25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Cegah Potensi Konflik di Sumut

KONFLIK yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia mewanti-wanti Plt Gubsu H Gatot Pujonugroho ST. Melalui forum seminar dan sosialisasi yang diadakan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumut di Hotel Garuda, Rabu (21/12), Gatot berharap jalinan silaturahmi masyarakat Sumut tetap terjalin kokoh.

Dihadapan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pimpinan pemerintahan dan Muspida di Sumut, Gatot mengutarakan kegelisahan dengan konflik dan kerawanan di tanah air. Sebagai miniatur Indonesia dengan keberagaman agama dan etnis, Plt Gubsu meminta masyarakat Sumut menjaga kebersamaan.

Petinggi Pemprovsu yang pernah menjadi dosen Polmed ini mengingatkan, masyarakat mencari titik temu dari berbagai perbedaan dan bukan mencari titik perbedaan. Ia mencontohkan, peran yang dilakonkan seorang tokoh peraih piagam hak azasi manusia yang mengungkapkan nasionality tertinggi terdapat pada humanity (kemanusiaan).
Plt Gubsu yang juga Pembina FPK Sumut mengatakan, dibukanya era perdagangan bebas ASEAN 2015 juga perlu disikapi masyarakat Sumut dengan terus menjalin kebersamaan dan menghindari potensi konflik. Karenanya, Gatot menyambut baik kegiatan sosialisasi atau desiminasi yang digagas FPK Sumut tersebut.

Ketua Panitia Seminar dan Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumut Dr H Arifinsyah MAg kepada Plt Gubsu melaporkan tiga ide pelaksanaan acara. Ia mengatakan, saat ini banyak isu yang berkaitan dengan keagamaan, sosial dan penegakan hukum. Alasan lain, lanjut dia, kecenderungan melemahnya semangat kebangsaan.
“Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk melakukan sosialisasi peranan FPK yang baru dibentuk dua bulan lalu. Kehadiran FPK untuk bekerja sama membangun wawasan kebangsaan di Sumut,” kata Arifinsyah yang juga Sekretaris FPK Sumut.

Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Prof Dr Ibnu Hajar M.Sc (tokoh antropologi budaya), Prof Dr Amroeni Drajat MA (tokoh budaya Jawa), Prof Dr T Wan Syaifuddin MA (tokoh budaya Melayu), Dr Phil Ichwan Azhari MA (tokoh pelestarian budaya bangsa), Pdt Jhones Sembiring (tokoh budaya Batak) dan Drs Bukit Tambunan MAP (Kaban Kespollinmas Sumut). (*)

KONFLIK yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia mewanti-wanti Plt Gubsu H Gatot Pujonugroho ST. Melalui forum seminar dan sosialisasi yang diadakan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumut di Hotel Garuda, Rabu (21/12), Gatot berharap jalinan silaturahmi masyarakat Sumut tetap terjalin kokoh.

Dihadapan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pimpinan pemerintahan dan Muspida di Sumut, Gatot mengutarakan kegelisahan dengan konflik dan kerawanan di tanah air. Sebagai miniatur Indonesia dengan keberagaman agama dan etnis, Plt Gubsu meminta masyarakat Sumut menjaga kebersamaan.

Petinggi Pemprovsu yang pernah menjadi dosen Polmed ini mengingatkan, masyarakat mencari titik temu dari berbagai perbedaan dan bukan mencari titik perbedaan. Ia mencontohkan, peran yang dilakonkan seorang tokoh peraih piagam hak azasi manusia yang mengungkapkan nasionality tertinggi terdapat pada humanity (kemanusiaan).
Plt Gubsu yang juga Pembina FPK Sumut mengatakan, dibukanya era perdagangan bebas ASEAN 2015 juga perlu disikapi masyarakat Sumut dengan terus menjalin kebersamaan dan menghindari potensi konflik. Karenanya, Gatot menyambut baik kegiatan sosialisasi atau desiminasi yang digagas FPK Sumut tersebut.

Ketua Panitia Seminar dan Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumut Dr H Arifinsyah MAg kepada Plt Gubsu melaporkan tiga ide pelaksanaan acara. Ia mengatakan, saat ini banyak isu yang berkaitan dengan keagamaan, sosial dan penegakan hukum. Alasan lain, lanjut dia, kecenderungan melemahnya semangat kebangsaan.
“Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk melakukan sosialisasi peranan FPK yang baru dibentuk dua bulan lalu. Kehadiran FPK untuk bekerja sama membangun wawasan kebangsaan di Sumut,” kata Arifinsyah yang juga Sekretaris FPK Sumut.

Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Prof Dr Ibnu Hajar M.Sc (tokoh antropologi budaya), Prof Dr Amroeni Drajat MA (tokoh budaya Jawa), Prof Dr T Wan Syaifuddin MA (tokoh budaya Melayu), Dr Phil Ichwan Azhari MA (tokoh pelestarian budaya bangsa), Pdt Jhones Sembiring (tokoh budaya Batak) dan Drs Bukit Tambunan MAP (Kaban Kespollinmas Sumut). (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/