25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Leher Dioperasi karena Kepanjangan

Fu Wengui, pemuda yang tinggal di Beijing, Tiongkok, menderita sebuah kondisi dimana lehernya lebih panjang dari orang normal Remaja berusia 15 tahun ini akhirnya akan menjalani operasi leher.

Ilustrasi // Sumut Pos
Ilustrasi // Sumut Pos

Sebuah badan amal di Beijing telah setuju memberi donasi operasi untuk mengurangi panjang leher Fu Wengui. Tak hanya itu, badan amal tersebut menyiapkan seorang dokter dari Rumah Sakit Chaoyang khusus untuk Fu Wengui.

Saat berusia enam, Wengui didiagnosa memiliki skoliosis atau kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang. Ia juga memiliki rongga dada yang berbeda dari orang lain.

“Skoliosis biasanya muncul pada saat lahir. Kasus Fu Wengui dikenal sebagai skoliosis bawaan,” ujar seorang juru bicara Pelayanan Kesehatan Nasional. “Skoliosis bawaan disebabkan oleh tulang belakang yang berkembang tidak normal di dalam rahim. Kondisi ini tidak terkait dengan hal-hal seperti postur tubuh yang buruk, latihan beban atau diet.”

Sementara jumlah standar tulang di leher adalah 7, Fu Wengui justru memiliki 10 tulang leher. Kelainan itu membuat ayah Fu Wengui merasa sedih melihat kondisi anaknya.

“Kelainan itu menekan tulang lehernya dan membuatnya sulit untuk berjalan,” ujar sang ayah, Fu Genyou. “Saat dia pergi keluar, orang selalu ramai membicarakannya.”

Keluarga ini berharap operasi tersebut berjalan lancar, sehingga dapat meringankan ketidaknyamanan yang dirasakan Fu Wengui. “Aku sangat berharap bisa memiliki leher yang normal,” tutup Fu Wengui. (bbs)

Fu Wengui, pemuda yang tinggal di Beijing, Tiongkok, menderita sebuah kondisi dimana lehernya lebih panjang dari orang normal Remaja berusia 15 tahun ini akhirnya akan menjalani operasi leher.

Ilustrasi // Sumut Pos
Ilustrasi // Sumut Pos

Sebuah badan amal di Beijing telah setuju memberi donasi operasi untuk mengurangi panjang leher Fu Wengui. Tak hanya itu, badan amal tersebut menyiapkan seorang dokter dari Rumah Sakit Chaoyang khusus untuk Fu Wengui.

Saat berusia enam, Wengui didiagnosa memiliki skoliosis atau kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang. Ia juga memiliki rongga dada yang berbeda dari orang lain.

“Skoliosis biasanya muncul pada saat lahir. Kasus Fu Wengui dikenal sebagai skoliosis bawaan,” ujar seorang juru bicara Pelayanan Kesehatan Nasional. “Skoliosis bawaan disebabkan oleh tulang belakang yang berkembang tidak normal di dalam rahim. Kondisi ini tidak terkait dengan hal-hal seperti postur tubuh yang buruk, latihan beban atau diet.”

Sementara jumlah standar tulang di leher adalah 7, Fu Wengui justru memiliki 10 tulang leher. Kelainan itu membuat ayah Fu Wengui merasa sedih melihat kondisi anaknya.

“Kelainan itu menekan tulang lehernya dan membuatnya sulit untuk berjalan,” ujar sang ayah, Fu Genyou. “Saat dia pergi keluar, orang selalu ramai membicarakannya.”

Keluarga ini berharap operasi tersebut berjalan lancar, sehingga dapat meringankan ketidaknyamanan yang dirasakan Fu Wengui. “Aku sangat berharap bisa memiliki leher yang normal,” tutup Fu Wengui. (bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/