32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Facebook Uji Coba Fitur Linimasa Baru

Logo Facebook.

SUMUTPOS.CO – Facebook sedang melakukan uji coba fitur baru untuk linimasa yang memberikan tautan berita ke topik-topik yang menarik untuk penggunanya, seperti dilaporkan Reuters hari Jumat (18/8). Perusahaan ini terus mencari berbagai cara agar pengguna menghabiskan lebih banyak waktu untuk memakai jejaring sosial terbesar di dunia.

Fitur baru yang dinamakan “Featured Topic” sedang diuji coba di News Feed atau linimasa yang menjadi bagian paling penting dari Facebook. Setiap berita yang dipilih berisi antara lain kalimat pemaparan mengenai satu pokok bahasan, tautan ke sebuah berita dan sebuah foto, berdasarkan contoh yang disaksikan oleh Reuters hari Kamis (17/8).

Facebook membenarkan pihaknya sedang melakukan uji coba fitur tersebut dan mengatakan bahwa fitur ini dirancang untuk membantu pengguna menemukan berita-berita yang mungkin relevan untuk mereka.

Perusahaan ini kerap melakukan perubahan terhadap linimasa, biasanya untuk menguji fitur-fitur baru sebelum meluncurkannya secara resmi.

Linimasa Facebook termasuk berita-berita yang ditayangkan oleh rekan-rekan dan keluarga pengguna yang diatur sesuai algoritma Facebook, serta iklan-iklan dan berita-berita dari penyedia informasi lainnya yang disukai penggunanya. Banyak perusahaan media menyediakan daftar berita-berita yang sesuai dengan minat pelanggannya, berdasarkan sejarah berita yang mereka pilih di situs berita.

Menyajikan berita cukup rumit untuk facebook.

Pada bulan Mei 2016, Facebook mengganti prosedur untuk bagian “Trending Topics” setelah sebuah laporan berita yang mencurigai Facebook menghambat berita-berita konservatif. Hal ini memicu seorang senator Partai Republik meminta Facebook lebih terbuka.

Pada bulan Desember, Facebook mulai melakukan berbagai perubahan untuk mengatasi berita palsu atau hoaxes, clickbait dan cerita-cerita palsu seperti yang menyebar menjelang pemilihan presiden tahun lalu.

Menjelang pemilihan, beberapa pengguna Facebook melihat laporan-laporan palsu yang menyatakan Paus Frasiskus telah mendukung calon presiden partai Republik Donald Trump dan mengenai kematian seorang agen federal yang sedang menyelidiki kandidat partai Demokrat Hillary Clinton.

Berbagai penyedia layanan lainnya seperti Twitter Inc dan Snap Inc yang membuat Snapchat juga berlomba-lomba menawarkan cara lainnya untuk mendapatkan berita-berita yang sedang populer.

Bulan lalu, Google memperbaiki aplikasi mesin pencari dengan memasukkan tautan-tautan linimasa yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan pribadi pengguna. (voa)

Logo Facebook.

SUMUTPOS.CO – Facebook sedang melakukan uji coba fitur baru untuk linimasa yang memberikan tautan berita ke topik-topik yang menarik untuk penggunanya, seperti dilaporkan Reuters hari Jumat (18/8). Perusahaan ini terus mencari berbagai cara agar pengguna menghabiskan lebih banyak waktu untuk memakai jejaring sosial terbesar di dunia.

Fitur baru yang dinamakan “Featured Topic” sedang diuji coba di News Feed atau linimasa yang menjadi bagian paling penting dari Facebook. Setiap berita yang dipilih berisi antara lain kalimat pemaparan mengenai satu pokok bahasan, tautan ke sebuah berita dan sebuah foto, berdasarkan contoh yang disaksikan oleh Reuters hari Kamis (17/8).

Facebook membenarkan pihaknya sedang melakukan uji coba fitur tersebut dan mengatakan bahwa fitur ini dirancang untuk membantu pengguna menemukan berita-berita yang mungkin relevan untuk mereka.

Perusahaan ini kerap melakukan perubahan terhadap linimasa, biasanya untuk menguji fitur-fitur baru sebelum meluncurkannya secara resmi.

Linimasa Facebook termasuk berita-berita yang ditayangkan oleh rekan-rekan dan keluarga pengguna yang diatur sesuai algoritma Facebook, serta iklan-iklan dan berita-berita dari penyedia informasi lainnya yang disukai penggunanya. Banyak perusahaan media menyediakan daftar berita-berita yang sesuai dengan minat pelanggannya, berdasarkan sejarah berita yang mereka pilih di situs berita.

Menyajikan berita cukup rumit untuk facebook.

Pada bulan Mei 2016, Facebook mengganti prosedur untuk bagian “Trending Topics” setelah sebuah laporan berita yang mencurigai Facebook menghambat berita-berita konservatif. Hal ini memicu seorang senator Partai Republik meminta Facebook lebih terbuka.

Pada bulan Desember, Facebook mulai melakukan berbagai perubahan untuk mengatasi berita palsu atau hoaxes, clickbait dan cerita-cerita palsu seperti yang menyebar menjelang pemilihan presiden tahun lalu.

Menjelang pemilihan, beberapa pengguna Facebook melihat laporan-laporan palsu yang menyatakan Paus Frasiskus telah mendukung calon presiden partai Republik Donald Trump dan mengenai kematian seorang agen federal yang sedang menyelidiki kandidat partai Demokrat Hillary Clinton.

Berbagai penyedia layanan lainnya seperti Twitter Inc dan Snap Inc yang membuat Snapchat juga berlomba-lomba menawarkan cara lainnya untuk mendapatkan berita-berita yang sedang populer.

Bulan lalu, Google memperbaiki aplikasi mesin pencari dengan memasukkan tautan-tautan linimasa yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan pribadi pengguna. (voa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/