MEDAN – Jenis makanan laksa, bihun goreng, nasi lemak, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita warga Medan. Makanan ini mudah ditemui di sejumlah warung makan. Menu yang sering kita santap tersebut, ternyata jenis makanan Raja Muda Perlis Malaysia, Tuanku Syed Faizuddin Putra Jamalullail. Raja dari Negara bagian Malaysia ini juga sangat menikmati jenis makanan ini.
“Saya sudah biasa menyantap masakan ini sejak masa budak (anak-anak, red). Jadi, hingga dewasa pun masih saya santap juga,” ujarnya saat membuka Food Festival Perlis di Hotel Soechi Medan (2/2) lalu.
Raja yang datang ke Medan untuk ke tiga kali ini berharap jenis makanan ini sesuai dengan lidah warga Medan, yang dikenal dengan kaya kuliner yang lezat. “Mungkin cita rasanya berbeda, mungkin karena bumbu yang digunakan berbeda. Tetapi yang pasti, nama dan bentuk makanan kita ini sama,” tambahnya.
Dalam Food Festival tersebut, Hotel Soechi yang terletak di jalan Cirebon Medan ini akan menyediakan 4 jenis makanan ala Perlis saat santap malam selama 1 minggu, mulai dari tanggal 1 hingga 7 Februari mendatang. Seperti Laksa Kuala Perlis yang dimakan bersama-sama dengan pulut udang, daging kurma arau, nasi lemak, dan bihun goreng ala-Tasik Melati.
Sebenarnya, rangkaian makanan dari negeri Jiran ini sudah pernah dilakukan oleh Hotel Soechi pada tahun lalu. Peminatnya juga cukup lumayan. Tetapi, ini lebih spesifik khusus dari negeri Perlis.
Chef Hotel Soechi, Zulkifli menyatakan cita rasa antara masakan dari 2 daerah ini sebenarnya tidak berbeda jauh. Hanya saja, perbedaannya terletak dari bumbu yang digunakan pada makanan Perlis ini. “Misalnya Laksanya, untuk kuahnya merupakan campuran dari ikan gembung yang diblender. Sedangkan bahan lainnya, seperti kincong, daun sop, daun salam, bawang merah, dan cabe rawit tetap sama. Jadi, bagi yang senang makan tomyam, pasti juga menyukai makanan ini,” tambahnya.
Nah, untuk kurma daging, rasanya seperti masakan semur. Dimana, bahannya seperti kapulaga, bunga lawang, kentang, bawang merah sebagai bumbu utama makanan ini. “Hanya saja, dalam makanan ini, masak nya tidak dengan kecap yang menjadi cirri khas dari semur,” ungkapnya.
Untuk makanan nasi lemak juga tidak ada bedanya, semuanya sama. Mulai dari telur rebus, kacang goreng, nasi yang dimasak dengan santan, dan lainnya. (ram)