YouTube memang telah menyediakan brand safety untuk mengontrol pengiklanan pada konten video.
Namun, banyaknya video yang diunggah menjadi tantangan tersendiri bagi YouTube untuk memblokir konten terlarang.
Setiap menit, terdapat video sepanjang 400 jam yang diunggah di YouTube.
Perusahaan yang merasa dirugikan itu menuntut Google lebih bertanggung jawab terhadap apa saja yang muncul di internet.
Mereka menginginkan adanya verifikasi data dan pengontrolan yang lebih ketat dari YouTube.
Kondisi itu hampir mirip dengan kasus Facebook akibat skandal berita hoax beberapa waktu lalu.
Google pun telah meminta maaf kepada publik dan menyatakan akan lebih mengontrol kemunculan iklan dari merek-merek tersebut.
Permasalahan itu menjadi tekanan yang cukup kuat bagi Google.
Sebab, perusahaan-perusahaan teknologi di Silicon Valley memang cukup mendominasi pasar periklanan.
Berdasar penelitian tahun lalu, Facebook dan Google terhitung memiliki kontribusi hingga 90 persen dalam pertumbuhan industri periklanan online. (The Guardian/pus/c14/sof)