Begitu banyak penghargaan yang diterima GMF. Menandakan kepercayaan yang tinggi. Korea pun sudah pula memulai: mempercayakan pemeliharaan pesawatnya pada GMF. Total sudah lebih 15 negara yang menjadi pelanggan GMF.
Mengapa perusahaan pemelihara pesawat sampai menyediakan ruang monitor? Untuk pesawat yang lagi terbang?
Itulah komitmen GMF. Kepada pelanggannya. Agar pesawat yang lagi terbang pun sudah diketahui masalahnya. Agar yang di darat segera tahu apa yang harus diperbuat.
Misalnya: menyiapkan spare partnya. Atau tenaga teknisnya. Begitu pesawat mendarat bisa langsung dikerjakan. Menghemat waktu.
Yang kotak warna kuning tadi pertanda ada masalah apa?
Hanya dengan melihat layar itu saya tidak tahu. Nama perusahaan penerbangannya, jenis pesawatnya, istilah kerusakannya, semua diganti kode. Hanya para operator di MCC yang tahu: yang warna kuning tadi itu pesawat apa, milik siapa dan bagian mana yang lagi bermasalah.
Saya tidak ingin tahu itu. Saya memahami kalau rahasia itu bagian dari komitmen GMF. Tapi saya ingin tahu: warna kuning tadi pertanda ada masalah apa. “Itu gangguan di bagian toiletnya,” ujar petugas di ruang itu. “Mungkin flushingnya yang buntu,” tambahnya.
Bayangkan: toilet buntu saja bisa diketahui dari darat. Apalagi gangguan yang lebih berat. Seperti yang dialami Lion JT 610 itu. Yang begitu dramatiknya itu. Yang begitu lama itu.
“Jadi,” kata saya memulai pertanyaan, “gangguan di Lion itu bisa diketahui di sini”?
“Kami tidak tahu. Lion bukan pelanggan kami, ” katanya.(dahlan iskan)