Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 lebih menular dan menjadi Varian Of Concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Seseorang bahkan bisa saja terinfeksi kedua subvarian itu sekaligus.
JAKARTA,SUMUTPOS.CO - Indonesia mewaspadai munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang meluas di Afrika Selatan. Karena itu, untuk mencegah penularan varian ini di tanah air, masyarakat yang pulang dari mudik lebaran, dianjurkan untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri. Meskipun tidak menjadi kewajiban, namun hal ini sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi untuk tidak tertular dan menularkan kepada yang lainnya.
Indonesia sudah berhasil melewati masa puncak penularan varian Omicron. Keberhasilan ini ditunjukkan dengan tren perbaikan data-data kasus secara menyeluruh.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan hanya dalam rentang waktu tiga minggu berturut-turut, data-data terkait kasus Covid-19 di Indonesia berhasil mengalami tren perbaikan.
Virus Covid-19 telah berkembang pesat selama dua tahun pandemi. Sejak kemunculan varian yang mengkhawatiran, mulai dari Alpha, Beta, Gamma, dan Delta, kini muncul varian terbaru Omicron lebih cepat menular dibandingkan yang lainnya. Tak hanya itu, Omicron juga terus membelah diri dan melahirkan berbagai sub-varian, salah satunya BA.2 atau disebut juga Omicron siluman.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku Indonesia bakal membawa agenda bidang kesehatan pada gelaran G20 tahun ini. Hal ini untuk mendorong agar kesehatan global menjadi lebih inklusif.
Semua pihak harus lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab, kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan kenaikan. Dalam beberapa hari terakhir, kasus positif sudah tembus 2 ribu lebih. Bahkan, angka Omicron di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia Tenggara.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 440.443/1086/DINKES/1/2022 yang ditujukan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, dalam hal upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 termasuk dengan munculnya satu Varian of Concern (VoC) atau varian Omicron (B.1.1.529).
Tren kasus Corona di Indonesia meningkat gegara varian Omicron. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, positivity rate Omicron di Indonesia pada kasus pelaku perjalanan bahkan mencapai 13 persen.