30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Tekad Kuasai Pasar hingga Asia Pasifik

Rudy Tandi, VP Marketing PT Indocare Citrapasific, Produsen Ester-C

PUNYA MIMPI: Rudy Tandi, berjuang mewujudkan mimpi besar dalam memasarkan Ester-C.
PUNYA MIMPI: Rudy Tandi, berjuang mewujudkan mimpi besar dalam memasarkan Ester-C.
Sebagai Vice President Marketing PT Indocare Citrapasific, Rudy Tandi menjadi sosok paling penting dalam pemasaran produk Ester-C mereka. Pria yang juga aktif mengajar di Unpad, Unpar dan Universitas Maranatha Bandung ini pun punya dua mimpi dalam memasarkan suplemen premium tersebut. Apa saja mimpi itu, berikut petikan wawancaranya dengan Sumut Pos, Sabtu (14/7).

Dalam wawancara dengan the marketeers, Anda pernah menyebutkan, semakin tinggi tingkat kemakmuran masyarakat, semakin tinggi pula tingkat konsumsi vitamin C. Bisa dijelaskan lebih lanjut?

Secara rasional, tinggi antara aktivitas, tingkat kesejahteraan, serta kebutuhan kebugaran tubuh berkorelasi sangat kuat. Agar tubuh tetap bugar dan berstamina, diperlukan asupan tambahan, terutama dari vitamin C. Trend pola hidup sehat dan sempitnya waktu menjadikan kebutuhan suplemen menjadi sebagai pilihan memenuhi kebutuhan vitamin C.

Berdasarkan data yang kita miliki, performance (penjualan) suplemen vitamin C cabang-cabang kita di kota-kota besar sangat tinggi. Demikian juga menurut Nielsen Indonesia (lembaga survey), tingkat kebutuhan vitamin C secara keseluruhan menunjukkan hal yang sama. Di Jakarta, market share kita 40 persen. Di Surabaya, mencapai 20-25 persen.

Kalau di Medan?

Masuk lima besar. Sekitar 10 persen.

Bicara trend hidup sehat, ada buah-buahan seperti jeruk, sebagai sumber vitamin C yang sangat baik.

Mengapa harus minum suplemen?

Justru di situ. Tingkat kebutuhan vitamin C sangat tingfgi, di satu sisi waktu terbatas. Mau tak mau butuh tambahan asupan vitamin C. Baiknya memang mengkonsumsi sumber yang original, seperti jeruk. Nah kalau tak sempat beli dan makan buah, praktisnya bisa mengkonsumsi suplemen.

Kalau begitu, apa kelebihan Ester-C dibandingkan produk suplemen vitamin C lain yang beredar di pasar saat ini?

Secara khusus, ada dua hal. Saat ini kami memasarkan Ester-C produk generasi ke tiga, yang telah mengalami penyempurnaan. Kalau kita gambarkan, proses penyerapan vitamin C dalam tubuh, 30 menit setelah dikonsumsi akan diserap oleh tubuh melalui sel darah merah. Vitamin ini akan digunakan selama 3-4 jam kemudian. Bila tak dibutuhkan oleh tubuh lagi, akan langsung dibuang melalui urine.

Nah, inilah perbedaan Ester-C dengan produk vitamin C lain. Proses awal dicerna dalam tubuh memang sama. Tetapi, vitamin C dari Ester-C disimpan dalam sel darah putih dan mengendap di sana selama 24 jam bila tidak dibutuhkan tubuh sebagai cadangan. Sewaktu-waktu tubuh membutuhkannya, terutama saat aktivitas tinggi, masih bisa diambil dan digunakan lagi. Jadi suplai vitamin C dari Ester-C lebih efisien di dalam tubuh disbanding produk sejenis.
Keunggulan lain, proses pembuangan sumpelemen vitamin C lain sangat berpengaruh ke ginjal. Sedang produk Ester-C relative lebih aman karena diproses step by step. Demikian juga di lambung, efeknya lebih ringan. Lumayan amanlah bagi kesehatan lambung.

Bicara konsumen di Medan, Bagaimana perilaku dan potensinya?

Perilakunya sama sih (dengan konsumen di kota besar lain). Hanya kami perlu lebih serius lagi menggarapnya. 3 tahun terakhir, porsinya belum optimal. Saat ini market share kami sekitar 10 persen. Harusnya market 12 persen, ada gap 2 persen. Mungkin brand kami belum sekuat brand lain.

Apa upaya yang akan Anda lakukan meningkatkan share pasar di Medan dan di kota-kota lain?

Pertama, kami menduga, pertumbuhan ekonomi akan membaik di masa mendatang dan kami optimis menyongsong tahun depan.

Produk kami memang premium brand. Selama ini kami terfokus segmen kelas atas. Beberapa tahun ke depan, kami akan ekspansi dan perlebar segemantasi pasar, masuk ke kelas menengah sekaligus melakukan brand building.

Apa mimpi dan harapan Anda selama di PT Indocare Citrapasific?

