31.8 C
Medan
Monday, May 13, 2024

Angpao pun Dikirim dengan WeChat

E-money benar-benar sudah memasyarakat di Tiongkok. Inilah zaman matinya kartu kredit atau kartu debit. Di Tiongkok. Dalam hal ini Tiongkok sudah melompati Singapura sekalipun.

Kedatangan saya juga disuguhi berita baru: yuan sudah diterima sebagai mata uang internasional. Bocoran berita seperti itu sudah lama beredar, tapi bocoran kepastiannya baru keluar dari IMF pekan lalu. Yang penting bukan informasi itu sendiri, melainkan spekulasi di balik penerimaan itu: akankah yuan menjadi pengganti US dollar (USD) di masa 30 tahun lagi?

Kenapa 30 tahun lagi? Rupanya ada yang menghubungkan dengan siklus seratus tahunan. Tiap sekitar 100 tahun mata uang yang mendominasi dunia selalu berganti. USD sudah merajai dunia sekitar 80 tahun. Artinya, 20 tahun lagi kemaharajaannya mencapai 100 tahun.

Raja 100 tahun sebelumnya adalah pound sterling. Mata uang Inggris. Yang mengakhirinya adalah Perang Dunia Pertama. Kekuatan pound sterling digerogoti Prancis dan Jerman. Saat pound sterling melemah, frank-nya Prancis maupun mark-nya Jerman belum cukup kuat untuk menggantikannya. Maka perpecahan Eropa itu membuat dolar Amerika Serikat mengambil alih dunia.

Seratus tahun sebelum pound sterling adalah real Spanyol. Beriringan dengan penguasaan Spanyol atas hampir seluruh daratan Amerika. Mulai Argentina sampai California.

Sebelum itu lagi adalah gulden-nya Belanda. Sisa-sisa kehebatan Belanda di bidang keuangan ini masih terasa sampai sekarang. Kini pun Belanda masih sering disebut sebagai Yahudi-nya Eropa.

Itulah sejarah raja-raja mata uang dunia modern. Memang sejarah mencatat mata uang Roma (aureus) pernah merajai dunia. Itu 100 tahun sebelum lahirnya tahun Masehi. Mata uang aureus lenyap seiring dengan runtuhnya Roma. Maka mata uang solidus (dari Kekaisaran Byzantium) menggantikannya.

Raja mata uang terakhir sebelum real adalah fiorino dari Kerajaan Florence (sekarang bagian dari Italia). Florence memang pernah jaya di bidang keuangan. Di Florence-lah sistem bank pertama lahir di dunia. Kalau catatan itu tidak dianggap cacat. Sebab, Tiongkok juga mengklaim sebagai tempat lahirnya bank. Saya pernah mengunjungi tempat kelahirannya di Pingyao, sekarang masuk Provinsi Shanxi.

Sebenarnya banyak yang bercita-cita menjadi raja mata uang dunia. Tapi, yen Jepang ternyata gagal. Padahal, ekonomi Jepang pernah menjadi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Dinar Arab juga gagal. Euro yang merupakan kesatuan mata uang Eropa juga belum berhasil menggeser USD.

Kini kita akan menyaksikan apakah yuan Tiongkok bakal mampu menggusur USD. Atau yang akan digusur menemukan cara. Agar menjadi raja abadi. Misalnya berdoa agar ada perang di Asia. (*)

E-money benar-benar sudah memasyarakat di Tiongkok. Inilah zaman matinya kartu kredit atau kartu debit. Di Tiongkok. Dalam hal ini Tiongkok sudah melompati Singapura sekalipun.

Kedatangan saya juga disuguhi berita baru: yuan sudah diterima sebagai mata uang internasional. Bocoran berita seperti itu sudah lama beredar, tapi bocoran kepastiannya baru keluar dari IMF pekan lalu. Yang penting bukan informasi itu sendiri, melainkan spekulasi di balik penerimaan itu: akankah yuan menjadi pengganti US dollar (USD) di masa 30 tahun lagi?

Kenapa 30 tahun lagi? Rupanya ada yang menghubungkan dengan siklus seratus tahunan. Tiap sekitar 100 tahun mata uang yang mendominasi dunia selalu berganti. USD sudah merajai dunia sekitar 80 tahun. Artinya, 20 tahun lagi kemaharajaannya mencapai 100 tahun.

Raja 100 tahun sebelumnya adalah pound sterling. Mata uang Inggris. Yang mengakhirinya adalah Perang Dunia Pertama. Kekuatan pound sterling digerogoti Prancis dan Jerman. Saat pound sterling melemah, frank-nya Prancis maupun mark-nya Jerman belum cukup kuat untuk menggantikannya. Maka perpecahan Eropa itu membuat dolar Amerika Serikat mengambil alih dunia.

Seratus tahun sebelum pound sterling adalah real Spanyol. Beriringan dengan penguasaan Spanyol atas hampir seluruh daratan Amerika. Mulai Argentina sampai California.

Sebelum itu lagi adalah gulden-nya Belanda. Sisa-sisa kehebatan Belanda di bidang keuangan ini masih terasa sampai sekarang. Kini pun Belanda masih sering disebut sebagai Yahudi-nya Eropa.

Itulah sejarah raja-raja mata uang dunia modern. Memang sejarah mencatat mata uang Roma (aureus) pernah merajai dunia. Itu 100 tahun sebelum lahirnya tahun Masehi. Mata uang aureus lenyap seiring dengan runtuhnya Roma. Maka mata uang solidus (dari Kekaisaran Byzantium) menggantikannya.

Raja mata uang terakhir sebelum real adalah fiorino dari Kerajaan Florence (sekarang bagian dari Italia). Florence memang pernah jaya di bidang keuangan. Di Florence-lah sistem bank pertama lahir di dunia. Kalau catatan itu tidak dianggap cacat. Sebab, Tiongkok juga mengklaim sebagai tempat lahirnya bank. Saya pernah mengunjungi tempat kelahirannya di Pingyao, sekarang masuk Provinsi Shanxi.

Sebenarnya banyak yang bercita-cita menjadi raja mata uang dunia. Tapi, yen Jepang ternyata gagal. Padahal, ekonomi Jepang pernah menjadi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Dinar Arab juga gagal. Euro yang merupakan kesatuan mata uang Eropa juga belum berhasil menggeser USD.

Kini kita akan menyaksikan apakah yuan Tiongkok bakal mampu menggusur USD. Atau yang akan digusur menemukan cara. Agar menjadi raja abadi. Misalnya berdoa agar ada perang di Asia. (*)

Artikel Terkait

Debat

Kisah Ikan Eka

Guo Nian

Sarah’s Bag Itu

Freeport

Terpopuler

Artikel Terbaru

/