Umumnya rapat dilakukan di ruang rapat. Tapi bagi Dahlan Iskan, tempat mana pun bisa dipergunakan. Bahkan, tak jarang Menteri Negara BUMN ini menggelar rapat di mobil.
Pada Selasa (11/6), misalnya, menteri nyentrik itu mengajak koleganya rapat di mobilnya karena harus mengejar waktu untuk menjadi keynote speaker dalam seminar Manajemen Bisnis Keluarga 2013 bertema Old Style vs New Style di Auditorium Yustinus Kampus Unika Atmajaya, Jakarta.
‘’Yuk kita rapat di mobil saja. Ada Dasep Ahmadi, pencipta mobil listrik yang sekarangn
Tadi (di mobil) menyampaikan mobil listrik generasi kedua dan tadi laporkan perkembangan dan dua bulan lagi diluncurkan. Pak Dasep ini alumnus ITB,’’ Dahlan menceritakan di hadapan peserta seminar.
‘’Terus ada Ir Yudiutomo Imardjoko MSc PhD, Dirut Batan Techno, alumnus teknik nuklir UGM. Fokus ke ketahanan pangan dan sekarang tanam sorgum di Atambua. Baru percobaan. Sorgum pengganti gandum yang kita impor dari AS. Ini target tahun ini. Tahun lalu kesehatan. Tahun depan energi. Akhir Agustus nanti panen Sorgum,’’ jelas Dahlan.
Ya begitulah Dahlan. Taktis dan praktis. Bahkan ketika sesi tanya jawab, dia punya usul. ‘’Yang tanya sekalian 2, 3, 4, 5, 6 orang lari ke atas panggung. Sebutkan nama fakultas jurusan mau ngomong apa,’’ usul dia. Akhirnya, beberapa mahasiswa langsung maju.
‘’Terima kasih Pak Dahlan,’’ kata mahasiswa yang mendapat kesempatan pertama bertanya.
“Lgs saja,” Dahlan memotong.
‘’Fakultas ekonomi, jurusan Akuntansi, semester 10,’’ jawab mahasiswa itu.
To the point ini kemudian diikuti penanya berikutnya. Lebih efektif dan tidak basa-basi. (art/jpnn)
Rapat di Mobil
Umumnya rapat dilakukan di ruang rapat. Tapi bagi Dahlan Iskan, tempat mana pun bisa dipergunakan. Bahkan, tak jarang Menteri Negara BUMN ini menggelar rapat di mobil.
Pada Selasa (11/6), misalnya, menteri nyentrik itu mengajak koleganya rapat di mobilnya karena harus mengejar waktu untuk menjadi keynote speaker dalam seminar Manajemen Bisnis Keluarga 2013 bertema Old Style vs New Style di Auditorium Yustinus Kampus Unika Atmajaya, Jakarta.
‘’Yuk kita rapat di mobil saja. Ada Dasep Ahmadi, pencipta mobil listrik yang sekarangn
Tadi (di mobil) menyampaikan mobil listrik generasi kedua dan tadi laporkan perkembangan dan dua bulan lagi diluncurkan. Pak Dasep ini alumnus ITB,’’ Dahlan menceritakan di hadapan peserta seminar.
‘’Terus ada Ir Yudiutomo Imardjoko MSc PhD, Dirut Batan Techno, alumnus teknik nuklir UGM. Fokus ke ketahanan pangan dan sekarang tanam sorgum di Atambua. Baru percobaan. Sorgum pengganti gandum yang kita impor dari AS. Ini target tahun ini. Tahun lalu kesehatan. Tahun depan energi. Akhir Agustus nanti panen Sorgum,’’ jelas Dahlan.
Ya begitulah Dahlan. Taktis dan praktis. Bahkan ketika sesi tanya jawab, dia punya usul. ‘’Yang tanya sekalian 2, 3, 4, 5, 6 orang lari ke atas panggung. Sebutkan nama fakultas jurusan mau ngomong apa,’’ usul dia. Akhirnya, beberapa mahasiswa langsung maju.
‘’Terima kasih Pak Dahlan,’’ kata mahasiswa yang mendapat kesempatan pertama bertanya.
“Lgs saja,” Dahlan memotong.
‘’Fakultas ekonomi, jurusan Akuntansi, semester 10,’’ jawab mahasiswa itu.
To the point ini kemudian diikuti penanya berikutnya. Lebih efektif dan tidak basa-basi. (art/jpnn)