25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Di Saat Ali Meninggal, Komedi Tidak Mati

New Hope-Dahlan IskanMuhammad Ali sudah pergi.

Tapi dia tidak pernah meninggal.

Itulah kata penutup yang manis dari sambutan seorang komedian terkemuka Amerika, Billy Crystal.

Dia bukan saja pemegang 33 award di bidang komedi tapi juga dianggap adik sendiri oleh almarhum.

Jutaan orang menyaksikan secara live siaran tv acara besar di gedung basket utama kota Louisville, kota terbesar di negara bagian Kentucky Jumat sore lalu itu.

Gedung basket megah itu hanya dua blok dari Muhammad Ali Center. Museum megah yang dibangun almarhum untuk mengabadikan kehebatan dirinya.

Sepanjang jalan dari gedung basket ke Center itu penuh dengan manusia. Melepaskan jenazah Muhammad Ali menuju makam sekitar 10 km dari situ.

Pidato Crystal tentu yang paling menarik. Sekitar 15.000 orang yang hadir di gedung itu terbahak-bahak. Termasuk mantan presiden Bill Clinton, pesepak bola terkemuka dari Inggris David Beckham, bintang film Spike Lee, Whoopi Goldberg, Arnold Schwarzenegger, olahragawan Ray Lewis, Jim Brown, Kareem Abdul-Jabar dan banyak lagi.

Sambutan komedian Itu memang hanya 14 menit. Tapi saya hitung  hadirin bertepuk tangan dan tertawa ngakak: 39 kali.

Inilah upacara melepaskan jenazah yang unik. Dibuka dengan bacaan Quran oleh imam dari Memphis, kota besar di negara bagian Tennessee, acara ini ditutup dengan doa oleh empat imam dari 4 agama: Islam, Kristen, Yahudi dan aliran kepercayaan suku asli American Indian.

Di tengah-tengahnya banyak sambutan. Termasuk dari pelawak Billy Crystal tadi. Yang menilai Ali sejajar dengan pelukis Picasso yang baru akan lahir setiap seribu tahun satu.

Crystal kenal Ali untuk pertama kalinya saat karir lawaknya masih hijau.  Saat itu Ali, juara dunia tinju tiga kali, dinobatkan majalah TIME sebagai Man of The Year.

Di acara penobatan itulah Crystal mengisi acara dengan komedinya: menirukan gaya Ali di panggung. Sejak itu karir lawaknya melejit. Dia merasa dipromosikan berkali-kali oleh Ali.

Di resepsi itu ia bilang, Ali memang dikenal luas dengan kecepatannya mengayunkan tinju. Tidak ada yang menandingi. “Hanya saya yang bisa mengalahkan kecepatannya,” ujar Crystal melucu.

“Saya buktikan ketika saya mau tidur. Saya matikan lampu. Saya sudah bisa tidur sebelum cahayanya menjadi gelap.”
Sejak malam penobatan itu Ali menganggap Crystal adiknya  sendiri.

New Hope-Dahlan IskanMuhammad Ali sudah pergi.

Tapi dia tidak pernah meninggal.

Itulah kata penutup yang manis dari sambutan seorang komedian terkemuka Amerika, Billy Crystal.

Dia bukan saja pemegang 33 award di bidang komedi tapi juga dianggap adik sendiri oleh almarhum.

Jutaan orang menyaksikan secara live siaran tv acara besar di gedung basket utama kota Louisville, kota terbesar di negara bagian Kentucky Jumat sore lalu itu.

Gedung basket megah itu hanya dua blok dari Muhammad Ali Center. Museum megah yang dibangun almarhum untuk mengabadikan kehebatan dirinya.

Sepanjang jalan dari gedung basket ke Center itu penuh dengan manusia. Melepaskan jenazah Muhammad Ali menuju makam sekitar 10 km dari situ.

Pidato Crystal tentu yang paling menarik. Sekitar 15.000 orang yang hadir di gedung itu terbahak-bahak. Termasuk mantan presiden Bill Clinton, pesepak bola terkemuka dari Inggris David Beckham, bintang film Spike Lee, Whoopi Goldberg, Arnold Schwarzenegger, olahragawan Ray Lewis, Jim Brown, Kareem Abdul-Jabar dan banyak lagi.

Sambutan komedian Itu memang hanya 14 menit. Tapi saya hitung  hadirin bertepuk tangan dan tertawa ngakak: 39 kali.

Inilah upacara melepaskan jenazah yang unik. Dibuka dengan bacaan Quran oleh imam dari Memphis, kota besar di negara bagian Tennessee, acara ini ditutup dengan doa oleh empat imam dari 4 agama: Islam, Kristen, Yahudi dan aliran kepercayaan suku asli American Indian.

Di tengah-tengahnya banyak sambutan. Termasuk dari pelawak Billy Crystal tadi. Yang menilai Ali sejajar dengan pelukis Picasso yang baru akan lahir setiap seribu tahun satu.

Crystal kenal Ali untuk pertama kalinya saat karir lawaknya masih hijau.  Saat itu Ali, juara dunia tinju tiga kali, dinobatkan majalah TIME sebagai Man of The Year.

Di acara penobatan itulah Crystal mengisi acara dengan komedinya: menirukan gaya Ali di panggung. Sejak itu karir lawaknya melejit. Dia merasa dipromosikan berkali-kali oleh Ali.

Di resepsi itu ia bilang, Ali memang dikenal luas dengan kecepatannya mengayunkan tinju. Tidak ada yang menandingi. “Hanya saya yang bisa mengalahkan kecepatannya,” ujar Crystal melucu.

“Saya buktikan ketika saya mau tidur. Saya matikan lampu. Saya sudah bisa tidur sebelum cahayanya menjadi gelap.”
Sejak malam penobatan itu Ali menganggap Crystal adiknya  sendiri.

Artikel Terkait

Debat

Kisah Ikan Eka

Guo Nian

Sarah’s Bag Itu

Freeport

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/