25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menkum HAM dan Mendes PDTT Tinjau Persiapan Sail Nias, Infrastruktur Masih Jadi Kendala

TINJAU: Menkum HAM Yasonna Laoly dan Mendes Eko Putro Widjojo saat meninjau persiapan Sail Nias, Rabu (4/9).

NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Sepuluh hari menjelang perhelatan Sail Nias 2019, masih terdapat sejumlah kendala di lokasi acara, khususnya terkait infrastruktur yang masih belum rampung karena faktor alam. Namun, hal tersebut dipastikan bisa teratasi sebelum even internasional itu digelar.

Ketua Umum Panitia Nasional Sail Nias 2019 yang juga Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo yang juga wakil ketua umum panitia nasional, meninjau persiapan puncakn

Sail Nias di Pelabuhan Baru Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Rabu (4/9). Selanjutnya, kedua menteri memimpin rapat terbatas di Pondopo Bupati Nias Selatan.

Dalam peninjauan itu, Eko Putro Sandjojo mengakui, masih terdapat sejumlah kendala di lokasi acara terkait infrastruktur yang masih belum rampung karena faktor alam. “Masih ada yang becek dan terus dilakukan pengurukan dan pengerasan batu di lokasi acara. Tapi, dengan kerja gotong royong, semuanya akan rampung sebelum puncak acaranya berlangsung,” katanya.

Eko mengatakan, stakeholder harus mengevaluasi pemantapan Sail Nias, karena acara tersebut nantinya juga akan diliput oleh media luar. “Kegiatan Sail Nias akan membawa nama baik Kepulauan Nias serta guna mengejar ketertinggalan. Kita akan diliput oleh media nasional dan media asing supaya kegiatan ini terekspos untuk mempromosikan Kepulauan Nias menjadi lebih dikenal dan lebih maju,” ujar Eko.

Yasona menambahkan, terkait persoalan infrakstruktur jalan yang masih berlobang agar segera diperbaiki dan menjalin koordinasi dengan unsur Forkopimda guna mempercepat penjerjaan. “Persiapan kita supaya dievaluasi lagi. Lebih cepat dilakukan daripada menunggu-nunggu dan saya percaya kita semua bisa melakukan hal itu”. Katanya

Politikus PDIP ini juga meminta agar semua jalan masuk dan di kota supaya dibersihkan, sehingga saat menuju hari H acara puncak sudah benar-benar bersih.

Dalam peninjauan dan rapat terbatas itu hadir Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah; Danrem 023/Kawal Samudera Sibolga, Kolonel Inf Tri Saktiono; Karo Ops Poldasu, Kombes Pol Makmur Ginting; Dir Pam Obvit Poldasu, Kombes Pol Hery S; Bupati Nisel, Hilarius Duha; Danalanal Nias, Letkol Laut (P) Jan Lucky Boy Siburian; Kapolres Nisel, AKBP I Gede Nakti Widhiarta; Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan; Dandim 0213/ Nias, Letkol Inf TP Lobuan Simbolon; Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely; Wabup Nisel, Sozanolo Ndruru.

Wagubsu dalam rapat itu menjelaskan, untuk menyukseskan Sail Nias 2019, pihaknya sudah mengirim tim kesehatan ke Nias dan termasuk sejumlah dinas-dinas lain.

Bupati Hilarius Duha menjelaskan, lambatnya pengerjaan beberapa pekerjaan tersebut berhubung karena cuaca yang kurang bersahabat seperti hujan.

Usai menggelar rapat, Yasona Laoly dan Eko Saputro bersama rombongan menyempatkan diri menyaksikan latihan tari perang kolosal di Lapangan Orurusa Telukdalam sebelum berangkat menuju Gunungsitoli. Yasonna dan Eko pun menyapa dan menyemangati para peserta tari perang yang sedang latihan.

Pelatih tari perang, Dasa Manao mengatakan, sebanyak 500 orang dilibatkan sebagai peserta tari perang kolosal yang akan tampil pada Puncak Sail Nias pada 14 September 2019 mendatang. Ke-500 peserta tari perang kolosal ini terdiri 400 peserta tari perang dan 100 peserta lompat batu. Di mana peserta terdiri dari masyarakat dan sejumlah siswa SMA sekitar Telukdalam.

“Kita libatkan masyarakat dan siswa yang akan menampilkan tari perang ini yang nanti akan dipertunjukkan pada puncak acara Sail Nias di Pelabuhan Baru Telukdalam,” papar Dasa Manao.

