25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Dahlan Iskan & Langkanya Daging Sapi

Salah satu perusahaan milik BUMN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV tidak hanya dikenal gigih meningkatkan labanya.  Para direksi di perusahaan yang kesohor dengan tanaman kelapa sawit dan teh itu juga selalu ikhlas untuk membagikan hasil keuntungannya untuk meringankan beban warga yang membutuhkannya.

KANDANG ADOLINA: Lokasi  kandang sapi Adolina  pola penggemukan. //file/sumut pos
KANDANG ADOLINA: Lokasi kandang sapi Adolina dengan pola penggemukan. //file/sumut pos

Buah tangan yang diberikan  selama ini bisa dirasakan masyarakat yang umumnya tinggal disekitar kawasan perkebunan itu. Ada yang kecipratan bea siswa pendidikan, pembangunan jalan, pembangunan rumah ibadah dan sebagainya.

Pihak manajemen tentu tak sembarangan untuk menentukan pilihan siapa yang akan mendapat kucuran dana yang bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PTPN IV. Prioritas pilihan akan ditujukan kepada kebutuhan masyarakat yang paling mendesak.

Pertanyaannya kali ini kemana dana CSR tersebut akan dialirkan ? Di mata para manajemen, masalah pengembangan ternak sapi perlu mendapatkan perhatian. Soalnya harga daging sudah terlau tinggi yang mengharuskan perlunya pasokan dari luar.

Lebih dari itu masalah ternak sapi ini juga kerap keluyuran di areal perkebunan sehingga bisa mengganggu produktifitas tanaman. Dan ini sudah berlangsung lama. Karena asyiknya tanaman untuk dijadikan santapan sampai-sampai sapi gak pulang-pulang ke kandang majikannya.

Untuk mengatasi masalah diataslah makanya manajemen PTPN IV berniat untuk mengajak masyarakat peternak sapi untuk bekerja sama. PTPN IV akan memelihara sapi tersebut di areal peternakan yang sudah dibangun khusus agar hasilnya kelak lebih bagus dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Menteri BUMN Dahlan Iskan sebenarnya jauh hari sangat bersukacita dengan program pengembangan ternak sapi ini. Sebab lelaki yang lahir di Magetan Jawa Timur ini merasa galau dengan langkanya daging sapi ini. Harganya pun terus merangkak naik.

Kondisi ini sungguh tak masuk akal di benak Dahlan. Sebab perkebunan sawit yang cukup luas di tanah air ini mampu dijadikan areal peternakan dan cukup pula pasokan makanannya (Baca tulisan Dahlan bertajuk 100 Ribu Ekor Sapi Disebar di Perkebunan Sawit). (*)

Salah satu perusahaan milik BUMN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV tidak hanya dikenal gigih meningkatkan labanya.  Para direksi di perusahaan yang kesohor dengan tanaman kelapa sawit dan teh itu juga selalu ikhlas untuk membagikan hasil keuntungannya untuk meringankan beban warga yang membutuhkannya.

KANDANG ADOLINA: Lokasi  kandang sapi Adolina  pola penggemukan. //file/sumut pos
KANDANG ADOLINA: Lokasi kandang sapi Adolina dengan pola penggemukan. //file/sumut pos

Buah tangan yang diberikan  selama ini bisa dirasakan masyarakat yang umumnya tinggal disekitar kawasan perkebunan itu. Ada yang kecipratan bea siswa pendidikan, pembangunan jalan, pembangunan rumah ibadah dan sebagainya.

Pihak manajemen tentu tak sembarangan untuk menentukan pilihan siapa yang akan mendapat kucuran dana yang bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PTPN IV. Prioritas pilihan akan ditujukan kepada kebutuhan masyarakat yang paling mendesak.

Pertanyaannya kali ini kemana dana CSR tersebut akan dialirkan ? Di mata para manajemen, masalah pengembangan ternak sapi perlu mendapatkan perhatian. Soalnya harga daging sudah terlau tinggi yang mengharuskan perlunya pasokan dari luar.

Lebih dari itu masalah ternak sapi ini juga kerap keluyuran di areal perkebunan sehingga bisa mengganggu produktifitas tanaman. Dan ini sudah berlangsung lama. Karena asyiknya tanaman untuk dijadikan santapan sampai-sampai sapi gak pulang-pulang ke kandang majikannya.

Untuk mengatasi masalah diataslah makanya manajemen PTPN IV berniat untuk mengajak masyarakat peternak sapi untuk bekerja sama. PTPN IV akan memelihara sapi tersebut di areal peternakan yang sudah dibangun khusus agar hasilnya kelak lebih bagus dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Menteri BUMN Dahlan Iskan sebenarnya jauh hari sangat bersukacita dengan program pengembangan ternak sapi ini. Sebab lelaki yang lahir di Magetan Jawa Timur ini merasa galau dengan langkanya daging sapi ini. Harganya pun terus merangkak naik.

Kondisi ini sungguh tak masuk akal di benak Dahlan. Sebab perkebunan sawit yang cukup luas di tanah air ini mampu dijadikan areal peternakan dan cukup pula pasokan makanannya (Baca tulisan Dahlan bertajuk 100 Ribu Ekor Sapi Disebar di Perkebunan Sawit). (*)

Artikel Terkait

Rekening Gendut Akil dari Sumut?

Pedagang Emas Kian Ketar-ketir

Selalu Menghargai Sesama

Terpopuler

Artikel Terbaru

/