26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pengawasan Distribusi Diperketat

Jelang Natal dan Tahun Baru 2013

Puncak perayaan Natal 2012 tinggal hitungan hari lagi. Seluruh umat kristiani khususnya yang ada di Sumatera Utara akan merayakan hari kelahiran Yesus Kristus tersebut.
Untuk mengantisipasi hal itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga  telah mengantisipasi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, stok beras di Sumut hingga saat ini 67.391 ton. Artinya cukup untuk lima bulan kedepan. Selanjutnya, minyak goreng (migor) tersedia sebanyak 121.000 ton atau cukup lima bulan kedepan. Kemudian, daging ayam tersedia 1.260.875 ekor yang cukup untuk empat bulan kedepan. Begitu juga gula dengan stok 62.000 ton atau cukup tiga bulan kedepan.

Daging sapi juga cukup dengan rincian sapi impor tersedia 15.000 ekor dan populasi sapi lokal sebanyak 541.698 ekor. Kemudian stok tepung terigu tercatat cukup untuk tiga bulan kedepan sebanyak 38.000 ton dan telur tersedia 65.800 ton. “Bahan kebutuhan pokok kita cukup sampai lima bulan kedepan jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pokok,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sumut, Rouly Tambunan.
Dengan tersedianya bahan kebutuhan pokok ini, dia memastikan harga tidak akan mengalami gejolak. Dia memastikan harga akan terkendali atau stabil. “Sampai sekarang tidak terjadi lonjakan harga yang cukup tinggi. Jadi bisa dikatakan terkendali walaupun ada kenaikan harga,” ujarnya.

Meski begitu, pihaknya akan tetap mengawasi pasar dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional yang menjadi acuan di kota ini. “Kami tetap melakukan pengawasan berkoordinasi dengan dinas lainnya yang juga mendapat tugas mengawasi ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan harga. Besok (hari ini) kami akan mulai sidak ke pasar untuk memantau harga,” jelasnya.
Dengan pengawasan, lanjut dia, pihaknya berharap barang tetap ada dengan harga terkendali sehingga masyarakat bisa tenang khususnya yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2013. “Pemerintah memastikan semua (stok dan harga) terkendali,” lanjutnya.

Ditambahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagangan Sumut Bidar Alamsyah ketersediaan bahan pokok di Provinsi Sumatra Utara menjelang Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 aman, atau stok yang ada pada saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 3 bulan ke depan dengan harga relatif stabil.

Dia mencontohkan ketersediaan gula di Sumut pada saat ini mencapai 62.000 ton. Jumlah ini cukup untuk kebutuhan selama Desember, Januari, dan Februari dengan rata-rata konsumsi 20.000 ton per bulan. Lebih jauh, Bidar mengatakan selain memastikan ketersediaan bahan makanan, khususnya bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru, pihaknya juga upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan harga lain.
“Salah satunya, yaitu melakukan koordinasi dan pertemuan dengan instansi terkait, para distributor dan agen sebagai bahan evaluasi untuk kebijakan lebih lanjut, sehingga tidak ada faktor lain yang menyebabkan gejolak harga di pasar,” ungkapnya.

Dia menghimbau para distributor atau agen bahan makanan tidak melakukan penimbunan, tidak melakukan spekulasi, seperti memanfaatkan situasi hari besar keagamaan untuk mendapatkan keuntungan berlebihan dengan menaikkan harga.
“Seluruh masyarakat atau konsumen, pemuka agama, organisasi atau kelembagaan diharapkan ikut menginformasikan bahwa kebutuhan bahan pokok tersedia 3 bulan sampai 5 bulan ke depan. Kami juga akan melakukan sidak di pasar-pasar tradisional dan gudang,” jelasnya.

Untuk membantu masyarakat kurang mampu, lanjutnya Pemkab dan Pemko diminta aktif melakukan pasar murah.  Jika lonjakan harga tidak bisa dihindari, lanjutnya, pihaknya akan segera melakukan operasi pasar.

