Tak hanya pusat perbelanjaan dan pelaku pasar saja yang sibuk menjelang lebaran ini. Kalangan pengusaha angkutan pun juga sibuk menyiapkan moda untuk mengangkut calon penumpang.
Ketua Organda Sumut, Haposan Sialagan memastikan ketersedian angkutan natal dan tahun baru aman. Bahkan, dirinya memastikan tidak ada kenaikan tarif bus saat perayaan tersebut. “Selain ketersedian armada, saya pastikan tidak ada kenaikan tarif bus. Kita masih mengacu pada tarif lama sesuai Pergub No 5/2009,” ujar Haposan.
Dikemukakan Haposan lebih lanjut, sedikitnya 3917 angkutan dalam provinsi dan angkutan antar provinsi akan siap beroperasi. Haposan juga berharap keamanan perjalan bus oleh pihak Kepolisian. Menurutnya peristiwa pelemparan bus sering terjadi. “Khususnya di sepanjang lintas Asahan dan Labuhan Batu. Untuk itu kami sangat mengharapkan andil petugas keamanan mengantisipasi hal tersebut,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Sumatera Utara Anthony Siahaan, memperkirakan jumlah armada selama pelaksanaan arus mudik jelang Natal dan Tahun Baru 2013 sudah mencukupi.
“Armada cukup. Organda juga menyatakan kecukupan armada untuk menyambut Natal 2012 dan Tahun Baru 2013,” kata Anthony seraya menegaskan pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Organisasi Angkatan Darat (Organda) untuk ketersediaan angkutan mudik. Ditambahkan Anthony, untuk tarif angkutan sejauh ini juga belum ada kenaikan. “Sampai saat ini tidak ada kenaikan tarif, masih normal seperti aturan yang lama,” ucapnya.
Terkait persiapan lainnya, Anthony mengatakan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait. “Dalam waktu dekat kami akan menyurati PT Pertamina untuk mempertanyakan ketersediaan BBM di SPBU yang ada di Sumut. Kami juga akan berkoordinasi dengan Pemkab dan Pemko se-Sumut terkait kesiapan angkutan lebaran,” pungkasnya. Kemudian Dishub Sumut juga melakukan koordinasi dengan Pemkab/Pemko se- Sumut terkait kesiapan angkutan lebaran.
Humas PT KAI Regional I Sumut-Aceh, Hasri mengatakan libur Natal mendatang tiket kelas ekonomi 100 persen telah terjual, baik untuk tujuan Siantar maupun ke Tanjungbalai.
“Tiket yang berjumlah sekitar 15 ribuan tersebut sudah habis. Sedangkan untuk kelas eksekutif dan bisnis masih ada,” katanya.
Sedangkan untuk kelas eksekutif yang memiliki 52 seat, dan kelas bisnis sebanyak 68 seat masih tersedia sekitar 15 hingga 20 persen dari jumlah keseluruhan.
Untuk harga tiket khusus kelas bisnis dan eksekutif akan mengalami kenaikan sesuai dengan harga batas atas dan batas bawah. Dimana, untuk kelas eksekutif, tarif batas atasnya sebesar Rp60 ribu hingga Rp200 ribu. Sedangkan untuk kelas bisnis, harga batasnya mulai dari Rp30 ribu hingga Rp150 ribu.
“Harga batas tersebut bervariasi. Ada yang hanya penambahan Rp10 ribu per tiket, ada yang lebih. Tergantung jam keberangkatan dan harinya,” tambah Hasri.
Sedangkan untuk pembelian tiket dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari datang langsung ke stasiun, ke Indomaret, Kantor Pos, Alfamart, atau reservasi.
“Kalau datang langsung ke stasiun tidak ada biaya tambahan. Sedangkan bila pembelian dilakukan di Indomaret akan mendapat biaya tambahan sebesar Rp7.500 per tiket. Dan reservasi harga tambahannya sekitar Rp5 ribu per tiket. Dan tiket sudah bisa dibeli sejak 90 hari sebelum keberangkatan,” tambahnya.
Kalau dahulunya ada kabar yang menyatakan bahwa tiket kelas ekonomi tidak tersedia di Indomaret, maka saat ini sudah dapat dibeli di Indomaret mana saja.
“Kalau dalam kontrak kita, seharusnya dengan semua Indomaret. Dan untuk saat ini, masyarakat tetap memilih untuk membeli tiket secara langsung. Mungkin karena tidak ada biaya tambahan itu,” tutupnya.
“Bangku yang tersisa ini juga berdasarkan jam keberangkatan dan tiba. Karena ada waktu tertentu yang selalu ramai dan sepi,” lanjutnya.
Terkait dengan lonjakan penumpang pada hari H, Hasri menyatakan PT KAI sudah menyiapkan gerbong tambahan. Seperti menambah 2 lokomotif yang mampu menarik 2 kereta. Satu untuk kelas eksekutif dan 3 kelas bisnis.
“Untuk saat ini belum diperlukan karena belum terdapat lonjakan. Hanya saja, pada jam-jam tertentu seperti pukul 15.20 WIB tujuan Rantauprapat itu biasanya ramai. Di sini kita akan mulai antisipasi,” lanjutnya.
PT Kereta Api Indonesia Regional I Sumut-Aceh menyediakan 4 kereta dan 27 lokomotif. Selain itu untuk gerbong kelas ekonomi telah menggunakan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). Hasri juga menambahkan program penggunaan AC di kelas ekonomi untuk pertama kali diluncurkan. Diharapkan dapat berlanjut untuk ke depannya.
“Penambahan layanan ini diharapkan dapat maksimal. Karena kita ingin menjadikan program terbaru ini dalam jangka waktu lama. Bukan hanya pada moment tertentu saja,” ujarnya. (ram)