Setelah saya berbicara dengan owner, ada dua mimpi saya. Pertama, menjadikan Ester-C produk yang menguasai pasar nasional, national branding. Saya pengen semua segmen mengenal dan menggunakan produk kami. Sekarang kami sudah masuk segmen menengah yang menguasai hampir 50 persen populasi penduduk Indonesia. Caranya, memasarkan produk dengan kemasan ekonomis Rp 5 ribu per kaplet dan ketersediaan di pasar seperi di Indomaret, Alfamart, apotek, toko obat dan sebagainya.

Kedua, setelah menjadi national brand, saya ingin Ester-C menjadi produk dalam negeri yang menjadi Regional Brand. Saat ini Ester-C sudah diekspor ke Singapura dan Malaysia. Ke depan akan diekspor ke Filippina, Thailand, Laos sampai Asia Pasifik.

Sebagai marketer, apa rahasia kerja Anda yang bisa dibagikan kepada tenaga pemasar pemula?

Yang utama sebagai seorang marketing, sadar posisi tidak hanya sebagai penjual, tetapi juga konseptual. Untuk itu harus paham soal segmentasi pasar, segmentasi, dan positioning. Kemudian memahami marketing mix, yang melipui 4P yakni produk, price, placemen dan promotion. Yang ketiga, konsep berpikirnya, brand dan communication. Marketing harus paham perilaku konsumen, mulai kapan bangun tidur, mandi, berangkat bekerja, hingga pulang ke rumah dan harus memahami apa saja kebutuhan konsumen. (tms)

Tentang Rudy Tandi

Saat ini menjabat Vice President Marketing PT. Indocare Citrapasific. Rudy Tandi telah berkecimpung di dunia marketing kategori produk consumer good & health selama 15 tahun. Ia pernah menangani brand-brand besar seperti Bodrex obat sakit kepala, sikat gigi Formula, Chicco baby product, dan masih banyak yang lain.

Saat ini ia sudah 3 tahun memperkuat jajaran Direksi PT. Indocare Citrapasific sebagai Vice President Marketing yang membawahi divisi marketing konvensional untuk produk-produk seperti: Holisticare Ester C, Nutracare, Avogel, BioCalci-72, divisi marketing multilevel, dan divisi marketing B2B yang menangani klien nasional dan multinasional.

Selain seorang marketer, pemilik hobi olahraga dan traveling ini juga adalah dosen tamu di universitas-universitas terkemuka di Bandung, khususnya untuk mata kuliah-mata kuliah yang berhubungan dengan keahliannya yaitu pemasaran. (*)

Rudy Tandi, VP Marketing PT Indocare Citrapasific, Produsen Ester-C

PUNYA MIMPI: Rudy Tandi, berjuang mewujudkan mimpi besar dalam memasarkan Ester-C.
PUNYA MIMPI: Rudy Tandi, berjuang mewujudkan mimpi besar dalam memasarkan Ester-C.
Sebagai Vice President Marketing PT Indocare Citrapasific, Rudy Tandi menjadi sosok paling penting dalam pemasaran produk Ester-C mereka. Pria yang juga aktif mengajar di Unpad, Unpar dan Universitas Maranatha Bandung ini pun punya dua mimpi dalam memasarkan suplemen premium tersebut. Apa saja mimpi itu, berikut petikan wawancaranya dengan Sumut Pos, Sabtu (14/7).

Dalam wawancara dengan the marketeers, Anda pernah menyebutkan, semakin tinggi tingkat kemakmuran masyarakat, semakin tinggi pula tingkat konsumsi vitamin C. Bisa dijelaskan lebih lanjut?

Secara rasional, tinggi antara aktivitas, tingkat kesejahteraan, serta kebutuhan kebugaran tubuh berkorelasi sangat kuat. Agar tubuh tetap bugar dan berstamina, diperlukan asupan tambahan, terutama dari vitamin C. Trend pola hidup sehat dan sempitnya waktu menjadikan kebutuhan suplemen menjadi sebagai pilihan memenuhi kebutuhan vitamin C.

Berdasarkan data yang kita miliki, performance (penjualan) suplemen vitamin C cabang-cabang kita di kota-kota besar sangat tinggi. Demikian juga menurut Nielsen Indonesia (lembaga survey), tingkat kebutuhan vitamin C secara keseluruhan menunjukkan hal yang sama. Di Jakarta, market share kita 40 persen. Di Surabaya, mencapai 20-25 persen.

Kalau di Medan?

Masuk lima besar. Sekitar 10 persen.

Bicara trend hidup sehat, ada buah-buahan seperti jeruk, sebagai sumber vitamin C yang sangat baik.

Mengapa harus minum suplemen?

Justru di situ. Tingkat kebutuhan vitamin C sangat tingfgi, di satu sisi waktu terbatas. Mau tak mau butuh tambahan asupan vitamin C. Baiknya memang mengkonsumsi sumber yang original, seperti jeruk. Nah kalau tak sempat beli dan makan buah, praktisnya bisa mengkonsumsi suplemen.