Sementara itu di Kota Medan, untuk menekan kenaikan harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru Pemko Medan melakukan operasi pasar.  Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat membuka pasar murah menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2013 di Lapangan Parabe Kelurahan Helvetia Tengah, Medan Helvetia, dengan tegas mengatakan, ada 48 titik pasar murah yang disebar di 21 kecamatan se-Kota Medan. Pasar murah sengaja disebar menjelang Natal dan Tahun Baru 2013 guna menurunkan harga kebutuhan pokok dan mencegah tinggi tingkat inflasi. Atas dasar itulah, Pemko Medan memprogramkan kegiatan pasar murah untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok yang semakin berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Sambung Rahudman Pemko Medan menyebutkan, pasar murah digelar selama 10 hari. Untuk itu, masyarakat khususnya yang beragama Kristiani dapat memanfaatkan pasar murah dengan sebaik-baiknya, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok pangan dalam menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2013.

Rahudman menegaskan, agar pelaksanaan pasar murah tepat sasaran, seluruh panitia penyelenggara dan pihak terkait, khususnya camat dan lurah agar berperan aktif dalam mengawasi dan mensukseskan pelaksanaan pasar murah. Sebab, tujuan pasar murah untuk meringankan beban warga kelas ekonomi menengah ke bawah, terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok yang berkualitas guna menghadapi Hari Natal dan Tahun Baru 2013.

“Pengawasan harus aktif untuk menghindari adanya pihak-pihak tertentu yang membeli dalam jumlah banyak atau borongan, bila ada yang menemukan langsung laporkan karena ada sanksi yang diberikan,”tegasnya.

Rahudman menambahkan, pasar murah terlaksana berkat dukungan dari pihak distributor maupun produsen bahan kebutuhan pokok. “Atas dukungannya saya atas nama Pemko Medan mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ke depan diharapkan akan lebih banyak lagi distributor maupun produsen yang mengikuti kegiatan sosial ini,” katanya. Lebih lanjut, dia menyampaikan rencananya untuk mendatangi produsen minyak goreng curah, sebab sampai dibukanya pasar murah, pasokan minyak goreng curah belum masuk. “Yang masuk baru minyak goreng kemasan. Saya akan cek langsung, mengapa minyak goreng curah belum disalurkan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Wali Kota melakukan operasi pasar ke sejumlah pasar-pasar di Kota Medan untuk mencegah terjadinya kenaikan harga, terutama bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2013. Untuk beras, Wali Kota telah mendapat kepastian dari Bulog tidak terjadi kenaikan harga. Sebab, Bulog terus melakukan operasi pasar dan menyalurkan beras ke 48 titik pasar murah. Selanjutnya untuk stok daging sapi, Wali Kota menyatakan aman setelah memanggil langsung Dirut PD Rumah Potong Putrama Al Khairi. Dari pengakuan Putrama, pasokan sapi impor dari Australia sudah masuk sehingga stok daging sapi untuk mengahadapi Hari Natal dan Tahun Baru 2013 tidak ada masalah.

“Daging sapi ada kenaikan harga berkisar Rp2.000 sampai Rp3.000 per-kilogram,” paparnya. Terkait dengan harga jual bahan kebutuhan pokok di pasar murah, Wali Kota didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan Syahrizal Arif mengatakan jauh lebih murah 25 persen sampai 30 persen dari harga pasaran. Ini bisa dilakukan karena Pemko Medan memberikan subsidi lebih kurang Rp.617 juta .

