31.7 C
Medan
Friday, June 7, 2024

Libur dan Perayaan Nataru di Karo Aman serta Kondusif

KARO, SUMUTPOS.CO – Perayaan dan libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) di Kabuptaen Karo, berjalan aman serta kondusif. Selain tidak ada laporan adanya gangguan Kamtibnas, arus lalu lintas Medan-Berastagi dan sebaliknya, juga terpantau aman lancar.

PADAT: Wisatawan memadati lokasi wisata Taman Mejuah-juah Berastagi.

Hal ini ditegaskan Kapolres Karo AKBP Yustinus, saat ditemui wartawan, Minggu (3/1) lalu.

“Perayaan dan libur Nataru di Karo aman serta kondusif. Arus mudik dan balik baik dari Medan-Berastagi dan sebaliknya, terpantau padat lancar,” ungkap Yustinus.

Selain menempatkan personel gabungan di titik-titik padat lalu lintas, pihaknya juga tetap memperketat protokol kesehatan (prokes), baik di hotel-hotel maupun lokasi wisata di Kabupaten Karo. Hal ini dianggap perlu agar libur Nataru tidak menjadi gelombang penambahan kasus Covid-19.

“Pengunjung dan warga tetap diarahkan mematuhi prokes Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” tegasnya lagi.

Kepadatan pengunjung ke Kabupaten Karo mulai terjadi pada 30 Desember 2020 hingga Sabtu (3/1) lalu. Selain wisatawan, tak sedikit juga warga Kabupaten Karo yang sengaja pulang untuk merayakan tahun baru di kampung halaman. Arus kendaraan dari Medan-Berastagi dan sebaliknya mulai padat, namun masih bisa terkendali.

Untuk mengantisipasi kemacetan, petugas Sat Lantas Polres Karo yang bertugas di lapangan, menganjurkan pengendara melewati jalur-jalur anternatif.

Selain jalur alternatif, Sat Lantas Polres Karo juga mengambil beberapa langkah antara lain memberlakukan rekayasa lalu lintas. Hal ini dikatakan Kasat Lantas Polres Karo AKP Agus Ita Ginting. Menurutnya, kendaraan yang datang dari arah Medan menuju Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dan atau ke Sidikalang, Kabupaten Dairi, diarahkan melalui jalur Simpang Tongkoh-Barusjahe, terus ke Simpang Sinaman.

Kemudian, kendaraan dari arah Kabanjahe menuju Medan, bisa menempuh jalur Tugu Perjuangan-Jalan Gundaling-Jalan Pendidikan-Jalan Jaranguda-Gundaling Farmstead-Jalan Deleng Singkut-Simpang Pelawi. Kepada para pengunjung yang ingin ke Kota Berastagi, polisi menyarankan para pengendara agar mengambil jalur via Desa Rumah Kabanjahe-Gurusinga-Jalan Udara-Jalan Sekolah-Jalan Perwira/Jalan Gundaling, dan ke Tugu Juang Berastagi.

“Sampai Minggu (3/1), arus lalu lintas terpantau padat dan lancar,” beber Agus.

Sementara itu, pantauan di lapangan, khususnya di Kota Wisata Berastagi. Pengunjung yang datang terlihat ramai, namun tak sepadat tahun-tahun sebelumnya.

Peningkatan pengunjung terlihat di Taman Mejuah-juah dan Puncak Gundaling Berastagi. Selain itu, wisatawan juga terlihat sedikit padat di Pemandian Air Panas Rajaberneh, Tongging, Air Terjun Sipiso-piso, dan Taman Resort Simalem (TSR).

Anjeli, seorang joki kuda yang ditemui di Taman Mejuah-juah Berastagi, mengaku adanya penurunan pengunjung.

“Jumlah pengunjung sangat jauh berkurang dibanding tahun lalu. Mungkin karena Covid-19 ini,” katanya.

Karena kondisi itu, Anjeli mengaku mengalami penurunan pendapatan sekitar 50 persen.

“Berkurang 50 persen pendapatan,” ujarnya.

