perkotaan berpenghasilan rendah.  “Hibah diberikan dengan memberikan insentif kepada pemerintah daerah pada saat mereka melakukan penyambungan layanan air baru,” jelasnya.

Program hibah air ini tentunya berkontribusi secara langsung kepada tujuan pembangunan milenium serta tujuan lainnya seperti membantu kehidupan masyarakat berpenghasilan rendah, meningkatkan kesejahteraan jender, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, mencegah penyakit yang ditularkan melalui air serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup.

Siapa yang menerima mamfaat dari program ini yaitu seluruh Indonesia khususnya rumah tangga kawasan perkotaan yang tidak memiliki sambungan air perpipaan dan tidak mempunyai akses akan sumur pribadi dimana mereka harus mendapatkan air bersih dari penjual air keliling atau dari keran air umum.

Mutu air dari sumber ini tidak terjamin, pasokan terbatas dan sangat membutuhkan waktu untuk memperolehnya, bahkan biaya untuk membeli air bisa 20-40 kali lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pemasangan pipa. “Setelah mereka tersambung dengan air perpipaan, masyarakat berpenghasilan rendah dapat meningkatan penggunaan air dan tetap berhemat,” jelasnya. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/