28.9 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Facebook Dipuji, Gencarkan Penghapusan Ujaran Kebencian

“Perusahaan-perusahaan TI keseluruhannya telah meningkatkan waktu dan respon mereka terhadap notifikasi atas keberadaan ujaran kebencian,” ujar Jourova dalam sebuah rapat di Kelompok Tingkat Tinggi Uni Eropa untuk menanggulangi rasisme, xenofobia, dan bentuk-bentuk lain intoleransi hari Rabu.

“Ada perbedaan di antara masing-masing perusahaan … namun secara obyektif dapat kami katakan keseluruhannya telah mengalami peningkatan.”

Seluruh perusahaan secara signifikan telah meningkatkan jumlah penghapusan ujaran kebencian. Secara keseluruhan, 52,9 persen muatan kebencian telah dihapus, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan bulan Desember yang berada pada tingkat 28,2 persen.

Merebaknya ujaran kebencian di media sosial telah meningkatkan tekanan di perusahaan-perusahaan tersebut untuk segera menghapuskan muatan tersebut karena mereka akan menerima dampak dari undang-undang baik yang ada di Uni Eropa maupun di tingkat negara.

Pekan lalu para menteri Uni Eropa telah menyetujui rencana untuk memaksa jejaring sosial untuk mengambil tindakan untuk memblokir video dengan muatan kebencian sementara pemerintah Jerman telah menyetujui sebuah rencana di bulan April untuk mendenda perusahaan-perusahaan tersebut hingga 50 juta euro apabila mereka gagal untuk menghapuskan postingan kebencian dengan segera.

Ujaran kebencian paling sering ditemukan yang telah diidentifikasi oleh Komisi Uni Eropa adalah xenofobia, termasuk pernyataan kebencian terhadap kaum migran dan pengungsi, bersama-sama dengan kebencian anti-Muslim, diikuti oleh latar belakang etnis.

Merebaknya berita palsu atau hoax dan muatan yang bersifat rasis telah mendorog pemerintah Jerman untuk menganggapnya sebagai hal yang mendesak setelah ketibaan sekitar sejuta kaum migran dalam jangka waktu dua tahun terakhir. (voa)

“Perusahaan-perusahaan TI keseluruhannya telah meningkatkan waktu dan respon mereka terhadap notifikasi atas keberadaan ujaran kebencian,” ujar Jourova dalam sebuah rapat di Kelompok Tingkat Tinggi Uni Eropa untuk menanggulangi rasisme, xenofobia, dan bentuk-bentuk lain intoleransi hari Rabu.

“Ada perbedaan di antara masing-masing perusahaan … namun secara obyektif dapat kami katakan keseluruhannya telah mengalami peningkatan.”

Seluruh perusahaan secara signifikan telah meningkatkan jumlah penghapusan ujaran kebencian. Secara keseluruhan, 52,9 persen muatan kebencian telah dihapus, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan bulan Desember yang berada pada tingkat 28,2 persen.

Merebaknya ujaran kebencian di media sosial telah meningkatkan tekanan di perusahaan-perusahaan tersebut untuk segera menghapuskan muatan tersebut karena mereka akan menerima dampak dari undang-undang baik yang ada di Uni Eropa maupun di tingkat negara.

Pekan lalu para menteri Uni Eropa telah menyetujui rencana untuk memaksa jejaring sosial untuk mengambil tindakan untuk memblokir video dengan muatan kebencian sementara pemerintah Jerman telah menyetujui sebuah rencana di bulan April untuk mendenda perusahaan-perusahaan tersebut hingga 50 juta euro apabila mereka gagal untuk menghapuskan postingan kebencian dengan segera.

Ujaran kebencian paling sering ditemukan yang telah diidentifikasi oleh Komisi Uni Eropa adalah xenofobia, termasuk pernyataan kebencian terhadap kaum migran dan pengungsi, bersama-sama dengan kebencian anti-Muslim, diikuti oleh latar belakang etnis.

Merebaknya berita palsu atau hoax dan muatan yang bersifat rasis telah mendorog pemerintah Jerman untuk menganggapnya sebagai hal yang mendesak setelah ketibaan sekitar sejuta kaum migran dalam jangka waktu dua tahun terakhir. (voa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/