Kalau begitu, apa kelebihan Ester-C dibandingkan produk suplemen vitamin C lain yang beredar di pasar saat ini?

Secara khusus, ada dua hal. Saat ini kami memasarkan Ester-C produk generasi ke tiga, yang telah mengalami penyempurnaan. Kalau kita gambarkan, proses penyerapan vitamin C dalam tubuh, 30 menit setelah dikonsumsi akan diserap oleh tubuh melalui sel darah merah. Vitamin ini akan digunakan selama 3-4 jam kemudian. Bila tak dibutuhkan oleh tubuh lagi, akan langsung dibuang melalui urine.

Nah, inilah perbedaan Ester-C dengan produk vitamin C lain. Proses awal dicerna dalam tubuh memang sama. Tetapi, vitamin C dari Ester-C disimpan dalam sel darah putih dan mengendap di sana selama 24 jam bila tidak dibutuhkan tubuh sebagai cadangan. Sewaktu-waktu tubuh membutuhkannya, terutama saat aktivitas tinggi, masih bisa diambil dan digunakan lagi. Jadi suplai vitamin C dari Ester-C lebih efisien di dalam tubuh disbanding produk sejenis.
Keunggulan lain, proses pembuangan sumpelemen vitamin C lain sangat berpengaruh ke ginjal. Sedang produk Ester-C relative lebih aman karena diproses step by step. Demikian juga di lambung, efeknya lebih ringan. Lumayan amanlah bagi kesehatan lambung.

Bicara konsumen di Medan, Bagaimana perilaku dan potensinya?

Perilakunya sama sih (dengan konsumen di kota besar lain). Hanya kami perlu lebih serius lagi menggarapnya. 3 tahun terakhir, porsinya belum optimal. Saat ini market share kami sekitar 10 persen. Harusnya market 12 persen, ada gap 2 persen. Mungkin brand kami belum sekuat brand lain.

Apa upaya yang akan Anda lakukan meningkatkan share pasar di Medan dan di kota-kota lain?

Pertama, kami menduga, pertumbuhan ekonomi akan membaik di masa mendatang dan kami optimis menyongsong tahun depan.

Produk kami memang premium brand. Selama ini kami terfokus segmen kelas atas. Beberapa tahun ke depan, kami akan ekspansi dan perlebar segemantasi pasar, masuk ke kelas menengah sekaligus melakukan brand building.

Apa mimpi dan harapan Anda selama di PT Indocare Citrapasific?

Setelah saya berbicara dengan owner, ada dua mimpi saya. Pertama, menjadikan Ester-C produk yang menguasai pasar nasional, national branding. Saya pengen semua segmen mengenal dan menggunakan produk kami. Sekarang kami sudah masuk segmen menengah yang menguasai hampir 50 persen populasi penduduk Indonesia. Caranya, memasarkan produk dengan kemasan ekonomis Rp 5 ribu per kaplet dan ketersediaan di pasar seperi di Indomaret, Alfamart, apotek, toko obat dan sebagainya.

Kedua, setelah menjadi national brand, saya ingin Ester-C menjadi produk dalam negeri yang menjadi Regional Brand. Saat ini Ester-C sudah diekspor ke Singapura dan Malaysia. Ke depan akan diekspor ke Filippina, Thailand, Laos sampai Asia Pasifik.

Sebagai marketer, apa rahasia kerja Anda yang bisa dibagikan kepada tenaga pemasar pemula?

Yang utama sebagai seorang marketing, sadar posisi tidak hanya sebagai penjual, tetapi juga konseptual. Untuk itu harus paham soal segmentasi pasar, segmentasi, dan positioning. Kemudian memahami marketing mix, yang melipui 4P yakni produk, price, placemen dan promotion. Yang ketiga, konsep berpikirnya, brand dan communication. Marketing harus paham perilaku konsumen, mulai kapan bangun tidur, mandi, berangkat bekerja, hingga pulang ke rumah dan harus memahami apa saja kebutuhan konsumen. (tms)

Tentang Rudy Tandi

Saat ini menjabat Vice President Marketing PT. Indocare Citrapasific. Rudy Tandi telah berkecimpung di dunia marketing kategori produk consumer good & health selama 15 tahun. Ia pernah menangani brand-brand besar seperti Bodrex obat sakit kepala, sikat gigi Formula, Chicco baby product, dan masih banyak yang lain.

Saat ini ia sudah 3 tahun memperkuat jajaran Direksi PT. Indocare Citrapasific sebagai Vice President Marketing yang membawahi divisi marketing konvensional untuk produk-produk seperti: Holisticare Ester C, Nutracare, Avogel, BioCalci-72, divisi marketing multilevel, dan divisi marketing B2B yang menangani klien nasional dan multinasional.

Selain seorang marketer, pemilik hobi olahraga dan traveling ini juga adalah dosen tamu di universitas-universitas terkemuka di Bandung, khususnya untuk mata kuliah-mata kuliah yang berhubungan dengan keahliannya yaitu pemasaran. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/