32.8 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Microsoft Rencana PHK Karyawan

SUMUTPOS.CO – Microsoft kembali mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) baru terhadap karyawannya. PHK lanjutan ini terutama akan memengaruhi departemen penjualan, pemasaran, dan dukungan pelanggannya.

Dilansir dari CNBC Internasional, ini terjadi hanya beberapa bulan setelah CEO Satya Nadella sebelumnya mengumumkan pengurangan 10.000 karyawan, yang diperkirakan akan selesai pada akhir Maret. Nyatanya tidak demikian, gelombang PHK massal Microsoft ternyata berlanjut.

Berita tentang PHK tambahan ini terungkap saat beberapa karyawan memperbarui profil LinkedIn mereka untuk mencerminkan status mereka sebagai bagian dari putaran baru PHK.

“Penyesuaian organisasi dan tenaga kerja adalah bagian yang diperlukan dan rutin dalam mengelola bisnis kami. Kami akan terus memprioritaskan investasi di area pertumbuhan strategis untuk mendukung masa depan pelanggan dan mitra kami,” kata seorang juru bicara dari Microsoft yang mengkonfirmasi penyesuaian tenaga kerja baru-baru ini.

Meskipun pernyataan tersebut dapat memberikan beberapa wawasan tentang motivasi di balik PHK, masih belum jelas mengapa departemen khusus ini menjadi sasaran.

Terlepas dari PHK ini, posisi keuangan Microsoft tetap kuat pada tahun 2023. Selama enam bulan terakhir, saham perusahaan telah melonjak sebesar 40,74 persen. Lintasan ke atas ini dapat dikaitkan, setidaknya sebagian, dengan investasi Microsoft dalam bisnis AI generatif.

Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington, Amerika Serikat (AS) itu belakangan memang diketahui tengah getol mengembangkan potensi AI atau Artificial Intelligence. Microsoft terus menggali potensi AI dan keputusan strategisnya di bidang ini telah terbayar dengan baik.

Microsoft bukan satu-satunya perusahaan yang mendapat manfaat dari revolusi AI. Harga saham perusahaan teknologi lainnya mengalami kenaikan signifikan akibat dampak kecerdasan buatan. Misalnya, harga saham Nvidia melonjak hingga 194,61 persen pada tahun 2023, mencapai rekor tertinggi.

Saat tahun fiskal Microsoft mendekati akhir pada 31 Maret 2023, laba bersih perusahaan juga dikabarkan meningkat menjadi USD 18,3 miliar yang mengesankan, mewakili peningkatan 9 persen dari tahun ke tahun. Investor sangat menantikan pengumuman pendapatan kuartal keempat Microsoft, yang dijadwalkan pada akhir bulan ini.

Sementara berita tentang PHK terbaru mungkin meresahkan beberapa orang, Microsoft mengklaim bahwa itu semua untuk meningkatkan fokus strategis pada area pertumbuhan. Ditambah dengan kinerja keuangannya yang kuat, perusahaan dengan jelas menyatakan komitmennya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam segmen tersebut. (jpc/ram)

SUMUTPOS.CO – Microsoft kembali mengumumkan rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) baru terhadap karyawannya. PHK lanjutan ini terutama akan memengaruhi departemen penjualan, pemasaran, dan dukungan pelanggannya.

Dilansir dari CNBC Internasional, ini terjadi hanya beberapa bulan setelah CEO Satya Nadella sebelumnya mengumumkan pengurangan 10.000 karyawan, yang diperkirakan akan selesai pada akhir Maret. Nyatanya tidak demikian, gelombang PHK massal Microsoft ternyata berlanjut.

Berita tentang PHK tambahan ini terungkap saat beberapa karyawan memperbarui profil LinkedIn mereka untuk mencerminkan status mereka sebagai bagian dari putaran baru PHK.

“Penyesuaian organisasi dan tenaga kerja adalah bagian yang diperlukan dan rutin dalam mengelola bisnis kami. Kami akan terus memprioritaskan investasi di area pertumbuhan strategis untuk mendukung masa depan pelanggan dan mitra kami,” kata seorang juru bicara dari Microsoft yang mengkonfirmasi penyesuaian tenaga kerja baru-baru ini.

Meskipun pernyataan tersebut dapat memberikan beberapa wawasan tentang motivasi di balik PHK, masih belum jelas mengapa departemen khusus ini menjadi sasaran.

Terlepas dari PHK ini, posisi keuangan Microsoft tetap kuat pada tahun 2023. Selama enam bulan terakhir, saham perusahaan telah melonjak sebesar 40,74 persen. Lintasan ke atas ini dapat dikaitkan, setidaknya sebagian, dengan investasi Microsoft dalam bisnis AI generatif.

Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington, Amerika Serikat (AS) itu belakangan memang diketahui tengah getol mengembangkan potensi AI atau Artificial Intelligence. Microsoft terus menggali potensi AI dan keputusan strategisnya di bidang ini telah terbayar dengan baik.

Microsoft bukan satu-satunya perusahaan yang mendapat manfaat dari revolusi AI. Harga saham perusahaan teknologi lainnya mengalami kenaikan signifikan akibat dampak kecerdasan buatan. Misalnya, harga saham Nvidia melonjak hingga 194,61 persen pada tahun 2023, mencapai rekor tertinggi.

Saat tahun fiskal Microsoft mendekati akhir pada 31 Maret 2023, laba bersih perusahaan juga dikabarkan meningkat menjadi USD 18,3 miliar yang mengesankan, mewakili peningkatan 9 persen dari tahun ke tahun. Investor sangat menantikan pengumuman pendapatan kuartal keempat Microsoft, yang dijadwalkan pada akhir bulan ini.

Sementara berita tentang PHK terbaru mungkin meresahkan beberapa orang, Microsoft mengklaim bahwa itu semua untuk meningkatkan fokus strategis pada area pertumbuhan. Ditambah dengan kinerja keuangannya yang kuat, perusahaan dengan jelas menyatakan komitmennya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam segmen tersebut. (jpc/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/