Dari pantauan yang dilakukan, Wali Kota didampingi Kadis Perindag, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan serta sejumlah pimpinan SKPD usai memberikan sambutan langsung mengunjungi pasar murah yang ada di Lapangan Parabe. Wali Kota kemudian menetapkan harga kebutuhan pokok. Wali Kota di kesempatan itu menyerahkan bantuan 132 timbangan kepada para pedagang tradisional. Yang diserahkan secara simbolis kepada 20 pedagang. Pemberian timbangan ini diharapkan dapat dipergunakan para pedagang dengan sebaik-baiknya guna memberikan kepuasan dan keadila kepada konsumen.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan Syafrizal Arif sebagai penanggungjawab pelaksanaan pasar murah melaporkan, tujuan pasar murah digelar untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga menyusul datangnya Hari Natal dan Tahun Baru 2013. Dia memaparkan, pasar murah digelar agar masyarakat kurang mampu, khususnya yang beragama Kristiani dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sehingga dapat merayakan Hari Natal dan Tahun Baru 2013 dengan penuh ketenganan dan kedamaian.

“Pasar murah untuk 2012, bertambah 2 titik dari tahun sebelumnya. Untuk 2011, jumlah lokasi pasar murah hanya 46 titik, sedangkan 2012 jumlahnya menjadi 48 titik. Penambahan ini atas instruksi Wali Kota untuk menyahuti permintaan warga. Untuk itu kami berharap kepada umat Kristiani benar-benar memanfaatkan penambahan ini,” ungkapnya seraya menambahkan pasar murah setiap harinya buka mulai pukul 10.00 sampai 16.00 WIB.

Dia juga menyampaikan menjelang Natal dan Tahun Baru 2013, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap 9 bahan pokok kebutuhan masyarakat, kemudian dilaporkan Ke Wali Kota Medan dan Kementerian Perindag RI. “Terus kami lakukan monitoring, hasilnya dilaporkan ke wali kota dan kementerian untuk harga pokok ini,” sebutnya.

Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Kantor Perwakilan 9 Sumut-Aceh, Mikael Budisatrio menyatakan pemantau harga ini untuk kenyamanan masyarakat yang akan menghadapi natal dan tahun baru. “Jadi, harga akan terkendali, dan inflasi tidak akan tinggi,” ujarnya.

Amatann wartawan Sumut Pos di sejumlah pasar tradisional menyebutkan, harga sembako di berbagai pusat pasar tradisional yang ada di Kota Medan terlihat mengalami kenaikan.
Beberapa sembako yang sampai saat ini terus melonjak naik seperti seperti daging mencapai Rp 80 Ribu per kg, sebelumnya masih Rp75 ribu per kg, babat Rp50 ribu per kg, sebelumnya Rp 40  ribu per kg. Kemudian disusul dengan ayam potong mencapa Rp30 ribu per kg, sebelumnya masih Rp24 ribu per kg, ayam kampung Rp55 ribu per kg sebelumnya Rp45 ribu per kg.

“Kenaikan harga daging ini selalu terjadi di saat menjeleng Natal dan Tahun Baru. Sebab, di acara tersebut seperti di Tahun Baru biasanya masyarakat melakukan acara manggang ayam di malam Tahun Baru, “ bilang Iyan, salah satu pedagang Ayam di Pusat Pasar Medan. Diterangkannya, kenaikan harga ayam potong ini naik sebab karena mendekati hari besar saja. “Biasanya, setelah melewati hari libur besar. Pasti, harga-harga ayam potong ini akan turun,”bilang Iyan.

Sementara itu, untuk  harga sembako yang berada di Pasar Petisah seperti cabe merah masih Rp25 ribu per kg,  gula pasir Rp12.500 per kg, telur ayam kecil yang biasanya Rp1000 per butir. Selanjutnya, untuk harga kentang saat ini masih seharga mencapai Rp5500 ribu per kg dan harga bawang putih 15 ribu per kg. Sedangkan, harga sembako di Pasar Sambas, seperti Tomat dengan harga Rp 300 ribu perkg yang tidak mengalami kenaikan, ikan dencis Rp 25 ribu per kg, ikan gembung Rp 28 ribu per kg. “Sampai sejauh ini harga-harga sembako menjelang natal dan perayaan untuk tingkat cabe hingga bawang putih dan gula masih terlihat normal,”ungkap Cici, salah satu pedagang Pasar Sambas.

