25.6 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Waspadai Varian Omicron BA.4 dan BA.5, Segera Tes Covid-19 Usai Mudik

JAKARTA,SUMUTPOS.CO – Indonesia mewaspadai munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang meluas di Afrika Selatan. Karena itu, untuk mencegah penularan varian ini di tanah air, masyarakat yang pulang dari mudik lebaran, dianjurkan untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri. Meskipun tidak menjadi kewajiban, namun hal ini sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi untuk tidak tertular dan menularkan kepada yang lainnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, walaupun tidak diwajibkan melakukan tes setelah mudik, namun khususnya bagi orang yang merasakan gejala mirip Covid-19 meskipun sudah di booster sebaiknya tetap tes. Hal ini sebagai bentuk kehati-hatian untuk melakukan tes secara mandiri.

“Terkendalinya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, bukan berarti upaya pengendalian tidak dilakukan. Malahan, pengendalian beserta pengawasan terus dijalankan menyesuaikan perkembangan terkini,” jelas Prof Wiku dalam konferensi pers Satgas Covid-19, Selasa (10/5).

Melihat kondisi nasional, kata dia, rawat inap pasien Covid-19 menurun 97 persen, tingkat hunian tempat tidur RS hanya 2 persen, kasus kematian menurun hingga 98 persen dan positivity rate terus menurun hingga berada di angka 0,7 persen. Sementara melihat kondisi global, lanjutnya, pemerintah mewaspadai kenaikan kasus seperti di Jepang dan Taiwan.

“Serta adanya varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan yang umumnya dikhawatirkan, adanya varian baru dapat menjadi pemantik gelombang kasus baru,” kata Prof Wiku.

 

ASN Wajib Tes

Untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) kewajiban tes atau tidak saat kembali bekerja, masih menyesuaikan kebijakan yang ada di SE Satgas No 16 tahun 2022 dan Addendumnya tentang Pelaku Perjalanan Dalam Negeri. Namun khusus bagi ASN sesuai himbauan MenPANRB maka bagi yang selesai melakukan mudik untuk melakukan tes sebelum masuk kerja ke wilayah kerjanya.

Paska Idul Fitri, ASN juga dianjurkan sementara bekerja dari rumah atau work from home (WFH) mengikuti Surat Edaran No. 440/2420/SJ tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Kementerian Dalam Negeri Selama Masa Arus Balik Idul Fitri 1443 H. Ia berharap masyarakat secara bertahap mengurangi pembatasan aktivitas yang secara bersamaan mendorong terbentuknya perilaku yang lebih sehat dan aman.

“Melindungi lebih optimal populasi beresiko. Misalnya dengan menggencarkan cakupan vaksin sesuai prioritas kelompok rentan dan menyusun strategi testing yang lebih spesifik atau target testing,” katanya.

 

Belum Ada Lonjakan

Meski ada lebih dari 80 juta pemudik Lebaran tahun ini, namun hingga saat ini diklaim belum terjadi lonjakan kasus Covid-19. Pernyataan ini disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada acara Green Economy Indonesia Summit 2022 di Jakarta, Rabu (11/5). “Kemarin yang mudik lebih dari 80 juta, namun dari indikasi yang kita monitor sampai hari ini tidak ada lonjakan kasus (Covid-19),” klaimnya.

Jika dilihat dari data selama dua tahun terakhir, kasus Covid-19 akan mengalami kenaikan pada hari ke-24 usai perayaan Idul Fitri. Namun, dia menegaskan, kenaikan kasus Covid-19 pada waktu tersebut diiringi dengan munculnya varian baru yakni Delta dan Omicron. “Kita berharap tidak ada lagi ataupun varian yang berkembang dan tentunya kita berharap akan lebih tidak sekuat Omicron ataupun Delta,” tambahnya.

Adapun, berdasarkan survei serologi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dikatakan bahwa untuk Pulau Jawa 99 persen telah memiliki kekebalan terhadap Covid-19. Ini pun menjadi modal pemulihan ekonomi, karena pergerakan perekonomian bergerak di pulau tersebut.

“Survei sebelum Hari Raya Idul Fitri, itu di Jawa 99 persen sudah punya kekebalan karena sudah vaksin 3 kali atau sudah terkena Covid,” ujar dia.

