SUMUTPOS.CO- Seperti kebanyakan warga lain yang merayakan ulang tahun ke-100, Fred si kakatua jambul kuning ini juga mendapat surat dari Istana Buckingham untuk menandai acara istimewa tersebut.
Cagar alam Bonorong di luar Hobart yang selama ini menjadi rumah bagi Fred pada hari Minggu (2/11) juga menyelenggarakan pesta untuk memperingati hari ulang tahun satwa tersebut yang ke-100.
Sebagian besar burung kakak tua jambul kuning seperti Fred jarang ada yang hidup hingga usia ke-100.
Di alam liar, kakatua jambul kuning seperti ini umumnya hanya mampu bertahan hidup sampai umur sekitar 40 tahun.
Sementara yang hidup di penangkaran, jika mampu bertahan hidup hingga 70 tahun sudah dianggap sangat tua.
Jika perkiraan ini benar, Fred tampaknya lahir ketika Perang Dunia I pecah.
Fred adalah hewan peliharaan sebuah keluarga selama beberapa dekade sampai pemiliknya meninggal dan meninggalkan Fred ke Bonorong.
Dia telah tinggal di cagar alam Bonorong Tasmania selama setidaknya 20 tahun terakhir. (JPNN)
SUMUTPOS.CO- Seperti kebanyakan warga lain yang merayakan ulang tahun ke-100, Fred si kakatua jambul kuning ini juga mendapat surat dari Istana Buckingham untuk menandai acara istimewa tersebut.
Cagar alam Bonorong di luar Hobart yang selama ini menjadi rumah bagi Fred pada hari Minggu (2/11) juga menyelenggarakan pesta untuk memperingati hari ulang tahun satwa tersebut yang ke-100.
Sebagian besar burung kakak tua jambul kuning seperti Fred jarang ada yang hidup hingga usia ke-100.
Di alam liar, kakatua jambul kuning seperti ini umumnya hanya mampu bertahan hidup sampai umur sekitar 40 tahun.
Sementara yang hidup di penangkaran, jika mampu bertahan hidup hingga 70 tahun sudah dianggap sangat tua.
Jika perkiraan ini benar, Fred tampaknya lahir ketika Perang Dunia I pecah.
Fred adalah hewan peliharaan sebuah keluarga selama beberapa dekade sampai pemiliknya meninggal dan meninggalkan Fred ke Bonorong.
Dia telah tinggal di cagar alam Bonorong Tasmania selama setidaknya 20 tahun terakhir. (JPNN)