Puncak perayaan Natal yang dirangkaikan dengan tahun baru 2013 ini juga dimanfaatkan pengelola plaza untuk menggaet konsumennya. Hal ini ditandai dengan perang diskon antar satu produk dengan produk lain.
Seperti di Sun Plaza yang menyediakan program Fabulous Christmas yang dimulai 23 November hingga 31 Desember 2012. Dimana event ini menawarkan diskon hingga 70 persen. Assistant Manager Marketing Sun Plaza, Calvin Sjarifan mengungkapkan Natal tahun ini benar-benar memanjakan pengunjung. “Selain memiliki diskon hingga 70 persen even ini juga menyediakan hiburan menarik,” katanya kepada Sumut Pos, Minggu (16/12).  Kegiatan ini didukung oleh seluruh tenant Sun Plaza dan memberikan diskon besar-besaran untuk busana , aksesoris, dan perlengkapan rumah tangga.

Hal yang juga diungkapkan Store Manager Carrefour Citra Garden, Julia Sari. Dia mengatakan pihaknya juga memberlakukan harga khusus terkait perayaan Natal dan Tahun Baru “Ada harga promosi yang kami berikan untuk pernak-pernik Natal, pohon Natal dengan berbagai ukuran, gift-gift yang bertemakan Natal dan Tahun Baru dan masih banyak barang lainnya,” katanya.

Momen perayaan Natal dan Tahun Baru di ibu kota Provinsi Sumut  bagi sejumlah pedagang ataupun pemilik pusat perbelanjaan merupakan momen yang tepat untuk mengais rejeki. Tampak terlihat berbagai diskon diberlakukan untuk menarik minat pembeli, bahkan pedagang musiman mulai bermunculan, walau hanya sekadar menjual kembang api dan petasan atau pun pernak-pernik Natal. (ram/mag-5/omi)

Jelang Natal dan Tahun Baru 2013

Puncak perayaan Natal 2012 tinggal hitungan hari lagi. Seluruh umat kristiani khususnya yang ada di Sumatera Utara akan merayakan hari kelahiran Yesus Kristus tersebut.
Untuk mengantisipasi hal itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga  telah mengantisipasi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, stok beras di Sumut hingga saat ini 67.391 ton. Artinya cukup untuk lima bulan kedepan. Selanjutnya, minyak goreng (migor) tersedia sebanyak 121.000 ton atau cukup lima bulan kedepan. Kemudian, daging ayam tersedia 1.260.875 ekor yang cukup untuk empat bulan kedepan. Begitu juga gula dengan stok 62.000 ton atau cukup tiga bulan kedepan.

Daging sapi juga cukup dengan rincian sapi impor tersedia 15.000 ekor dan populasi sapi lokal sebanyak 541.698 ekor. Kemudian stok tepung terigu tercatat cukup untuk tiga bulan kedepan sebanyak 38.000 ton dan telur tersedia 65.800 ton. “Bahan kebutuhan pokok kita cukup sampai lima bulan kedepan jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pokok,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sumut, Rouly Tambunan.
Dengan tersedianya bahan kebutuhan pokok ini, dia memastikan harga tidak akan mengalami gejolak. Dia memastikan harga akan terkendali atau stabil. “Sampai sekarang tidak terjadi lonjakan harga yang cukup tinggi. Jadi bisa dikatakan terkendali walaupun ada kenaikan harga,” ujarnya.

Meski begitu, pihaknya akan tetap mengawasi pasar dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional yang menjadi acuan di kota ini. “Kami tetap melakukan pengawasan berkoordinasi dengan dinas lainnya yang juga mendapat tugas mengawasi ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan harga. Besok (hari ini) kami akan mulai sidak ke pasar untuk memantau harga,” jelasnya.
Dengan pengawasan, lanjut dia, pihaknya berharap barang tetap ada dengan harga terkendali sehingga masyarakat bisa tenang khususnya yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2013. “Pemerintah memastikan semua (stok dan harga) terkendali,” lanjutnya.

Ditambahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Pedagangan Sumut Bidar Alamsyah ketersediaan bahan pokok di Provinsi Sumatra Utara menjelang Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 aman, atau stok yang ada pada saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 3 bulan ke depan dengan harga relatif stabil.

Dia mencontohkan ketersediaan gula di Sumut pada saat ini mencapai 62.000 ton. Jumlah ini cukup untuk kebutuhan selama Desember, Januari, dan Februari dengan rata-rata konsumsi 20.000 ton per bulan. Lebih jauh, Bidar mengatakan selain memastikan ketersediaan bahan makanan, khususnya bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru, pihaknya juga upaya mengantisipasi terjadinya lonjakan harga lain.
“Salah satunya, yaitu melakukan koordinasi dan pertemuan dengan instansi terkait, para distributor dan agen sebagai bahan evaluasi untuk kebijakan lebih lanjut, sehingga tidak ada faktor lain yang menyebabkan gejolak harga di pasar,” ungkapnya.

Dia menghimbau para distributor atau agen bahan makanan tidak melakukan penimbunan, tidak melakukan spekulasi, seperti memanfaatkan situasi hari besar keagamaan untuk mendapatkan keuntungan berlebihan dengan menaikkan harga.
“Seluruh masyarakat atau konsumen, pemuka agama, organisasi atau kelembagaan diharapkan ikut menginformasikan bahwa kebutuhan bahan pokok tersedia 3 bulan sampai 5 bulan ke depan. Kami juga akan melakukan sidak di pasar-pasar tradisional dan gudang,” jelasnya.

Untuk membantu masyarakat kurang mampu, lanjutnya Pemkab dan Pemko diminta aktif melakukan pasar murah.  Jika lonjakan harga tidak bisa dihindari, lanjutnya, pihaknya akan segera melakukan operasi pasar.

Sementara itu di Kota Medan, untuk menekan kenaikan harga sembako jelang Natal dan Tahun Baru Pemko Medan melakukan operasi pasar.  Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat membuka pasar murah menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2013 di Lapangan Parabe Kelurahan Helvetia Tengah, Medan Helvetia, dengan tegas mengatakan, ada 48 titik pasar murah yang disebar di 21 kecamatan se-Kota Medan. Pasar murah sengaja disebar menjelang Natal dan Tahun Baru 2013 guna menurunkan harga kebutuhan pokok dan mencegah tinggi tingkat inflasi. Atas dasar itulah, Pemko Medan memprogramkan kegiatan pasar murah untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok yang semakin berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Sambung Rahudman Pemko Medan menyebutkan, pasar murah digelar selama 10 hari. Untuk itu, masyarakat khususnya yang beragama Kristiani dapat memanfaatkan pasar murah dengan sebaik-baiknya, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok pangan dalam menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2013.

Rahudman menegaskan, agar pelaksanaan pasar murah tepat sasaran, seluruh panitia penyelenggara dan pihak terkait, khususnya camat dan lurah agar berperan aktif dalam mengawasi dan mensukseskan pelaksanaan pasar murah. Sebab, tujuan pasar murah untuk meringankan beban warga kelas ekonomi menengah ke bawah, terutama dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok yang berkualitas guna menghadapi Hari Natal dan Tahun Baru 2013.

“Pengawasan harus aktif untuk menghindari adanya pihak-pihak tertentu yang membeli dalam jumlah banyak atau borongan, bila ada yang menemukan langsung laporkan karena ada sanksi yang diberikan,”tegasnya.

