25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Teknologi Ini Mampu Alirkan Gambar 4K ke TV

Penemuan teknologi baru oleh V-Nova diperkirakan akan menimbulkan lonjakan dalam penjualan produk dengan teknologi 4K.
Penemuan teknologi baru oleh V-Nova diperkirakan akan menimbulkan lonjakan dalam penjualan produk dengan teknologi 4K.

SUMUTPOS.CO – Sebuah metode baru untuk menekan data dapat membuat video dengan kualitas ultra high definition atau dikenal dengan istilah 4K dapat dialirkan ke TV dan media lainnya hanya menggunakan 50% dari bandwith yang dibutuhkan saat ini.

V-Nova telah mengumpulkan 20 perusahaan telekomunikasi, penyiaran dan teknologi informasi (TI) termasuk Sky, Intel, dan Serikat Penyiaran Eropa untuk mendukung teknologi terbaru mereka.

Teknologi baru ini dapat membuat rata-rata broadband rumah di Inggris yang berkecepatan 22 megabit per detik (Mbps), mampu mendukung tiga streaming video 4K secara bersamaan.

Teknik ini memanfaatkan inti di dalam prosesor yang ditemukan dalam ponsel maupun TV pintar untuk memproses gambar secara lebih efisien.

Perusahaan film streaming seperti Netflix meminta para pelanggan yang menonton video 4K untuk memiliki koneksi broadband 25Mps yang stabil, dengan analisa setiap video mereka membutuhkan koneksi 12 dan 16Mbps agar dapat dinikmati dengan lancar.

V-Nova mengatakan teknologi ini bisa membuat para pelanggan menikmati gambar dengan kualitas yang sama hanya dengan koneksi 7-8Mbps.

 

MENGEMBANGKAN DUNIA

Ahli media Ian Maude, dari Enders Analysis mengatakan, “Teknologi terbaru ini akan disambut oleh perusahaan TV berbayar, dan pabrikan TV karena akan membantu penjualan 4K.

“Tetapi masih ada faktor yang membatasi penjualan 4K seperti apakah jaringan mampu memenuhi permintaan, jumlah media yang mampu mendukung 4K, serta jumlah konten yang diproduksi dengan teknologi 4K.

Ultra HD belum akan melonjak, tetapi teknologi ini akan membantu.”

Teknologi ini juga memudahkan video HD untuk streaming di telepon pintar dengan menggunakan bandwidth yang sama untuk memainkan musik.

Sistem ini akan diterapkan di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa di musim panas. (BBC)

Penemuan teknologi baru oleh V-Nova diperkirakan akan menimbulkan lonjakan dalam penjualan produk dengan teknologi 4K.
Penemuan teknologi baru oleh V-Nova diperkirakan akan menimbulkan lonjakan dalam penjualan produk dengan teknologi 4K.

SUMUTPOS.CO – Sebuah metode baru untuk menekan data dapat membuat video dengan kualitas ultra high definition atau dikenal dengan istilah 4K dapat dialirkan ke TV dan media lainnya hanya menggunakan 50% dari bandwith yang dibutuhkan saat ini.

V-Nova telah mengumpulkan 20 perusahaan telekomunikasi, penyiaran dan teknologi informasi (TI) termasuk Sky, Intel, dan Serikat Penyiaran Eropa untuk mendukung teknologi terbaru mereka.

Teknologi baru ini dapat membuat rata-rata broadband rumah di Inggris yang berkecepatan 22 megabit per detik (Mbps), mampu mendukung tiga streaming video 4K secara bersamaan.

Teknik ini memanfaatkan inti di dalam prosesor yang ditemukan dalam ponsel maupun TV pintar untuk memproses gambar secara lebih efisien.

Perusahaan film streaming seperti Netflix meminta para pelanggan yang menonton video 4K untuk memiliki koneksi broadband 25Mps yang stabil, dengan analisa setiap video mereka membutuhkan koneksi 12 dan 16Mbps agar dapat dinikmati dengan lancar.

V-Nova mengatakan teknologi ini bisa membuat para pelanggan menikmati gambar dengan kualitas yang sama hanya dengan koneksi 7-8Mbps.

 

MENGEMBANGKAN DUNIA

Ahli media Ian Maude, dari Enders Analysis mengatakan, “Teknologi terbaru ini akan disambut oleh perusahaan TV berbayar, dan pabrikan TV karena akan membantu penjualan 4K.

“Tetapi masih ada faktor yang membatasi penjualan 4K seperti apakah jaringan mampu memenuhi permintaan, jumlah media yang mampu mendukung 4K, serta jumlah konten yang diproduksi dengan teknologi 4K.

Ultra HD belum akan melonjak, tetapi teknologi ini akan membantu.”

Teknologi ini juga memudahkan video HD untuk streaming di telepon pintar dengan menggunakan bandwidth yang sama untuk memainkan musik.

Sistem ini akan diterapkan di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa di musim panas. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/