26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Organda Menjerit Nuntut Ongkos Naik

Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi mengundang reaksi dari pihak penyelenggara angkutan umum. Organisasi pengusaha angkutan bermotor di jalan, yaitu Organda, yang mempunyai peran penting dalam menunjang kelancaran roda perekonomian, meminta pemerintah bukan cuma bisa menaikkan harga BBM yang adalah jalan keluar paling pahit.

“Pertama, yang terpenting adalah pemerintah ikut serta benahi sistem transportasi,” kata Sekjen DPP Organda, Andriyansah.
Andriyansah menilai, pemerintah harus lebih perhatikan dan benahi pembangunan sektor transportasi ketimbang membagikan bantuan sosial. “Yang kedua adalah infrastruktur,” lanjutnya.

Infrastruktur, kata dia, sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Selain itu, Andriyansah menambahkan bahwa pemerintah perlu mendukung industri padat karya. Dengan demikian, kondisi ekonomi masyarakat bisa menjadi lebih baik ketimbang yang ada sekarang ini.
Keempat, pemerintah diminta untuk membantu operator angkutan umum untuk mengurangi dampak kenaikan BBM. Dikhawatirkan, naiknya ongkos angkutan umum akan berakibat pada pengurangan penumpang, lantaran lebih memilih kendaraan pribadi.
“Terakhir, kenaikan BBM akan menaikkan tarif angkutan umum. Kami minta pemerintah memberikan insentif atau carikan solusi lain,” demikian Andriansah.

Di Medan, Organda terang-terangan meminta agar tarif angkutan kota yang baru saja naik agar segera dinaikkan lagi. Ketua Organda Kota Medan Mont Gomery Munthe mengakui tarif angkot yang baru  disesuaikan menjadi Rp3.800 untuk umum dan Rp2.500 untuk pelajar, tidak sesuai lagi pascakenaikan harga BBM bersubsidi.

Menurut Munthe, tarif angkot yang wajar adalah Rp4.500 untuk umum dan Rp3.000 untuk pelajar.
“Tapi kita akan menunggu keputusan dari Organda pusat. Kita akan menggelar pertemuan dengan Organda pusat,” ujarnya lagi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat berjanji membahas tuntutan Organda tersebut.
“Usulan kenaikan tarif angkot ini memang wajar karena BBM juga naik. Tapi rencana itu harus melalui pertimbangan matang,” tegasnya. (jpnn/dek)

Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi mengundang reaksi dari pihak penyelenggara angkutan umum. Organisasi pengusaha angkutan bermotor di jalan, yaitu Organda, yang mempunyai peran penting dalam menunjang kelancaran roda perekonomian, meminta pemerintah bukan cuma bisa menaikkan harga BBM yang adalah jalan keluar paling pahit.

“Pertama, yang terpenting adalah pemerintah ikut serta benahi sistem transportasi,” kata Sekjen DPP Organda, Andriyansah.
Andriyansah menilai, pemerintah harus lebih perhatikan dan benahi pembangunan sektor transportasi ketimbang membagikan bantuan sosial. “Yang kedua adalah infrastruktur,” lanjutnya.

Infrastruktur, kata dia, sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Selain itu, Andriyansah menambahkan bahwa pemerintah perlu mendukung industri padat karya. Dengan demikian, kondisi ekonomi masyarakat bisa menjadi lebih baik ketimbang yang ada sekarang ini.
Keempat, pemerintah diminta untuk membantu operator angkutan umum untuk mengurangi dampak kenaikan BBM. Dikhawatirkan, naiknya ongkos angkutan umum akan berakibat pada pengurangan penumpang, lantaran lebih memilih kendaraan pribadi.
“Terakhir, kenaikan BBM akan menaikkan tarif angkutan umum. Kami minta pemerintah memberikan insentif atau carikan solusi lain,” demikian Andriansah.

Di Medan, Organda terang-terangan meminta agar tarif angkutan kota yang baru saja naik agar segera dinaikkan lagi. Ketua Organda Kota Medan Mont Gomery Munthe mengakui tarif angkot yang baru  disesuaikan menjadi Rp3.800 untuk umum dan Rp2.500 untuk pelajar, tidak sesuai lagi pascakenaikan harga BBM bersubsidi.

Menurut Munthe, tarif angkot yang wajar adalah Rp4.500 untuk umum dan Rp3.000 untuk pelajar.
“Tapi kita akan menunggu keputusan dari Organda pusat. Kita akan menggelar pertemuan dengan Organda pusat,” ujarnya lagi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat berjanji membahas tuntutan Organda tersebut.
“Usulan kenaikan tarif angkot ini memang wajar karena BBM juga naik. Tapi rencana itu harus melalui pertimbangan matang,” tegasnya. (jpnn/dek)

Artikel Terkait

Rekening Gendut Akil dari Sumut?

Pedagang Emas Kian Ketar-ketir

Selalu Menghargai Sesama

Dahlan Iskan & Langkanya Daging Sapi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/