Rahudman menambahkan, pasar murah terlaksana berkat dukungan dari pihak distributor maupun produsen bahan kebutuhan pokok. “Atas dukungannya saya atas nama Pemko Medan mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ke depan diharapkan akan lebih banyak lagi distributor maupun produsen yang mengikuti kegiatan sosial ini,” katanya. Lebih lanjut, dia menyampaikan rencananya untuk mendatangi produsen minyak goreng curah, sebab sampai dibukanya pasar murah, pasokan minyak goreng curah belum masuk. “Yang masuk baru minyak goreng kemasan. Saya akan cek langsung, mengapa minyak goreng curah belum disalurkan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Wali Kota melakukan operasi pasar ke sejumlah pasar-pasar di Kota Medan untuk mencegah terjadinya kenaikan harga, terutama bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2013. Untuk beras, Wali Kota telah mendapat kepastian dari Bulog tidak terjadi kenaikan harga. Sebab, Bulog terus melakukan operasi pasar dan menyalurkan beras ke 48 titik pasar murah. Selanjutnya untuk stok daging sapi, Wali Kota menyatakan aman setelah memanggil langsung Dirut PD Rumah Potong Putrama Al Khairi. Dari pengakuan Putrama, pasokan sapi impor dari Australia sudah masuk sehingga stok daging sapi untuk mengahadapi Hari Natal dan Tahun Baru 2013 tidak ada masalah.

“Daging sapi ada kenaikan harga berkisar Rp2.000 sampai Rp3.000 per-kilogram,” paparnya. Terkait dengan harga jual bahan kebutuhan pokok di pasar murah, Wali Kota didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan Syahrizal Arif mengatakan jauh lebih murah 25 persen sampai 30 persen dari harga pasaran. Ini bisa dilakukan karena Pemko Medan memberikan subsidi lebih kurang Rp.617 juta .

Dari pantauan yang dilakukan, Wali Kota didampingi Kadis Perindag, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Medan serta sejumlah pimpinan SKPD usai memberikan sambutan langsung mengunjungi pasar murah yang ada di Lapangan Parabe. Wali Kota kemudian menetapkan harga kebutuhan pokok. Wali Kota di kesempatan itu menyerahkan bantuan 132 timbangan kepada para pedagang tradisional. Yang diserahkan secara simbolis kepada 20 pedagang. Pemberian timbangan ini diharapkan dapat dipergunakan para pedagang dengan sebaik-baiknya guna memberikan kepuasan dan keadila kepada konsumen.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan Syafrizal Arif sebagai penanggungjawab pelaksanaan pasar murah melaporkan, tujuan pasar murah digelar untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga menyusul datangnya Hari Natal dan Tahun Baru 2013. Dia memaparkan, pasar murah digelar agar masyarakat kurang mampu, khususnya yang beragama Kristiani dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sehingga dapat merayakan Hari Natal dan Tahun Baru 2013 dengan penuh ketenganan dan kedamaian.

“Pasar murah untuk 2012, bertambah 2 titik dari tahun sebelumnya. Untuk 2011, jumlah lokasi pasar murah hanya 46 titik, sedangkan 2012 jumlahnya menjadi 48 titik. Penambahan ini atas instruksi Wali Kota untuk menyahuti permintaan warga. Untuk itu kami berharap kepada umat Kristiani benar-benar memanfaatkan penambahan ini,” ungkapnya seraya menambahkan pasar murah setiap harinya buka mulai pukul 10.00 sampai 16.00 WIB.

Dia juga menyampaikan menjelang Natal dan Tahun Baru 2013, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap 9 bahan pokok kebutuhan masyarakat, kemudian dilaporkan Ke Wali Kota Medan dan Kementerian Perindag RI. “Terus kami lakukan monitoring, hasilnya dilaporkan ke wali kota dan kementerian untuk harga pokok ini,” sebutnya.

Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Kantor Perwakilan 9 Sumut-Aceh, Mikael Budisatrio menyatakan pemantau harga ini untuk kenyamanan masyarakat yang akan menghadapi natal dan tahun baru. “Jadi, harga akan terkendali, dan inflasi tidak akan tinggi,” ujarnya.