Dengan demikian, ia mengharapkan bahwa kabar baik ini bisa terus berlanjut hingga menuju masa endemi. Namun tentunya, itu perlu diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Tapi kuncinya memakai masker wajib, prokes dijaga dan booster harus terus didorong,” pungkas Airlangga. (jpc)

JAKARTA,SUMUTPOS.CO – Indonesia mewaspadai munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang meluas di Afrika Selatan. Karena itu, untuk mencegah penularan varian ini di tanah air, masyarakat yang pulang dari mudik lebaran, dianjurkan untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri. Meskipun tidak menjadi kewajiban, namun hal ini sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi untuk tidak tertular dan menularkan kepada yang lainnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, walaupun tidak diwajibkan melakukan tes setelah mudik, namun khususnya bagi orang yang merasakan gejala mirip Covid-19 meskipun sudah di booster sebaiknya tetap tes. Hal ini sebagai bentuk kehati-hatian untuk melakukan tes secara mandiri.

“Terkendalinya kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, bukan berarti upaya pengendalian tidak dilakukan. Malahan, pengendalian beserta pengawasan terus dijalankan menyesuaikan perkembangan terkini,” jelas Prof Wiku dalam konferensi pers Satgas Covid-19, Selasa (10/5).

Melihat kondisi nasional, kata dia, rawat inap pasien Covid-19 menurun 97 persen, tingkat hunian tempat tidur RS hanya 2 persen, kasus kematian menurun hingga 98 persen dan positivity rate terus menurun hingga berada di angka 0,7 persen. Sementara melihat kondisi global, lanjutnya, pemerintah mewaspadai kenaikan kasus seperti di Jepang dan Taiwan.

“Serta adanya varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan yang umumnya dikhawatirkan, adanya varian baru dapat menjadi pemantik gelombang kasus baru,” kata Prof Wiku.

 

ASN Wajib Tes

Untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) kewajiban tes atau tidak saat kembali bekerja, masih menyesuaikan kebijakan yang ada di SE Satgas No 16 tahun 2022 dan Addendumnya tentang Pelaku Perjalanan Dalam Negeri. Namun khusus bagi ASN sesuai himbauan MenPANRB maka bagi yang selesai melakukan mudik untuk melakukan tes sebelum masuk kerja ke wilayah kerjanya.

Paska Idul Fitri, ASN juga dianjurkan sementara bekerja dari rumah atau work from home (WFH) mengikuti Surat Edaran No. 440/2420/SJ tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Kementerian Dalam Negeri Selama Masa Arus Balik Idul Fitri 1443 H. Ia berharap masyarakat secara bertahap mengurangi pembatasan aktivitas yang secara bersamaan mendorong terbentuknya perilaku yang lebih sehat dan aman.

“Melindungi lebih optimal populasi beresiko. Misalnya dengan menggencarkan cakupan vaksin sesuai prioritas kelompok rentan dan menyusun strategi testing yang lebih spesifik atau target testing,” katanya.

 

Belum Ada Lonjakan

Meski ada lebih dari 80 juta pemudik Lebaran tahun ini, namun hingga saat ini diklaim belum terjadi lonjakan kasus Covid-19. Pernyataan ini disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada acara Green Economy Indonesia Summit 2022 di Jakarta, Rabu (11/5). “Kemarin yang mudik lebih dari 80 juta, namun dari indikasi yang kita monitor sampai hari ini tidak ada lonjakan kasus (Covid-19),” klaimnya.

Jika dilihat dari data selama dua tahun terakhir, kasus Covid-19 akan mengalami kenaikan pada hari ke-24 usai perayaan Idul Fitri. Namun, dia menegaskan, kenaikan kasus Covid-19 pada waktu tersebut diiringi dengan munculnya varian baru yakni Delta dan Omicron. “Kita berharap tidak ada lagi ataupun varian yang berkembang dan tentunya kita berharap akan lebih tidak sekuat Omicron ataupun Delta,” tambahnya.

Adapun, berdasarkan survei serologi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dikatakan bahwa untuk Pulau Jawa 99 persen telah memiliki kekebalan terhadap Covid-19. Ini pun menjadi modal pemulihan ekonomi, karena pergerakan perekonomian bergerak di pulau tersebut.

“Survei sebelum Hari Raya Idul Fitri, itu di Jawa 99 persen sudah punya kekebalan karena sudah vaksin 3 kali atau sudah terkena Covid,” ujar dia.

Dengan demikian, ia mengharapkan bahwa kabar baik ini bisa terus berlanjut hingga menuju masa endemi. Namun tentunya, itu perlu diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Tapi kuncinya memakai masker wajib, prokes dijaga dan booster harus terus didorong,” pungkas Airlangga. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/