UNIVERSITAS Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara mengukuhkan lima guru besar yaitu Prof Dr Didik Santoso MPd, Prof Dr H Zainal Arifin MA, Prof Dr Tien Rafida MHum, Prof Dr Wahyudin Nur Nasution MAg dan Prof Hj Dahlia Lubis MAg PhD.
Pengukuhan profesor baru dilakukan di kampus UIN Sumatera Utara Jalan Sutomo Medan, Rabu (23/11). Pengukuhan ini merupakan ‘kado istimewa’ tatkala perguruan tinggi tersebut merayakan dies natalis ke-49 pada 19 November lalu.
Dihadapan ketua senat, guru besar, wakil rektor, dekan, kepala biro dan undangan lainnya, Plt Rektor UIN Sumatera Utara Prof Dr Abu Rokhmad MAg berucap syukur.
Keberadaan profesor atau guru besar di perguruan tinggi menunjukkan kualitas dan mutu perguruan tinggi. Sistem akreditasi juga menganut indicator kekuatan SDM pada sebuah kampus terlihat pada jumlah guru besar.
Dalam pengukuhan lima guru besar UIN Sumatera Utara, para profesor juga menyampaikan pikiran atau gagasan baru yang mencerahkan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Eksistensi seorang guru besar, kata Prof Dr Abu Rokhmad MAg, akan mendorong terbangunnya suasana akademik yang lebih kondusif. Guru Besar juga akan menjamin pengembangan ilmu pengetahuan akan dapat terus berlangsung.
Ia mengutarakan bahwa pengukuhan guru besar merupakan kehormatan bagi seorang dosen. Ini juga sebagai pembuktian konkrit sebagai dosen yang berdedikasi dalam meraih pucuk kepangkatan akademik.
Ia menambahkan bahwa menjadi guru besar memerlukan proses yang lama. Plt rektor pun berujar sebagai seorang guru besar tak ada kewajiban menjadi pejabat di kampus.
Prof Dr Abu Rokhmad MAg meminta guru besar UIN Sumatera Utara untuk terus berperan aktif dalam mengembangkan keilmuan yang dimiliki. Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada guru besar beserta keluarga yang telah memberikan dukungan sehingga mereka dapat meraih jabatan akademik tertinggi tersebut. (dmp)