Kisah menarik kembali mewarnai perhelatan Piala Dunia 2014 kali ini. Pria berusia 85 tahun bernama Joedir Belmont berhasil menukar karcis final Piala Dunia 1950 miliknya dengan karcis final Piala Dunia 2014 mendatang.
Pada final di edisi 1950, Belmont sebenarnya memiliki karcis untuk hadir menyaksikan salah satu laga paling pilu dalam sejarah sepakbola Brasil tersebut. Namun karena sang ibu sakit, ia memutuskan tidak berangkat dan tidak menyaksikan kemenangan bersejarah 2-1 Uruguay, yang kemudian diabadikan sebagai Tragedi Maracanazo.
Belmont pun menyimpan karcis bersejarah tersebut sampai sekarang. Pada akhirnya karcis tersebut berhasil membawanya untuk menyaksikan final Piala Dunia 2014, yang nantinya juga akan dihelat di Maracana pada 13 Juli mendatang.
Globo melaporkan bahwa Belmont mencoba untuk membeli karcis final Piala Dunia tahun ini, namun karena kurang cepat, ia kehabisan stok. Belmont akhirnya berinisiatif menghubungi FIFA untuk menyumbangkan karcis final 1950 tersebut ke museum di Zurich. Sebagai gantinya, FIFA memberikan dua karcis final Piala Dunia 2014.
Pertukaran tersebut diresmikan oleh kedua belah pihak pada Jumat lalu (28/06). Sekjen FIFA, Jerome Valcke memberikan pernyataan terkait transaksi yang cukup unik itu.
“Beberapa bulan lalu kami menerima karcis dari pria Brasil, yang mengatakan bahwa bisa jadi ia adalah satu-satunya orang di dunia yang masih memiliki karcis final Piala Dunia 1950,” ungkap Valcke dalam situs resmi FIFA.
“Ia tahu bahwa FIFA akan membuka museum sepakbola. Kami menyatakan akan sangat senang jika bisa memiliki karcis tersebut. Sebagai gantinya, kami memberi dia karcis final Piala Dunia kali ini.”
Belmont tentu tak ingin melewatkan kesempatan kedua menyaksikan laga final di Maracana tersebut. Kini ia tinggal berdoa agar Brasil mampu memenangkan tiga laga lagi untuk bisa tampil di partai puncak.(bbs/ndi)
Kisah menarik kembali mewarnai perhelatan Piala Dunia 2014 kali ini. Pria berusia 85 tahun bernama Joedir Belmont berhasil menukar karcis final Piala Dunia 1950 miliknya dengan karcis final Piala Dunia 2014 mendatang.
Pada final di edisi 1950, Belmont sebenarnya memiliki karcis untuk hadir menyaksikan salah satu laga paling pilu dalam sejarah sepakbola Brasil tersebut. Namun karena sang ibu sakit, ia memutuskan tidak berangkat dan tidak menyaksikan kemenangan bersejarah 2-1 Uruguay, yang kemudian diabadikan sebagai Tragedi Maracanazo.
Belmont pun menyimpan karcis bersejarah tersebut sampai sekarang. Pada akhirnya karcis tersebut berhasil membawanya untuk menyaksikan final Piala Dunia 2014, yang nantinya juga akan dihelat di Maracana pada 13 Juli mendatang.
Globo melaporkan bahwa Belmont mencoba untuk membeli karcis final Piala Dunia tahun ini, namun karena kurang cepat, ia kehabisan stok. Belmont akhirnya berinisiatif menghubungi FIFA untuk menyumbangkan karcis final 1950 tersebut ke museum di Zurich. Sebagai gantinya, FIFA memberikan dua karcis final Piala Dunia 2014.
Pertukaran tersebut diresmikan oleh kedua belah pihak pada Jumat lalu (28/06). Sekjen FIFA, Jerome Valcke memberikan pernyataan terkait transaksi yang cukup unik itu.
“Beberapa bulan lalu kami menerima karcis dari pria Brasil, yang mengatakan bahwa bisa jadi ia adalah satu-satunya orang di dunia yang masih memiliki karcis final Piala Dunia 1950,” ungkap Valcke dalam situs resmi FIFA.
“Ia tahu bahwa FIFA akan membuka museum sepakbola. Kami menyatakan akan sangat senang jika bisa memiliki karcis tersebut. Sebagai gantinya, kami memberi dia karcis final Piala Dunia kali ini.”
Belmont tentu tak ingin melewatkan kesempatan kedua menyaksikan laga final di Maracana tersebut. Kini ia tinggal berdoa agar Brasil mampu memenangkan tiga laga lagi untuk bisa tampil di partai puncak.(bbs/ndi)