Amatann wartawan Sumut Pos di sejumlah pasar tradisional menyebutkan, harga sembako di berbagai pusat pasar tradisional yang ada di Kota Medan terlihat mengalami kenaikan.
Beberapa sembako yang sampai saat ini terus melonjak naik seperti seperti daging mencapai Rp 80 Ribu per kg, sebelumnya masih Rp75 ribu per kg, babat Rp50 ribu per kg, sebelumnya Rp 40  ribu per kg. Kemudian disusul dengan ayam potong mencapa Rp30 ribu per kg, sebelumnya masih Rp24 ribu per kg, ayam kampung Rp55 ribu per kg sebelumnya Rp45 ribu per kg.

“Kenaikan harga daging ini selalu terjadi di saat menjeleng Natal dan Tahun Baru. Sebab, di acara tersebut seperti di Tahun Baru biasanya masyarakat melakukan acara manggang ayam di malam Tahun Baru, “ bilang Iyan, salah satu pedagang Ayam di Pusat Pasar Medan. Diterangkannya, kenaikan harga ayam potong ini naik sebab karena mendekati hari besar saja. “Biasanya, setelah melewati hari libur besar. Pasti, harga-harga ayam potong ini akan turun,”bilang Iyan.

Sementara itu, untuk  harga sembako yang berada di Pasar Petisah seperti cabe merah masih Rp25 ribu per kg,  gula pasir Rp12.500 per kg, telur ayam kecil yang biasanya Rp1000 per butir. Selanjutnya, untuk harga kentang saat ini masih seharga mencapai Rp5500 ribu per kg dan harga bawang putih 15 ribu per kg. Sedangkan, harga sembako di Pasar Sambas, seperti Tomat dengan harga Rp 300 ribu perkg yang tidak mengalami kenaikan, ikan dencis Rp 25 ribu per kg, ikan gembung Rp 28 ribu per kg. “Sampai sejauh ini harga-harga sembako menjelang natal dan perayaan untuk tingkat cabe hingga bawang putih dan gula masih terlihat normal,”ungkap Cici, salah satu pedagang Pasar Sambas.

Puncak perayaan Natal yang dirangkaikan dengan tahun baru 2013 ini juga dimanfaatkan pengelola plaza untuk menggaet konsumennya. Hal ini ditandai dengan perang diskon antar satu produk dengan produk lain.
Seperti di Sun Plaza yang menyediakan program Fabulous Christmas yang dimulai 23 November hingga 31 Desember 2012. Dimana event ini menawarkan diskon hingga 70 persen. Assistant Manager Marketing Sun Plaza, Calvin Sjarifan mengungkapkan Natal tahun ini benar-benar memanjakan pengunjung. “Selain memiliki diskon hingga 70 persen even ini juga menyediakan hiburan menarik,” katanya kepada Sumut Pos, Minggu (16/12).  Kegiatan ini didukung oleh seluruh tenant Sun Plaza dan memberikan diskon besar-besaran untuk busana , aksesoris, dan perlengkapan rumah tangga.

Hal yang juga diungkapkan Store Manager Carrefour Citra Garden, Julia Sari. Dia mengatakan pihaknya juga memberlakukan harga khusus terkait perayaan Natal dan Tahun Baru “Ada harga promosi yang kami berikan untuk pernak-pernik Natal, pohon Natal dengan berbagai ukuran, gift-gift yang bertemakan Natal dan Tahun Baru dan masih banyak barang lainnya,” katanya.

Momen perayaan Natal dan Tahun Baru di ibu kota Provinsi Sumut  bagi sejumlah pedagang ataupun pemilik pusat perbelanjaan merupakan momen yang tepat untuk mengais rejeki. Tampak terlihat berbagai diskon diberlakukan untuk menarik minat pembeli, bahkan pedagang musiman mulai bermunculan, walau hanya sekadar menjual kembang api dan petasan atau pun pernak-pernik Natal. (ram/mag-5/omi)

Artikel Terkait

Rekening Gendut Akil dari Sumut?

Pedagang Emas Kian Ketar-ketir

Selalu Menghargai Sesama

Dahlan Iskan & Langkanya Daging Sapi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/