Beberapa penampilan yang akan ditunjukkan pada tari perang kolosal ini, diantaranya, penari panji, tari fo’ere, kehidupan sosial masyarakat Nias Selatan, tari moyo, faluaya dan terakhir lompat batu.(bbs)

TINJAU: Menkum HAM Yasonna Laoly dan Mendes Eko Putro Widjojo saat meninjau persiapan Sail Nias, Rabu (4/9).

NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Sepuluh hari menjelang perhelatan Sail Nias 2019, masih terdapat sejumlah kendala di lokasi acara, khususnya terkait infrastruktur yang masih belum rampung karena faktor alam. Namun, hal tersebut dipastikan bisa teratasi sebelum even internasional itu digelar.

Ketua Umum Panitia Nasional Sail Nias 2019 yang juga Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo yang juga wakil ketua umum panitia nasional, meninjau persiapan puncakn

Sail Nias di Pelabuhan Baru Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Rabu (4/9). Selanjutnya, kedua menteri memimpin rapat terbatas di Pondopo Bupati Nias Selatan.

Dalam peninjauan itu, Eko Putro Sandjojo mengakui, masih terdapat sejumlah kendala di lokasi acara terkait infrastruktur yang masih belum rampung karena faktor alam. “Masih ada yang becek dan terus dilakukan pengurukan dan pengerasan batu di lokasi acara. Tapi, dengan kerja gotong royong, semuanya akan rampung sebelum puncak acaranya berlangsung,” katanya.

Eko mengatakan, stakeholder harus mengevaluasi pemantapan Sail Nias, karena acara tersebut nantinya juga akan diliput oleh media luar. “Kegiatan Sail Nias akan membawa nama baik Kepulauan Nias serta guna mengejar ketertinggalan. Kita akan diliput oleh media nasional dan media asing supaya kegiatan ini terekspos untuk mempromosikan Kepulauan Nias menjadi lebih dikenal dan lebih maju,” ujar Eko.

Yasona menambahkan, terkait persoalan infrakstruktur jalan yang masih berlobang agar segera diperbaiki dan menjalin koordinasi dengan unsur Forkopimda guna mempercepat penjerjaan. “Persiapan kita supaya dievaluasi lagi. Lebih cepat dilakukan daripada menunggu-nunggu dan saya percaya kita semua bisa melakukan hal itu”. Katanya

Politikus PDIP ini juga meminta agar semua jalan masuk dan di kota supaya dibersihkan, sehingga saat menuju hari H acara puncak sudah benar-benar bersih.

Dalam peninjauan dan rapat terbatas itu hadir Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah; Danrem 023/Kawal Samudera Sibolga, Kolonel Inf Tri Saktiono; Karo Ops Poldasu, Kombes Pol Makmur Ginting; Dir Pam Obvit Poldasu, Kombes Pol Hery S; Bupati Nisel, Hilarius Duha; Danalanal Nias, Letkol Laut (P) Jan Lucky Boy Siburian; Kapolres Nisel, AKBP I Gede Nakti Widhiarta; Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan; Dandim 0213/ Nias, Letkol Inf TP Lobuan Simbolon; Bupati Nias Barat, Faduhusi Daely; Wabup Nisel, Sozanolo Ndruru.

Wagubsu dalam rapat itu menjelaskan, untuk menyukseskan Sail Nias 2019, pihaknya sudah mengirim tim kesehatan ke Nias dan termasuk sejumlah dinas-dinas lain.

Bupati Hilarius Duha menjelaskan, lambatnya pengerjaan beberapa pekerjaan tersebut berhubung karena cuaca yang kurang bersahabat seperti hujan.

Usai menggelar rapat, Yasona Laoly dan Eko Saputro bersama rombongan menyempatkan diri menyaksikan latihan tari perang kolosal di Lapangan Orurusa Telukdalam sebelum berangkat menuju Gunungsitoli. Yasonna dan Eko pun menyapa dan menyemangati para peserta tari perang yang sedang latihan.

Pelatih tari perang, Dasa Manao mengatakan, sebanyak 500 orang dilibatkan sebagai peserta tari perang kolosal yang akan tampil pada Puncak Sail Nias pada 14 September 2019 mendatang. Ke-500 peserta tari perang kolosal ini terdiri 400 peserta tari perang dan 100 peserta lompat batu. Di mana peserta terdiri dari masyarakat dan sejumlah siswa SMA sekitar Telukdalam.

“Kita libatkan masyarakat dan siswa yang akan menampilkan tari perang ini yang nanti akan dipertunjukkan pada puncak acara Sail Nias di Pelabuhan Baru Telukdalam,” papar Dasa Manao.

Beberapa penampilan yang akan ditunjukkan pada tari perang kolosal ini, diantaranya, penari panji, tari fo’ere, kehidupan sosial masyarakat Nias Selatan, tari moyo, faluaya dan terakhir lompat batu.(bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/