Sejumlah pengunjung yang terlihat masih banyak yang abai dengan prokes Covid-19. Karena wisatawan masih banyak yang tidak memakai masker. (deo/saz)

KARO, SUMUTPOS.CO – Perayaan dan libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) di Kabuptaen Karo, berjalan aman serta kondusif. Selain tidak ada laporan adanya gangguan Kamtibnas, arus lalu lintas Medan-Berastagi dan sebaliknya, juga terpantau aman lancar.

PADAT: Wisatawan memadati lokasi wisata Taman Mejuah-juah Berastagi.

Hal ini ditegaskan Kapolres Karo AKBP Yustinus, saat ditemui wartawan, Minggu (3/1) lalu.

“Perayaan dan libur Nataru di Karo aman serta kondusif. Arus mudik dan balik baik dari Medan-Berastagi dan sebaliknya, terpantau padat lancar,” ungkap Yustinus.

Selain menempatkan personel gabungan di titik-titik padat lalu lintas, pihaknya juga tetap memperketat protokol kesehatan (prokes), baik di hotel-hotel maupun lokasi wisata di Kabupaten Karo. Hal ini dianggap perlu agar libur Nataru tidak menjadi gelombang penambahan kasus Covid-19.

“Pengunjung dan warga tetap diarahkan mematuhi prokes Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” tegasnya lagi.

Kepadatan pengunjung ke Kabupaten Karo mulai terjadi pada 30 Desember 2020 hingga Sabtu (3/1) lalu. Selain wisatawan, tak sedikit juga warga Kabupaten Karo yang sengaja pulang untuk merayakan tahun baru di kampung halaman. Arus kendaraan dari Medan-Berastagi dan sebaliknya mulai padat, namun masih bisa terkendali.

Untuk mengantisipasi kemacetan, petugas Sat Lantas Polres Karo yang bertugas di lapangan, menganjurkan pengendara melewati jalur-jalur anternatif.

Selain jalur alternatif, Sat Lantas Polres Karo juga mengambil beberapa langkah antara lain memberlakukan rekayasa lalu lintas. Hal ini dikatakan Kasat Lantas Polres Karo AKP Agus Ita Ginting. Menurutnya, kendaraan yang datang dari arah Medan menuju Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dan atau ke Sidikalang, Kabupaten Dairi, diarahkan melalui jalur Simpang Tongkoh-Barusjahe, terus ke Simpang Sinaman.

Kemudian, kendaraan dari arah Kabanjahe menuju Medan, bisa menempuh jalur Tugu Perjuangan-Jalan Gundaling-Jalan Pendidikan-Jalan Jaranguda-Gundaling Farmstead-Jalan Deleng Singkut-Simpang Pelawi. Kepada para pengunjung yang ingin ke Kota Berastagi, polisi menyarankan para pengendara agar mengambil jalur via Desa Rumah Kabanjahe-Gurusinga-Jalan Udara-Jalan Sekolah-Jalan Perwira/Jalan Gundaling, dan ke Tugu Juang Berastagi.

“Sampai Minggu (3/1), arus lalu lintas terpantau padat dan lancar,” beber Agus.

Sementara itu, pantauan di lapangan, khususnya di Kota Wisata Berastagi. Pengunjung yang datang terlihat ramai, namun tak sepadat tahun-tahun sebelumnya.

Peningkatan pengunjung terlihat di Taman Mejuah-juah dan Puncak Gundaling Berastagi. Selain itu, wisatawan juga terlihat sedikit padat di Pemandian Air Panas Rajaberneh, Tongging, Air Terjun Sipiso-piso, dan Taman Resort Simalem (TSR).

Anjeli, seorang joki kuda yang ditemui di Taman Mejuah-juah Berastagi, mengaku adanya penurunan pengunjung.

“Jumlah pengunjung sangat jauh berkurang dibanding tahun lalu. Mungkin karena Covid-19 ini,” katanya.

Karena kondisi itu, Anjeli mengaku mengalami penurunan pendapatan sekitar 50 persen.

“Berkurang 50 persen pendapatan,” ujarnya.

Sejumlah pengunjung yang terlihat masih banyak yang abai dengan prokes Covid-19. Karena wisatawan masih banyak yang tidak memakai masker. (deo/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/